Daging Pangan Asal Ternak

14

2.3.2.6 Faktor Jumlah Penduduk

Soekartawi 2002 mengatakan bahwa semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar pula barang yang dikonsumsi. Dalam banyak kejadian penambahan jumlah penduduk berarti adanya perubahan struktur umur. Sebagai tambahan menurut Lipsey et al. 1995, tambahan orang berusia kerja, tentunya akan menciptakan pendapatan baru. Jika ini terjadi, permintaan untuk semua komoditi yang dibeli oleh penghasil pendapatan baru akan meningkat. Jadi biasanya adalah benar bahwa kenaikan jumlah penduduk akan meningkatkan lebih banyak komoditi yang dibeli pada setiap tingkat harga.

2.4 Konsep Elastisitas

Lipsey et al. 1995 merumuskan bahwa untuk melihat seberapa jauh reaksi perubahan kuantitas terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Menurut Nicholson 2002 elastisitas merupakan ukuran persentase perubahan suatu variabel yang disebabkan oleh satu persen perubahan variabel lainnya. Konsep elastisitas permintaan ini memiliki beberapa macam variasi, yaitu : 1. Elastisitas Harga dari Permintaan Salah satu aplikasi elastisitas yang paling penting ialah elastisitas harga dari permintaan price elastisity of demand. Perubahan P harga barang akan menyebabkan perubahan Q kuantitas yang dibelidikonsumsi, dan elastisitas harga dari permintaan mengukur hubungan ini. Secara khusus, elastisitas harga dari permintaan e Q,P didefinisikan sebagai persentase perubahan kuantitas sebagai respon atas satu persen perubahan harga. Bentuk matematisnya ialah sebagai berikut : , = er enta e eru ahan er enta e eru ahan …………..………………………...………........1 Elastisitas ini menunjukkan bagaimana perubahan Q dalam bentuk persentase sebagai respon terhadap perubahan persentase P. P dan Q bergerak dalam arah yang berlawanan, maka e Q,P biasanya bernilai negatif 3 . Misalnya nilai 3 Kadang-kadang, elastisitas harga dari permintaan didefinisikan sebagai nilai absolut dari hasil definisi persamaan 1. Dengan menggunakan definisi ini, elastisitas tidak akan pernah bernilai negatif. 15 E Q,P sebesar -1 berarti bahwa kenaikan 1 persen dalam harga mengarah pada penurunan 1 persen dalam jumlah, sementara nilai E Q,P sebesar -2 mencatat fakta bahwa kenaikan 1 persen dalam harga menyebabkan jumlah menurun 2 persen. Perbedaan seringkali dibuat di antara nilai-nilai E Q,P yang kurang dari, sama dengan, atau lebih besar dari -1. Elastisitas harga E Q,P 1 dikatakan elastis jika kenaikan harga diikuti dengan penurunan jumlah dalam proporsi yang lebih besar. Elastisitas harga E Q,P = 1 dikatakan unik jika kenaikan harga dan penurunan jumlah memiliki besar proporsi yang identik. Elastisitas harga E Q,P 1 dikatakan inelastis jika kenaikan harga secara proporsional lebih besar daripada penurunan jumlah Nicholson 2002. Lipsey et al. 1995 meringkas secara umum hubungan antara elastisitas dengan perubahan harga sebagai berikut: a. Jika permintaan bersifat elastis, harga dan total pengeluaran berhubungan secara negatif. Penurunan harga meningkatkan total pengeluaran dan kenaikan harga akan menurunkan total pengeluaran. b. Jika permintaan bersifat inelastis, harga dan total pengeluaran berhubungan secara positif. Penurunan harga menurunkan total pengeluaran dan kenaikan harga akan meningkatkan total pengeluaran. c. Jika elastisitas permintaan adalah satu, peningkatkan ataupun penurunan harga tidak mempengaruhi total pengeluaran. 2. Elastisitas Pendapatan dari Permintaan Tipe elastisitas lainnya adalah elastisitas pendapatan dari permintaan income elastisity of demand e Q,I . Konsepnya, elastisitas jenis ini merupakan persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta sebagai respon atas perubahan pendapatan sebesar satu persen. Secara matematis, elastisitas pendapatan dirumuskan sebagai berikut : , = er enta e eru ahan er enta e eru ahan ……...………………………………....……......2 Konsep elastisitas pendapatan ini dapat digunakan untuk mengkategorikan suatu barang, apakah barang tersebut tergolong sebagai komoditi normal, inferior, atau barang mewah luxury. Untuk suatu barang normal, e Q,I adalah positif karena kenaikan pendapatan mengakibatkan kenaikan pembelian barang. Di sisi lain, suatu barang termasuk kepada barang inferior jika nilai e Q,I adalah negatif. Hal ini