Penghitungan PPh BUT. Pajak Penghasilan BUT

108 | P a g e Berdasarkan ilustrasi di atas maka PPh yang terutang pada BUT PPh tarif pasal 17: 8.750.000.000 Branch profit tax sesuai Pasal 26 ayat 4: 5.250.000.000 Jumlah total 14.000.000.000 Branch profit tax sebesar Rp 5.000.000.000 dapat tidak dikenakan jika penghasilan kena pajak tersebut ditanamkan kembali di Indonesia, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257PMK.032008. RANGKUMAN 1 BUT adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia 2 Menurut jenisnya BUT dapat berupa a BUT aktiva, b BUT aktivitas, c BUT keagenan dan d BUT perusahaan asuransi 3 Objek pajak BUT berdasarkan pasal 5 ayat 1 UU PPh dikategorikan dalam 3 jenis a Attribution Income yaitu penghasilan dari usaha atau kegiatan bentuk usaha tetap tersebut dan dari harta yang dimiliki atau dikuasai; b Force of Attraction Income yaitu penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan barang, atau pemberian jasa di Indonesia yang sejenis dengan yang dijalankan atau yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap di Indonesia;c Effectively Connected Income yaitu penghasilan sebagaimana tersebut dalam Pasal 26 yang diterima atau diperoleh kantor pusat 4 berdasarkan pasal 26 ayat 4 UU PPh Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu BUT akan dikenakan pajak tambahan branch profit tax sebesar 20, kecuali apabila penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia dan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. 109 | P a g e LATIHAN Lee Kong Inc. adalah Bentuk Usaha Tetap BUT yang bergerak dalam bidang geoceismic Jasa Teknik. Dalam tahun 2010 BUT Lee Kong Inc. melaporkan bahwa Peredaran usaha Rp 4 Miliar dan Penghasilan Netto tahun 2010 adalah sebesar Rp. 800 juta. Dalam jumlah tersebut sudah termasuk penghasilan berupa fee dari kantor di Hongkong sebesar Rp. 60 juta sehubungan dengan jasa yang diberikannya kepada kantor pusatnya. Selain itu dalam jumlah Penghasilan Netto tersebut juga sudah termasuk biaya-biaya sebagai berikut : - Pembayaran bunga pinjaman kepada kantor pusat Hongkong sebesar Rp. 90 juta. - Alokasi biaya administrasi dari Kantor Pusat sebesar 110 juta. Total biaya administrasi yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat adalah sebesar 600 juta. Adapun dari pembukuan diketahui Peredaran usaha kantor pusat Rp 40 Miliar dengan biaya total biaya operasional 25 Miliar - Biaya gaji tunjangan akomodasi bagi 3 orang insinyur karyawan Kantor Pusat yang membantu pekerjaan BUT dalam rangka pemberian jasa geoceismic kepada kliennya sebesar Rp. 160 juta. Catatan : Dalam tahun 2010 ternyata Kantor Pusat Lee Kong Corp Hongkong juga memberikan jasa geoceismic langsung kepada PT. Stanvac di Indonesia dan menerima fee sebesar Rp. 300 juta. Pertanyaan : - Berapakah PPh Badan yang seharusnya terutang oleh BUT Lee Kong Inc. ? - Berapakah Branch Profit Tax PPh Pasal 26 4 yang terutang ? 110 | P a g e PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA

A. Pajak Berganda

Setiap negara di dunia mempunyai kedaulatan penuh dalam mengenakan pajak menurut undang-undang domestik di negaranya. Dalam suatu transaksi internasional, di mana masing-masing negara mempertahankan aturan domestik negaranya maka tidak dapat dihindari adanya kemungkinan pengenaan pajak berganda. Sebagai ilustrasi digambarkan sebagai berikut: Tn Salim seorang penduduk Indonesia sebagai subjek pajak dalam negeri Indonesia menjadi pemegang saham di SINGAPORE TRADING Pte Ltd sebuah perusahaan yang berkedudukan di Singapura. Pada suatu waktu SINGAPORE TRADING Pte Ltd membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Berdasarkan ketentuan domestik UU Pajak Singapura atas penghasilan dividen yang diterima Tn Salim akan dikenakan pajak di Singapura. Sedangkan berdasarkan ketentuan domestik UU Pajak Indonesia, sebagai subjek pajak dalam negeri maka penghasilan Tn Salim baik yang diterimadiperoleh di Indonesia maupun diperoleh di luar negeri akan dikenakan pajak di Indonesia. Akibatnya penghasilan berupa dividen yang diterimadiperoleh Tn Salim akan dikenakan pajak dua kali yaitu oleh Singapura maupun oleh Indonesia atas satu jenis penghasilan. Setiap negara pada dasarnya tidak menghendaki pengenaan pajak berganda. Selain menimbulkan ketidakadilan pajak berganda juga akan Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aspek perpajakan sehubungan dengan persetujuan penghindaran pajak berganda 9 BAB 111 | P a g e menghambat transaksi internasional. Aturan domestik masing-masing negara umumnya telah mengatur mekanisme untuk mengurangi pajak berganda ini. Di dalam UU Pajak domestik Indonesia yaitu di pasal 24 UU PPh sudah diatur mengenai perlakuan kredit pajak atas pajak yang dibayar di luar negeri. Namun ketentuan tersebut belum cukup efektif untuk benar-benar menghindarkan dampak pajak berganda. Selain karena pengkreditan pajak di luar negeri dibatasi maksimal sebanding dengan penghasilan di luar negeri dibanding dengan penghasilan kena pajak terhadap PPh terutang juga masalah sudut pandang dalam melihat sumber penghasilan. Berikut ini adalah ilustrasi yang dapat menggambarkan ketidakefektifan tersebut. Tn Kurniawan seorang wajib pajak dalam negeri, adalah pegawai dari PT MAJU JAYA. Pada suatu waktu sehubungan dengan pekerjaannya dia harus melaksanakan tugasnya di Amerika selama 100 hari. Untuk itu dia mendapatkan penghasilan sebesar USD 10,000 dari PT MAJU JAYA Ketentuan pajak domestik Amerika mengatur bahwa sumber penghasilan sehubungan dengan pekerjaan adalah pada negara tempat pekerjaan tersebut dilakukan. Sementara itu Indonesia menganggap bahwa sumber penghasilan sehubungan dengan pekerjaan adalah pada negara tempat pihak yang membayar atau dibebani imbalan tersebut bertempat kedudukan. Jadi pada kasus ini Indonesia dan Amerika sama-sama menganggap berhak untuk memajaki penghasilan Tn Kurniawan karena dua-duanya menganggap negaranya adalah negara sumber penghasilan. Indonesia akan memajaki dengan tarif progresif, sementara Amerika akan memajaki sesuai dengan tarif pajak yang berlaku di Amerika. Perlakukan untuk mengkreditkan pajak yang dibayar di Amerika berdasarkan pasal 24 UU PPh tidak dapat digunakan karena penghasilan Tn Kurniawan tersebut dianggap bersumber dari Indonesia, bukan dari luar negeri. Dengan demikian atas penghasilan Tn Kurniawan tersebut terjadi pengenaan pajak berganda. Untuk supaya dapat lebih efektif mengurangi pajak berganda yang belum terakomodasi dalam UU PPh, maka perlu dilakukan persetujuan penghindaran pajak berganda P3B.