Kurs Mata Uang Asing

40 | P a g e Contoh : Kurs Transaksi Bank Indonesia tanggal 29 Juni 2010 adalah sebagai berikut: Kurs beli Rp 8988,00 untuk dolar Amerika Serikat USD 1.00 Kurs jual Rp 9078,00 untuk dolar Amerika Serikat USD 1.00 Maka kurs tengah bank Indonesia adalah Rp9.033,00 atau 8.988 + 9.078:2 b. Kurs Menteri Keuangan. Menteri Keuangan sebagai otoritas di bidang keuangan termasuk pajak tiap hari Senin mengeluarkan Kurs Menteri Keuangan yang berlaku selama seminggu. nilai kurs ini sebagai dasar pelunasan bea masuk, pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah, pajak ekspor, dan pajak penghasilan yang terdiri dari PPh pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23 , PPh pasal 26 dan PPh Final pasal 4 ayat 2. Contoh : Keputusan Menteri Keuangan Nomor 749KM.12010 tanggal 19 Juli 2010 menetapkan Nilai Kurs sebagai Dasar Pelunasan Bea Masuk, Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Ekspor, dan Pajak Penghasilan yang berlaku untuk tanggal 19 Juli 2010 sampai dengan 25 Juli 2010 sebagai berikut : 1. Rp. 9.050,00 Untuk dolar Amerika Serikat USD 1,- 2. Rp. 7.977,94 Untuk dolar Australia AUD 1,- 3. Rp. 8.737,71 Untuk dolar Kanada CAD 1,- 4. Rp. 1.552,52 Untuk kroner Denmark DKK 1,- 5. Rp. 1.164,69 Untuk dolar Hongkong HKD 1,- 6. Rp. 2.825,65 Untuk ringgit Malaysia MYR 1,- 7. Rp. 6.528,85 Untuk dolar Selandia Baru NZD 1,- 8. Rp. 1.452,00 Untuk kroner Norwegia NOK 1,- 9. Rp. 13.822,97 Untuk poundsterling Inggris GBP 1,- 10. Rp. 6.575,89 Untuk dolar Singapura SGD 1.- 11. Rp. 1.229,05 Untuk kroner Swedia SEK 1,- 12. Rp. 8.617,08 Untuk franc Swiss CHF 1,- 13. Rp. 10.274,75 Untuk yen Jepang JPY 100,- 14. Rp. 1.409,40 Untuk kyat Burma BUK 1,- 41 | P a g e 15. Rp. 193,72 Untuk rupee India INR 1,- 16. Rp. 31.265,92 Untuk dinar Kuwait KWD 1,- 17. Rp. 105,65 Untuk rupee Pakistan PKR 1,- 18. Rp. 195,39 Untuk peso Philipina PHP 1,- 19. Rp. 2.413,20 Untuk riyal Saudi Arabia SAR 1,- 20. Rp. 80,09 Untuk rupee Sri Lanka LKR 1,- 21. Rp. 280,17 Untuk baht Thailand THB 1,- 22. Rp. 6.576,56 Untuk dolar Brunei Darussalam BND 1,- 23. Rp. 11.572,05 Untuk EURO EUR 1,- 24. Rp. 1.335,92 Untuk yuan China CNY 1,- 25. Rp. 7,52 Untuk won Korea KRW 1,- Dalam hal kurs valuta asing lainnya tidak tercantum, maka nilai kurs yang digunakan sebagai dasar pelunasan adalah kurs spot harian valuta asing yang bersangkutan di pasar internasional terhadap dolar Amerika Serikat yang berlaku pada penutupan hari kerja sebelumnya dan dikalikan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan. Contoh penggunaan Kurs Menteri Keuangan diilustrasikan sebagai berikut : PT ABC sebuah perusahaan yang berkedudukan di Indonesia membayarkan royalti kepada XYZ Inc sebuah perusahaan yang berkedudukan di Amerika sebesar USD 10,000.00 Atas transaksi tersebut PT ABC harus memotong PPh Pasal 26 dengan penghitungan sebagai berikut : PPh Pasal 26 = 20 x 10,000.00 x Rp. 9.050,00 = Rp 18.100.000 c. Kurs Realisasi, adalah kurs yang sebenarnya terjadi saat merupiahkan atau membeli mata uang asing. Nilai kurs konversi ini ditentukan dari kesepakatan para pihak yang bertransaksi ataupun nilai kurs konversi ketika menukarkan mata uang asing di tempat-tempat penukaran uang money changer. Contoh : 42 | P a g e Tn. Amir membeli sebuah komputer di sebuah pusat perbelanjaan. Harga komputer ditentukan penjual yang tercantum adalah dalam mata uang dollar Amerika Serikat, yaitu USD 500.00 dengan keterangan USD 1.00 sama dengan Rp 9.121. Karena Tn. Amir tidak membawa mata uang dollar Amerika Serikat, tetapi membawa mata uang rupiah maka Tn. Amir menyepakati nilai kurs konversi yang ditentukan oleh penjual yaitu USD 1.00 sama dengan Rp 9.121. Dalam kasus ini kurs realisasi adalah USD 1.00 sama dengan Rp 9.121, sehingga Tn. Amir harus membayar dengan mata uang Rupiah senilai Rp 4.560.500 atau 500 x 9.121 Contoh : Tn. Amir mempunyai uang tunai dalam mata uang dollar Amerika Serikat sebesar USD 100.00. Pada suatu waktu Tn Amir menukarkan uang tersebut ke dalam mata uang Rupiah di tempat penukaran uang money changer. Kurs yang ditentukan money changer pada hari itu adalah sebagai berikut :  Kurs beli USD 1.00 sama dengan Rp 9.121  Kurs jual USD 1.00 sama dengan Rp 9.213 Dari contoh tersebut maka kurs realisasi ketika Tn Amir menukarkan uang tersebut adalah USD 1.00 sama dengan Rp 9.121, sehingga uang yang diterima Tn Amir adalah Rp 912.100 atau 100 x 9.121

B. Keuntungan Atau Kerugian Selisih Kurs Mata Uang Asing

Berdasarkan pasal 4 ayat 1 huruf l UU PPh keuntungan selisih kurs mata uang asing merupakan objek PPh. Keuntungan yang diperoleh karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan sistem pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 10 tentang Transaksi Dalam Mata Uang Asing menyatakan selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian settlement date pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing. Untuk memberikan gambaran diilustrasikan sebagai berikut : 43 | P a g e Contoh PT ABC sebuah melakukan ekspor sejumlah garmen ke XYZ Inc sebuah perusahaan yang berkedudukan di Amerika senilai USD 100,000.00 tanggal 11 Mei 2010 saat nilai kurs transaksi USD1.00 sama dengan Rp 9.073. Pelunasan pembayaran baru diterima PT ABC tanggal 3 Juni 2010 saat nilai kurs transaksi USD1.00 sama dengan Rp 9.190 Penghitungan keuntungan kerugian selisih kurs sebagai berikut : 3 Juni 2010 tanggal penyelesaian 100,000 x 9.190 = Rp 919.000.000 11 Mei 2010 tanggal transaksi 100,000 x 9.073 = Rp 907.300.000 Keuntungan selisih kurs = Rp 11.700.000 PSAK juga menyatakan bahwa pada setiap tanggal neraca pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai indikator yang obyektif. Dalam prakteknya akuntan publik akan menggunakan kurs tengah BI karena lebih objektif dan dapat memberikan nilai komparabilitas dalam laporan keuangan. Contoh PT ABC sebuah melakukan ekspor sejumlah garmen ke XYZ Inc sebuah perusahaan yang berkedudukan di Amerika senilai USD 100,000.00 tanggal 23 Desember 2009 saat nilai kurs transaksi USD1.00 sama dengan Rp 9.505,00. Pelunasan pembayaran baru diterima PT ABC tanggal 5 Januari 2010 saat nilai kurs transaksi USD1.00 sama dengan Rp 9.308,00 Diketahui Kurs Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai berikut :  Kurs beli Rp 9.447,00 untuk dolar Amerika Serikat USD 1.00  Kurs jual Rp 9.353,00 untuk dolar Amerika Serikat USD 1.00 Dalam kasus ini pada tanggal neraca yaitu 31 Desember 2009 nilai piutang PT ABC atas penjualan ekspor dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank Indonesia. Kurs tengah BI pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 9.400,00 yaitu 9.447,00 + 9.353,00 : 2. Dengan demikian pada tanggal 31 Desember 2009 akan diakui keuntungan kerugian selisih kurs mata uang asing dengan penghitungan sebagai berikut :