Analisis Elastisitas Metode Pengolahan dan Analisis Data
38 Tabel 11 Distribusi jumlah responden berdasarkan frekuensi konsumsi daging
sapi
Frekuensi konsumsi daging sapi potong bulan
Jumlah responden mahasiswa Persentase
≤ 2 72
59,02 2-6
27 22,13
≥ 6 23
18,85 Total
122 100,00
Sumber: Data primer, diolah 2014
Berdasarkan hasil analisis, terdapat mahasiswa yang tidak mengonsumsi daging sapi dan frekuensi konsumsi daging sapi terbanyak yaitu 28 potong per
bulan. Rata-rata frekuensi konsumsi daging sapi responden yaitu 4 potong per bulan. Tabel 11 menunjukkan bahwa sebanyak 72 responden 59,02
mengonsumsi daging sapi kurang dari dua kali per bulan. Pada penelitian ini dikatakan bahwa mahasiswa FEM sangat jarang mengonsumsi daging sapi. Hal
tersebut disebabkan faktor harga daging sapi yang relatif mahal membuat mahasiswa FEM membatasi konsumsi terhadap daging sapi.
Pengeluaran Konsumsi Daging Sapi
Pengeluaran konsumsi daging sapi adalah besaran yang dialokasikan mahasiswa FEM dari total pendapatannya untuk mengonsumsi daging sapi yang
dihitung dalam bentuk fisik dan nominal rupiah per bulan. Hasil perhitungan pengeluaran konsumsi daging sapi dapat digunakan untuk mengetahui proporsi
pengeluaran daging sapi dari total pengeluaran untuk konsumsi pangan asal ternak. Konsumsi daging sapi yang dihitung dalam bentuk fisik kg kapita bulan dan
nominal rupiah per bulan disajikan pada Tabel 12. Rata-rata konsumsi mahasiswa terhadap daging sapi berdasarkan kelas
pendapatan pada Tabel 12 menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula konsumsi daging sapi. Berdasarkan jenis kelamin, rata-rata
konsumsi daging sapi lebih tinggi pada mahasiswa perempuan. Hal ini didukung bahwa mahasiswa perempuan cenderung lebih mementingkan kesehatannilai gizi
yang terkandung dalam daging sapi dibandingkan mahasiswa laki-laki. Berdasarkan status tempat tinggal, rata-rata konsumsi daging sapi lebih tinggi
pada mahasiswa yang tinggal di rumah orangtuawali. Hal ini dikarenakan mahasiswa yang tinggal di rumah orangtuawali cenderung terbiasa mengonsumsi
daging sapi saat di rumah sehingga mahasiswa kelompok ini membeli daging sapi
39 dengan jumlah yang lebih banyak. Berdasarkan asal daerah, rata-rata konsumsi
daging sapi lebih tinggi pada mahasiswa asal daerah perkotaan. Hal ini didukung dari hasil analisis yang menyatakan bahwa mahasiswa asal daerah perkotaan
cenderung lebih mementingkan kesehatannilai gizi yang terkandung dalam daging sapi dibandingkan mahasiswa asal daerah pedesaan.
Tabel 12 Rata-rata pengeluaran konsumsi daging sapi berdasarkan kategori sosial ekonomi
Kategori sosial ekonomi Konsumsi kgkapitabulan Rata-rata pengeluaran Rp per bulan
1. Pendapatan
a. Kelas I 0.13
25.526 b. Kelas II
0.14 25.458
c. Kelas III 0.31
76.500 2.
Jenis Kelamin a. Laki-laki
0.14 29.613
b. Perempuan 0.19
38.402 3.
Status tempat tinggal a.
Rumah orangtua wali 0.26
62.328 b. Koskontrak
0.14 27.161
4. Asal daerah
a. Perkotaan 0.18
37.448 b. Pedesaan
0.13 22.750
Rata-rata 0.17
35.520 Sumber: Data primer, diolah 2014
Alasan Mengonsumsi Daging Sapi Motif mahasiswa dalam mengonsumsi dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain tingkat pendapatan, harga suatu komoditas, lingkungan teman sebaya, dan pengetahuan nilai gizi. Motif mahasiswa FEM mengonsumsi daging sapi
yang dilihat dalam penelitian ini yaitu kesehatannilai gizi yang terkandung dalam daging sapi, makanan kesukaan, harga murah, perubahan selera dalam waktu
singkat mood, dan alasan lainnya. Tabel 13 menyajikan alasan mahasiswa FEM mengonsumsi daging sapi.
Tabel 13 menunjukkan bahwa kesehatan atau nilai gizi menjadi alasan utama yang paling banyak dipilih mahasiswa FEM dalam mengonsumsi daging
sapi, yaitu sebanyak 62 responden 48,06 dari total frekuensi pilihan responden. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran pentingnya nilai gizi yang terkandung
dalam daging sapi dan membuktikan bahwa tingkat pengetahuan sangat mempengaruhi seseorang dalam mengonsumsi suatu produk. Alasan kedua untuk
40 mengonsumsi daging sapi adalah karena makanan kesukaan yaitu sebanyak 35
responden 27,13. Sebanyak sepuluh responden 7,75 beralasan mengonsumsi daging sapi dikarenakan harganya yang murah dan sebanyak 20
responden 15,50 beralasan mengonsumsi dikarenakan perubahan selera dalam waktu singkat mood. Alasan lainnya disebabkan kesadaran pribadi untuk
melakukan diversifikasi pangan dan faktor gengsi yaitu sebanyak dua responden
1,5.
Tabel 13 Alasan mahasiswa FEM mengonsumsi daging sapi
Alasan mengonsumsi Frekuensi pilihan responden
Persentase Kesehatannilai gizi
62 48,06
Makanan kesukaan 35
27,13 Harga murah
10 7,75
Perubahan selera dalam waktu singkat 20
15,50 Lainnya
2 1,55
Total 129
100,00 Keterangan : Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban