Manfaat Penelitian Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Terhadap Pangan Asal Ternak (Studi Kasus: Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Tahun Masuk 2010)

12 dan tanda , berarti variabel ini konstan. Jadi Q d A = f P A ; ceteris paribus

2.3.2.1 Faktor Harga Komoditi itu Sendiri

Menurut Lipsey et al. 1995, suatu hipotesis dasar adalah bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif, dengan catatan faktor lain tetap dianggap tetap 1 . Harga didefinisikan sebagai tingkat kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain. Semakin tinggi harga maka jumlah permintaan semakin berkurang dan sebaliknya semakin rendah harga maka jumlah permintaan semakin tinggi.

2.3.2.2 Faktor Harga Komoditi yang Berkaitan

Penurunan harga suatu komoditi komplementer akan menyebabkan lebih banyak komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga Lipsey et al. 1995. Sedangkan kenaikan harga barang substitusi komoditi tertentu akan menyebabkan lebih banyak komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga. Kaitan diantara suatu barang dengan berbagai jenis barang yang lainnya dapat dibedakan dalam tiga golongan yaitu : 1. Barang substitusi yaitu suatu barang lain yang dapat menggantikan fungsi dari barang tersebut, 2. Barang komplementer yaitu suatu barang yang cenderung digunakan bersama-sama dengan barang lain, dan 3. Barang netral yaitu dua macam barang yang tidak mempunyai kaitan yang erat, perubahan atas permintaan salah satu barang tidak akan mempengaruhi permintaan barang lain.

2.3.2.3 Faktor Selera

Lipsey et al. 1995 mengatakan bahwa selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli. Perubahan selera bisa terjadi dalam waktu yang lama dan bisa juga berubah dalam waktu yang cepat, tetapi cepat atau lambatnya perubahan perubahan selera terhadap suatu komoditi akan menyebabkan lebih banyaknya komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga. Menurut Soekartawi 2002, selera dan pilihan konsumen bukan saja dipengaruhi oleh 1 Ahli ekonomi terkemuka di Inggris, Alfred Marshall menyebut hubungan fundamental ini “hukum permintaan”.