Tarif Pajak BUT. Pajak Penghasilan BUT

107 | P a g e usaha sesuai dengan akta pendiriannya, paling lama 1 satu tahun sejak perusahaan tersebut didirikan; c. penanaman kembali dilakukan dalam tahun pajak berjalan atau paling lama tahun pajak berikutnya dari tahun pajak diterima atau diperolehnya penghasilan tersebut; dan d. tidak melakukan pengalihan atas penanaman kembali tersebut paling singkat dalam jangka waktu 2 dua tahun sesudah perusahaan baru tersebut telah berproduksi komersial.

4. Penghitungan PPh BUT.

Untuk memberikan gambaran tentang penghitungan PPh BUT tahun pajak 2010 diberikan ilustrasi sebagai berikut: 1 Peredaran bruto Rp 80.000.000.000 2 Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan Rp 55.000.000.000 3 Penghasilan BUT dari usahakegiatanharta 1-2 Rp 25.000.000.000 4 Penghasilan bunga Rp 1.000.000.000 5 Penjualan langsung barang oleh kantor pusat yang sejenis dengan barang yang dijual bentuk usaha tetap Rp 40.000.000.000 6 Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan no. 5 Rp 30.000.000.000 7 Sub total 5-6 Rp 10.000.000.000 8 Dividen yang diterima atau diperoleh kantor pusat yang mempunyai hubungan efektif dengan bentuk usaha tetap Rp 400.000.000 9 Jumlah Penghasilan berdasarkan Force of Attraction Rule 3+4+7+8 Rp 36.400.000.000 10 Biaya administrasi kantor pusat yang berkaitan dengan usaha atau kegiatan BUT Rp 1.400.000.000 11 Penghasilan Kena Pajak 9-10 Rp 35.000.000.000 12 PPh Tarif Pasal 17 Rp 8.750.000.000 13 Penghasilan Kena Pajak setelah PPh 11-12 Rp 26.250.000.000 14 Branch profit tax sesuai Pasal 26 ayat 4: Rp 5.250.000.000 108 | P a g e Berdasarkan ilustrasi di atas maka PPh yang terutang pada BUT PPh tarif pasal 17: 8.750.000.000 Branch profit tax sesuai Pasal 26 ayat 4: 5.250.000.000 Jumlah total 14.000.000.000 Branch profit tax sebesar Rp 5.000.000.000 dapat tidak dikenakan jika penghasilan kena pajak tersebut ditanamkan kembali di Indonesia, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257PMK.032008. RANGKUMAN 1 BUT adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia 2 Menurut jenisnya BUT dapat berupa a BUT aktiva, b BUT aktivitas, c BUT keagenan dan d BUT perusahaan asuransi 3 Objek pajak BUT berdasarkan pasal 5 ayat 1 UU PPh dikategorikan dalam 3 jenis a Attribution Income yaitu penghasilan dari usaha atau kegiatan bentuk usaha tetap tersebut dan dari harta yang dimiliki atau dikuasai; b Force of Attraction Income yaitu penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan barang, atau pemberian jasa di Indonesia yang sejenis dengan yang dijalankan atau yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap di Indonesia;c Effectively Connected Income yaitu penghasilan sebagaimana tersebut dalam Pasal 26 yang diterima atau diperoleh kantor pusat 4 berdasarkan pasal 26 ayat 4 UU PPh Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak dari suatu BUT akan dikenakan pajak tambahan branch profit tax sebesar 20, kecuali apabila penghasilan tersebut ditanamkan kembali di Indonesia dan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.