Elastisitas Harga Sendiri Permintaan Telur Ayam Ras

74

6.3.4.3 Elastisitas Pendapatan

Hasil perhitungan elastisitas pendapatan susu sapi yang disajikan pada Tabel 31 menunjukkan bahwa elastisitas pendapatan pada mahasiswa FEM umumnya bernilai positif dan lebih besar dari satu. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi susu sapi akan meningkat dengan persentase perubahan permintaan yang lebih besar jika terjadi peningkatan pengeluaran susu sapi. Bila dibandingkan dengan elastisitas pendapatan komoditas lainnya, nilai elastisitas pendapatan susu sapi merupakan nilai tertinggi. Ini berarti susu sapi dianggap lebih superior atau barang mewah jika dibandingkan dengan komoditas lainnya. Dengan kata lain, peningkatan pendapatan menyebabkan proporsi pengeluaran susu sapi lebih besar dibandingkan komoditas lainnya. Berdasarkan tingkat pendapatan, secara konsisten ditunjukkan bahwa nilai elastisitas pendapatan susu sapi akan semakin elastis dengan semakin rendahnya tingkat pendapatan mahasiswa. Hal ini mengartikan bahwa semakin tinggi pendapatan mahasiswa, maka mahasiswa tersebut cenderung lebih menganggap susu sapi sebagai kebutuhan mendasarnya. Pernyataan tersebut dapat tercermin dari Tabel 24 dan 27 yang menunjukkan tingkat konsumsi dan proporsi pengeluaran susu sapi yang semakin besar seiring dengan meningkatnya pendapatan. Berdasarkan jenis kelamin, nilai elastisitas pendapatan susu sapi lebih elastis pada mahasiswa perempuan. Mahasiswa perempuan memiliki kebutuhan bukan bahan makanan yang lebih banyak dibandingkan mahasiswa laki-laki sehingga perubahan pendapatan lebih cepat direspon terhadap jumlah permintaan susu sapi. Nilai elastisitas pendapatan susu sapi pada mahasiswa perempuan sebesar 2,436 artinya adalah peningkatan pendapatan pada mahasiswa perempuan sebesar 10 persen menyebabkan peningkatan permintaan susu sapi dengan persentase yang lebih besar dari perubahan pendapatannya yaitu sebesar 24,36 persen. Berdasarkan status tempat tinggal, nilai elastisitas pendapatan susu sapi pada mahasiswa yang kos lebih elastis. Mahasiswa yang kos cenderung terbiasa mengonsumsi susu sapi dikarenakan aktivitas yang padat sehingga mahasiswa yang kos cenderung lebih cepat merespon perubahan pendapatan terhadap jumlah 75 permintaan susu sapi. Elastistas pengeluaran susu sapi pada mahasiswa yang kos sebesar 2,317 artinya peningkatan pendapatan pada mahasiswa yang kos sebesar 10 persen menyebabkan peningkatan permintaan susu sapi dengan persentase yang lebih besar dari perubahan pendapatannya yaitu sebesar 23,17 persen. Berdasarkan asal daerah, nilai elastisitas pendapatan susu sapi lebih elastis pada mahasiswa a sal daerah perkotaan. Mahasiswa asal daerah perkotaan terbiasa mengonsumsi susu sapi sebgai kebutuhan sehari-harinya sehingga ketika terjadi perubahan pendapatan mahasiswa kelompok ini memberikan respon permintaan yang lebih kuat. Elastisitas pendapatan susu sapi pada mahasiswa asal daerah perkotaan sebesar 2,318 artinya peningkatan pendapatan pada mahasiswa asal daerah perkotaan sebesar 10 persen menyebabkan peningkatan permintaan susu sapi dengan persentase yang lebih besar dari perubahan pendapatannya yaitu sebesar 23,18 persen.