Pengertian Domisili Fiskal Bahan Ajar Pajak Internasional

7 | P a g e

B. Subjek Pajak Dalam Negeri

Sesuai dengan pasal 2 ayat 3 UU PPh, kriteria dari subjek dalam negeri adalah : 1. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia; 2. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria: a. pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; dan d. pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan 3. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. Subjek pajak orang pribadi dalam negeri menjadi Wajib Pajak apabila telah menerima atau memperoleh penghasilan yang besarnya melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak. Subjek pajak badan dalam negeri menjadi Wajib Pajak sejak saat didirikan, atau bertempat kedudukan di Indonesia. Contoh : Mr John seorang warga negara asing WNA mengikat kontrak untuk bekerja selama dua tahun pada sebuah perusahaan pertambangan yang melakukan kegiatan pengeboran minyak dan gas migas lepas pantai di Indonesia. Mr John berada di Indonesia selama 300 hari dalam setiap tahunnya. Bagaimana status subjek pajak Mr John menurut UU PPh? Pada prinsipnya orang pribadi yang menjadi subjek pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk dalam pengertian orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia adalah mereka yang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. 8 | P a g e UU PPh tidak melihat status subjek pajak orang pribadi berdasarkan kewarganegaraan, namun lebih pada faktor : a. tempat tinggal, b. berapa lama berada di Indonesia dan c. adanya niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Apakah seseorang mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia ditimbang menurut keadaan. Keberadaan orang pribadi di Indonesia lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari tidaklah harus berturut-turut, tetapi ditentukan oleh jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam jangka waktu 12 dua belas bulan sejak kedatangannya di Indonesia. Dari contoh kasus di atas dapat diketahui bahwa : a dengan menandatangani kontak kerja menunjukkan Mr John punya niat untuk berada di Indonesia b Mr John secara fisik berada di Indonesia selama 300 hari tahun atau lebih dari 183 hari dalam satu tahunnya Dengan demikian menurut ketentuan UU PPh Mr John akan dianggap sebagai Subjek Pajak Dalam Negeri. Untuk wajib pajak badan dalam negeri penentuan domisili fiskal dilihat dari