69 secara umum tanpa pengelompokan mempunyai hubungan komplementer Eij
bertanda negatif dengan daging ayam ras, telur ayam ras, dan susu sapi. Hubungan komplementer terkuat terjadi pada hubungan telur ayam ras
terhadap daging sapi pada mahasiswa kelas pendapatan I. Hubungan komplementer mengartikan bahwa apabila terjadi kenaikan harga daging sapi
akan diikuti oleh penurunan permintaan telur ayam ras. Tabel 30 juga dapat menunjukkan hubungan substitusi terkuat yang terjadi pada hubungan telur ayam
ras terhadap daging ayam ras pada mahasiswa kelas pendapatan III. Hal ini mengartikan bahwa kenaikan harga daging ayam ras menyebabkan mahasiswa
kelas pendapatan III lebih memilih meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras.
6.3.3.3 Elastisitas Pendapatan
Hasil perhitungan elastisitas pendapatan yang disajikan pada Tabel 30 menunjukkan bahwa sebagian besar elastisitas pendapatan telur ayam ras bertanda
positif dan bernilai kurang dari satu. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi telur ayam ras akan meningkat dengan persentase perubahan permintaan yang lebih
kecil jika terjadi perubahan pengeluaran atau mahasiswa menganggap telur ayam ras sebagai kebutuhan paling mendasar sama halnya dengan daging ayam ras.
Nilai elastisitas pendapatan telur ayam ras secara umum tanpa pengelompokan sebesar 0,237. Interpretasinya adalah peningkatanpenurunan pendapatan
mahasiswa sebesar 10 persen menyebabkan peningkatanpenurunan jumlah permintaan telur ayam ras sebesar 2,37 persen. Sebagian besar elastisitas
pendapatan telur ayam ras bernilai kurang dari satu dan memiliki nilai terendah dibandingkan komoditas lain. Hal ini menunjukkan bahwa telur ayam ras
merupakan pangan asal ternak yang dianggap sebagai kebutuhan paling mendasar bagi mahasiswa.
Berdasarkan tingkat pendapatan, elastisitas pendapatan pada mahasiswa kelas pendapatan I dan II bertanda positif sedangkan elastisitas pendapatan kelas
pendapatan III bertanda negatif. Hal ini mengartikan bahwa mahasiswa kelas pendapatan rendah dan sedang menganggap telur ayam ras sebagai barang normal
sedangkan mahasiswa kelas pendapatan III menganggap telur ayam ras sebagai
70 barang inferior. Penurunan permintaan ketika terjadi peningkatan pendapatan pada
mahasiswa kelas pendapatan III mengindikasikan bahwa mahasiswa kelas ini lebih memilih untuk konsumsi barang yang selalu ingin dibeli tetapi tidak mampu
dibelinya saat pendapatannya lebih rendah. Berdasarkan jenis kelamin, nilai elastisitas pendapatan telur ayam ras lebih
elastis pada mahasiswa laki-laki. Kesadaran mahasiswa laki-laki terhadap kesehatangizi yang terkandung dalam telur ayam ras menyebabkan mahasiswa
laki-laki cenderung lebih cepat merespon perubahan pendapatan terhadap jumlah permintaan telur ayam ras. Nilai elastisitas pendapatan telur ayam ras pada
mahasiswa laki-laki sebesar 0,435 artinya peningkatanpenurunan pendapatan mahasiswa laki-laki sebesar 10 persen akan menyebabkan peningkatanpenurunan
jumlah permintaan telur ayam ras sebesar 4,35 persen. Berdasarkan status tempat tinggal, nilai elastisitas pendapatan pada
mahasiswa yang kos bertanda positif sedangkan elastisitas pendapatan yang tinggal di rumah orangtuawali bertanda negatif. Hal ini mengartikan bahwa
mahasiswa yang kos menganggap telur ayam ras sebagai barang normal sedangkan mahasiswa yang tinggal di rumah orangtuawali menganggap telur
ayam ras sebagai barang inferior. Elastisitas pendapatan telur ayam ras pada mahasiswa yang tinggal di rumah orangtuawali sebesar -0,901 artinya
peningkatanpenurunan pendapatan mahasiswa sebesar 10 persen menyebabkan penurunanpeningkatan jumlah permintaan telur ayam ras sebesar 9,01 persen.
Berdasarkan asal daerah, nilai elastisitas pendapatan telur ayam ras
pada mahasiswa asal daerah perkotaan bertanda positif sedangkan elastisitas
pendapatan asal daerah pedesaan bertanda negatif. Hal ini mengartikan bahwa mahasiswa yang asal daerah perkotaan menganggap telur ayam ras sebagai barang
normal sedangkan mahasiswa asal daerah pedesaan menganggap telur ayam ras sebagai barang inferior. Elastisitas pendapatan telur ayam ras pada mahasiswa asal
daerah pedesaan sebesar -0,529 artinya peningkatanpenurunan pendapatan mahasiswa sebesar 10 persen menyebabkan penurunanpeningkatan jumlah
permintaan telur ayam ras sebesar 5,29 persen.
71
6.3.4 Permintaan Susu Sapi
Besaran dan arah elastisitas permintaan harga sendiri, elastisitas harga silang, dan elastisitas pendapatan susu sapi tercantum pada Tabel 31. Berdasarkan tabel
tersebut dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut: Tabel 31 Elastisitas permintaan harga sendiri, elastisitas harga silang, dan
elastisitas pendapatan susu sapi berdasarkan kategori sosial ekonomi
Kategori sosial ekonomi Elastisitas
harga sendiri Eii
Elastisitas harga silang Eij terhadap:
Elastisitas pendapatan
Eiy Daging
sapi Daging
ayam ras Telur ayam
ras 1.
Pendapatan a. Kelas I
-1.619 -2.165
-0.295 -1.341
2.547 b. Kelas II
-1.009 -0.197
-0.041 0.025
2.179 c. Kelas III
-1.241 0.174
-0.401 0.902
2.021 2.
Jenis Kelamin a. Laki-laki
-0.824 -0.253
-0.058 0.112
1.470 b. Perempuan
-1.134 -0.217
0.085 0.115
2.436 3.
Status tempat tinggal b.
Koskontrak -0.999
-0.201 -0.005
0.057 2.317
b. Rumah orangtua wali
-0.984 -0.801
0.338 0.358
1.437 4.
Asal daerah a. Perkotaan
-1.102 -0.206
0.131 0.011
2.318 b. Pedesaan
-0.852 -0.262
-0.159 0.116
2.156 Rata-rata
-1.042 -0.227
0.054 0.074
2.231 Sumber: Data primer, diolah 2014
6.3.4.1 Elastisitas Harga Sendiri
Elastisitas harga sendiri untuk susu sapi secara umum seragam, baik dari analisis secara keseluruhan maupun pengelompokan serta arah koefisien dari
elastisitas, namun terdapat pula beberapa perbedaan dalam nilai besaran elastisitas. Secara lebih rinci pembahasannya sebagai berikut :
1 Elastisitas harga sendiri susu sapi secara umum menunjukkan tanda negatif.
Hal ini sesuai dengan sifat kurva permintaan yang mempunyai arah negatif, dimana bila terjadi kenaikan harga susu sapi menyebabkan permintaan
terhadap susu sapi menurun. Nilai elastisitas harga sendiri susu sapi secara umum sebesar -1,042 artinya setiap perubahan harga susu sapi
menurunmeningkat sebesar 10 persen maka jumlah daging sapi yang diminta berubah meningkatmenurun sebesar 10,42 persen. Nilai elastisitas
72 harga sendiri susu sapi tertinggi dibandingkan elastisitas harga sendiri
komoditas lainnya. Ini berarti konsumsi susu sapi paling responsif dibandingkan komoditas lainnya bila terjadi perubahan harga.
2 Berdasarkan pengelompokan menurut pendapatan dapat diketahui bahwa nilai
elastisitas harga sendiri susu sapi lebih elastis pada mahasiswa kelas pendapatan I. Harga susu sapi yang mahal menyebabkan mahasiswa kelas
pendapatan I tidak mengonsumsi susu sapi lebih banyak dari mahasiswa kelas pendapatan lainnya. Namun apabila terjadi perubahan harga susu sapi maka
permintaannya akan direspon lebih kuat dari mahasiswa kelas ini. Nilai elastisitas harga sendiri susu sapi pada mahasiswa kelas pendapatan I sebesar
-1,619, artinya setiap perubahan harga susu sapi menurunmeningkat sebesar 10 persen, maka jumlah susu sapi yang diminta berubah
meningkatmenurun dengan persentase yang lebih besar daripada perubahan harganya yaitu 16,19 persen.
3 Berdasarkan pengelompokan menurut jenis kelamin, elastisitas permintaan
susu sapi pada mahasiswa perempuan lebih elastis dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki. Mahasiswa perempuan cenderung lebih mementingkan
kesehatannilai gizi yang terkandung dalam susu sapi dibandingkan mahasiswa laki-laki sehingga perubahan harga susu sapi akan memperoleh
respon permintaan yang lebih kuat dari mahasiswa perempuan. Nilai elastisitas harga sendiri susu sapi pada mahasiswa perempuan sebesar -1,134
artinya jika terdapat perubahan harga susu sapi meningkatmenurun sebesar 10
persen permintaan
permintaan susu
sapi akan
berubah menurunmeningkat sebesar 11,34 persen.
4 Berdasarkan pengelompokan menurut status tempat tinggal, elastisitas harga
sendiri susu sapi pada mahasiswa yang kos lebih elastis. Mahasiswa yang kos cenderung terbiasa mengonsumsi susu sapi dikarenakan aktivitas yang padat
tidak memungkinkan untuk makan. Hal ini menyebabkan perubahan harga susu sapi akan memperoleh respon permintaan yang lebih kuat dari
mahasiswa yang kos. Nilai elastisitas harga sendiri susu sapi pada mahasiswa yang kos sebesar -0,999 artinya jika terdapat perubahan harga susu sapi