Tujuan Penelitian Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Terhadap Pangan Asal Ternak (Studi Kasus: Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Tahun Masuk 2010)

11 c Simetri Penurunan koefisien harga silang dari permintaan Hicksician adalah simetris. Simetris di sini menunjukkan bahwa koefisien harga silang yang dihasilkan adalah sama. Sifat ini merupakan jaminan dari cara untuk menguji aksioma yang menyatakan bahwa konsumen bersifat konsisten dalam menentukan preferensinya. d Negativitas Antara harga suatu komoditi dengan jumlah yang diminta akan terdapat hubungan yang negatif. Hal ini sesuai yang dinyatakan dalam hukum permintaan the law of demand, sehingga apabila harga suatu barang meningkat dengan utilitas diasumsikan tetap, maka permintaan barang tersebut akan turun. Dari keempat sifat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sifat adding up dan homogenitas merupakan konsekuensi dari spesifikasi kendala anggaran linier yang ditunjukkan melalui garis anggaran. Sedangkan sifat simetri dan negativitas adalah konsekuensi dari sifat preferensi konsumen yang konsisten. Tanpa kedua sifat ini, berarti konsumen tidak konsisten terhadap pilihannya.

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Lipsey et al. 1995 mengatakan bahwa banyaknya komoditi yang akan dibeli oleh semua rumah tangga pada periode waktu tertentu dipengaruhi oleh enam faktor yaitu: 1 harga komoditi itu sendiri, 2 harga komoditi yang berkaitan, 3 selera, 4 distribusi pendapatan, 5 rata-rata pendapatan rumah tangga, dan 6 besarnya populasi jumlah penduduk. Bilas 1989 menyatakan hubungan-hubungan tersebut secara matematis dapat dirumuskan secara umum dengan fungsi sebagai berikut : Qd A = f P A , P B , ....., P Z , I, T, W Keterangan : Qd A = kuantitas barang A yang diminta per unit waktu P A = harga A P B , ....., P Z = harga barang-barang lain dari komoditi B sampai Z I = pendapatan income T = selera taste W = kemakmuran wealth 12 dan tanda , berarti variabel ini konstan. Jadi Q d A = f P A ; ceteris paribus

2.3.2.1 Faktor Harga Komoditi itu Sendiri

Menurut Lipsey et al. 1995, suatu hipotesis dasar adalah bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif, dengan catatan faktor lain tetap dianggap tetap 1 . Harga didefinisikan sebagai tingkat kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain. Semakin tinggi harga maka jumlah permintaan semakin berkurang dan sebaliknya semakin rendah harga maka jumlah permintaan semakin tinggi.

2.3.2.2 Faktor Harga Komoditi yang Berkaitan

Penurunan harga suatu komoditi komplementer akan menyebabkan lebih banyak komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga Lipsey et al. 1995. Sedangkan kenaikan harga barang substitusi komoditi tertentu akan menyebabkan lebih banyak komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga. Kaitan diantara suatu barang dengan berbagai jenis barang yang lainnya dapat dibedakan dalam tiga golongan yaitu : 1. Barang substitusi yaitu suatu barang lain yang dapat menggantikan fungsi dari barang tersebut, 2. Barang komplementer yaitu suatu barang yang cenderung digunakan bersama-sama dengan barang lain, dan 3. Barang netral yaitu dua macam barang yang tidak mempunyai kaitan yang erat, perubahan atas permintaan salah satu barang tidak akan mempengaruhi permintaan barang lain.

2.3.2.3 Faktor Selera

Lipsey et al. 1995 mengatakan bahwa selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli. Perubahan selera bisa terjadi dalam waktu yang lama dan bisa juga berubah dalam waktu yang cepat, tetapi cepat atau lambatnya perubahan perubahan selera terhadap suatu komoditi akan menyebabkan lebih banyaknya komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga. Menurut Soekartawi 2002, selera dan pilihan konsumen bukan saja dipengaruhi oleh 1 Ahli ekonomi terkemuka di Inggris, Alfred Marshall menyebut hubungan fundamental ini “hukum permintaan”.