Susu Pangan Asal Ternak

15 E Q,P sebesar -1 berarti bahwa kenaikan 1 persen dalam harga mengarah pada penurunan 1 persen dalam jumlah, sementara nilai E Q,P sebesar -2 mencatat fakta bahwa kenaikan 1 persen dalam harga menyebabkan jumlah menurun 2 persen. Perbedaan seringkali dibuat di antara nilai-nilai E Q,P yang kurang dari, sama dengan, atau lebih besar dari -1. Elastisitas harga E Q,P 1 dikatakan elastis jika kenaikan harga diikuti dengan penurunan jumlah dalam proporsi yang lebih besar. Elastisitas harga E Q,P = 1 dikatakan unik jika kenaikan harga dan penurunan jumlah memiliki besar proporsi yang identik. Elastisitas harga E Q,P 1 dikatakan inelastis jika kenaikan harga secara proporsional lebih besar daripada penurunan jumlah Nicholson 2002. Lipsey et al. 1995 meringkas secara umum hubungan antara elastisitas dengan perubahan harga sebagai berikut: a. Jika permintaan bersifat elastis, harga dan total pengeluaran berhubungan secara negatif. Penurunan harga meningkatkan total pengeluaran dan kenaikan harga akan menurunkan total pengeluaran. b. Jika permintaan bersifat inelastis, harga dan total pengeluaran berhubungan secara positif. Penurunan harga menurunkan total pengeluaran dan kenaikan harga akan meningkatkan total pengeluaran. c. Jika elastisitas permintaan adalah satu, peningkatkan ataupun penurunan harga tidak mempengaruhi total pengeluaran. 2. Elastisitas Pendapatan dari Permintaan Tipe elastisitas lainnya adalah elastisitas pendapatan dari permintaan income elastisity of demand e Q,I . Konsepnya, elastisitas jenis ini merupakan persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta sebagai respon atas perubahan pendapatan sebesar satu persen. Secara matematis, elastisitas pendapatan dirumuskan sebagai berikut : , = er enta e eru ahan er enta e eru ahan ……...………………………………....……......2 Konsep elastisitas pendapatan ini dapat digunakan untuk mengkategorikan suatu barang, apakah barang tersebut tergolong sebagai komoditi normal, inferior, atau barang mewah luxury. Untuk suatu barang normal, e Q,I adalah positif karena kenaikan pendapatan mengakibatkan kenaikan pembelian barang. Di sisi lain, suatu barang termasuk kepada barang inferior jika nilai e Q,I adalah negatif. Hal ini 16 berarti peningkatan pendapatan justru menurunkan kuantitas barang yang dibeli. Barang-barang dengan elastisitas pendapatan e Q,I 1 dapat dikategorikan sebagai barang- barang mewah luxury. Barang-barang yang oleh konsumen dianggap sebagai kebutuhan pokok akan mempunyai elastisitas pendapatan yang tinggi pada tingkat pendapatan rendah, tetapi pada batas pendapatan tertentu elastisitas pendapatannya rendah. Hal ini dikarenakan bahwa dengan semakin tingginya pendapatan, maka bagi rumah tangga semakin memungkinkan untuk menyediakan proporsi yang lebih kecil dari pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan proporsi yang lebih besar untuk barang yang selalu mereka ingin beli tetapi tidak mampu membelinya. Beberapa dari kebutuhan pokok ini bahkan bisa menjadi barang inferior. Barang-barang yang tergolong mewah cenderung tidak dibeli pada tingkat pendapatan rendah, tetapi akan memiliki elastisitas yang tinggi, segera seketika pendapatan meningkat yang memungkinkan rumah tangga memilih barang-barang yang tersedia untuk kehidupan yang lebih baik Lipsey et al. 1995. 3. Elastisitas Harga Silang dari Permintaan Salah satu faktor yang akan mempengaruhi kuantitas permintaan suatu jenis barang ialah perubahan harga barang-barang lainnya. Untuk mengukur efek perubahan tersebut, terdapat suatu konsep elastisitas harga silang dari permintaan cross price elastisity of demand. Elastisitas ini didefinisikan sebagai persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta Q sebagai respon atas satu per en peru ahan harga arang lain ’. Maka : , = er enta e eru ahan er enta e eru ahan …………………………..…………….……......3 Konsep elastisitas harga silang ini dapat digunakan untuk menggolongkan hubungan antara dua komoditi, apakah saling bersubtitusi atau saling melengkapi komplementer. Dua barang akan saling bersubtitusi jika elastisitas harga silangnya bernilai positif, dimana harga satu barang dengan kuantitas permintaan barang lain bergerak dengan arah yang sama. Sebaliknya, dua barang akan saling melengkapi komplementer jika elastisitas harga silangnya bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa harga satu barang dan kuantitas barang lain akan bergerak pada arah yang berlawanan.