India. Penentuan Domisili Fiskal Di Beberapa Negara

19 | P a g e Seseorang dikatakan penduduk India biasa Ordinarily Residents apabila: 1 Orang tersebut berada di India dalam jangka waktu 182 hari atau lebih 2 Orang tersebut empat tahun sebelumnya berada di India dalam jangka waktu 365 hari atau lebih dan berada di India dalam jangka waktu 60 hari atau lebih pada tahun tersebut. b. Penduduk tidak biasa Resident but not Ordinarily Residents Seseorang dikatakan penduduk yang tidak biasa not ordinarily residents apabila: 1 seseorang telah menjadi bukan penduduk selama sembilan dari sepuluh tahun sebelumnya, atau selama tujuh tahun sebelumnya berada di India dalam jangka waktu 729 hari atau kurang dari itu. 2 Sebuah keluarga hindu yang tidak terbagi yang pemimpinya telah menjadi bukan penduduk selama sembilan dari sepuluh tahun sebelumnya, atau selama tujuh tahun sebelumnya berada di India dalam jangka waktu 729 hari atau kurang dari itu.

G. Surat Keterangan Domisili

Dalam praktiknya untuk membuktikan bahwa seseorang telah menjadi penduduk di suatu negara dengan menunjukkan surat keterangan domisili Certificate of Domicile COD, yang ditandatangani oleh pejabat berwenang competent authority negara tersebut. Dengan memiliki surat keterangan domisili SKD maka orang atau badan yang namanya tercantum dalam SKD akan mendapat perlindungan pajak sesuai dengan persetujuan P3B antara negara domisili dengan negara lainnya. Sehingga pemajakan atas penghasilan orang atau badan tersebut bukan berdasarkan UU Domestik negara lainnya melainkan berdasarkan P3B.

1. SKD Wajib Pajak Luar Negeri.

Ketentuan mengenai SKD untuk wajib pajak luar negeri diatur dalam PER- 61PJ.2009 jo. PER-24PJ.2010. Pengertian SKD dalam peraturan tersebut adalah formulir yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang telah diisi dengan lengkap dan telah ditandatangani oleh Wajib Pajak Luar Negeri serta telah disahkan oleh pejabat pajak yang berwenang di negara mitra Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda P3B. Dari pengertian tersebut, ada empat pihak yang terlibat dalam tersedianya SKD, yaitu Direktorat Jenderal Pajak, Wajib Pajak pemotong, Wajib 20 | P a g e Pajak Luar Negeri penerima penghasilan dan pejabat berwenang di negara tempat wajib pajak luar negeri berasal negara mitra P3B. Ini berbeda dengan ketentuan sebelumnya dalam SE-03PJ.1011996 Ditjen Pajak tidak menentukan format SKD. Dalam aturan lama, bentuk SKD disesuaikan dengan kelaziman di negara mitra P3B. Hal yang paling ditekankan dalam ketentuan yang lama adalah : a. dalam dokumen tersebut terdapat pernyataan bahwa wajib pajak luar negeri tersebut adalah penduduk resident dari negara mitra P3B, b. tanggal SKD diterbitkan atau disahkan, dan c. tanda tangan pejabat yang berwenang competent authority penerbit SKD. Bentuk baku dari formulir SKD untuk wajib pajak luar negeri berdasarkan PER- 61PJ.2009 jo. PER-24PJ.2010 ada dua macam, yaitu a. Form–DGT 1, digunakan untuk 1 WPLN menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia, selain bunga dan dividen; 2 WPLN bank; atau 3 WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra P3B Indonesia dan merupakan subjek pajak di negara mitra P3B Indonesia. b. Form–DGT 2, merupakan SKD yang sifatnya umum digunakan untuk wajib pajak luar negeri lainnya. Formulir Form–DGT 1 ini terdiri dari dua halaman di mana halaman satu pada intinya merupakan certificate of resident dari competent authority informasi prinsipnya sama dengan SKD yang biasa diterbitkan competent authority, sedangkan halaman dua intinya merupakan pernyataan dari WPLN bahwa para pihak tidak melakukan penyalahgunaan P3B. Form–DGT halaman satu dapat dipergunakan lebih dari satu kali sepanjang WPLN bertransaksi dengan pemotongpemungut pajak yang sama, dan nama dan alamat WPLN tidak mengalami perubahan. Sedangkan Form–DGT halaman dua disampaikan di setiap masa sepanjang terdapat transaksi dengan WPLN. Berbeda dari Form–DGT 1,