Penanganan Treaty Shopping Bahan Ajar Pajak Internasional

201 | P a g e perlakuan perpajakan diterapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan substansi ekonomisnya substance over form. Dalam hal WPLN dikenakan pajak tidak berdasarkan ketentuan yang diatur dalam P3B, WPLN dapat meminta pejabat yang berwenang di negaranya untuk melakukan penyelesaian melalui prosedur persetujuan bersama mutual agreement procedure sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam P3B. RANGKUMAN 1 Treaty shopping merupakan suatu cara untuk mendapatkan manfaat suatu tax treaty oleh pihak yang tidak berhak atas manfaat tax treaty tersebut 2 Indonesia berusaha mencegah treaty shopping dengan menerapkan ketentuan mengenai benificial owner 3 Untuk dapat menerapkan tarif pemotongan pajak sesuai dengan tax treaty, Wajib Pajak luar negeri wajib menyerahkan asli Surat Keterangan Domisili kepada pihak yang berkedudukan di Indonesia yang membayar penghasilan dan menyampaikan fotokopi Surat Keterangan Domisili tersebut kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP tempat pihak yang membayar penghasilan terdaftar LATIHAN 1 Jelaskan yang dimaksud dengan treaty shopping 2 Kenapa treaty shopping bisa terjadi? 3 Jelaskan yang dimaksud dengan beneficial owner 4 Jelaskan bagaimana ketentuan pajak di Indonesia mencegah treaty shopping 202 | P a g e THIN CAPITALIZATION

A. Pengertian Thin Capitalization

Thin capitalization adalah pembentukan struktur permodalan suatu perusahaan dengan proporsi hutang jauh lebih besar dari modal saham. Thin capitalization terjadi karena aturan pajak memperbolehkan mengurangkan biaya bunga sebagai unsur pengurang deductible expense dalam menghitung penghasilan kena pajak, sedangkan dividen bukan merupakan unsur pengurang non deductible expense. Contoh : X Ltd berkedudukan di negara Y memiliki anak perusahaan yaitu PT Z yang berkedudukan di Indonesia. Dalam rangka pengembangan PT Z di Indonesia X Ltd berencana menyalurkan dana Rp 10.000.000.000 ke PT Z. Ada dua alternatif penyaluran dana yang bisa dilakukan oleh X Ltd.  Alternatif 1 menyalurkan dalam bentuk setoran modal saham Rp 10.000.000.000 dengan tingkat pengembalian berupa dividen 20 atau sebesar Rp 2.000.000.000  Alternatif 2 menyalurkan dalam bentuk pinjaman Rp 10.000.000.000 dengan tingkat pengembalian berupa bunga 20 atau sebesar Rp 2.000.000.000 Penghasilan kena pajak PT Z sebelum memperhitungkan faktor bunga sebesar Rp 3.000.000.000 Jika menggunakan alternatif 1, setoran modal maka konsekuensi perpajakan yang akan timbul adalah atas pembayaran dividen sebesar Rp 2.000.000.000 tidak dapat Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu menjelaskan aspek perpajakan terkait dengan thin capitalization 14 BAB 203 | P a g e dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak sehingga penghasilan kena pajak PT Z sebesar 3.000.000.000. Dengan demikian PPh yang harus dibayar PT Z sebesar Rp 750.000.000 atau 25 x 3.000.000.000 Jika menggunakan alternatif 2, pinjaman maka konsekuensi perpajakan yang akan timbul adalah atas pembayaran bunga sebesar Rp 2.000.000.000 dapat dikurangkan dalam menghitung penghasilan kena pajak sehingga penghasilan kena pajak PT Z sebesar 1.000.000.000 atau 3.000.000.000 – 2.000.000.000. Dengan demikian PPh yang harus dibayar PT Z sebesar Rp 250.000.000 atau 25 x 1.000.000.000 Dari contoh tersebut jika perusahaan melakukan pembiayaan dalam bentuk pinjaman beban pajak yang ditanggung oleh anak perusahaan PT Z akan menjadi lebih kecil. Untuk menguji apakah suatu perusahaan melakukan thin capitalization ada dua tes yang biasanya digunakan : 1. apakah pinjaman tersebut sesuai dengan arm’s length principle. Thin capitalization biasanya melibatkan para pihak yang ada hubungan istimewa. Jika tanpa hubungan istimewa kreditur pihak yang memberikan pinjaman umumnya tidak mau memberikan pinjaman, jika mengetahui debitur pihak yang menerima pinjaman jumlah modalnya terlalu kecil 2. berapa pinjaman tersebut melebihi rasio hutang dengan modal debt to equity ratio DER yang telah ditetapkan

B. Penanganan Thin Capitalization

Berdasarkan UU Pajak Turki suatu pinjaman akan dikategorikan sebagai thin capitalization jika pinjaman memenuhi tiga kondisi yang tercantum di bawah ini: 1. Adanya hubungan usaha secara langsung atau tidak langsung dengan pemberi pinjaman atau punya hubungan tertutup atau hubungan ekonomi yang erat dengan pemberi pinjaman. 2. Terus menerus menggunakan pinjaman, 3. Rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham yang berlebihan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Sedangkan Jepang mengatur perlakuan pajak untuk thin capitalization sebagai berikut :