Tujuan Instruksional Khusus Bahan Ajar Pajak Internasional

1 | P a g e PAJAK INTERNASIONAL

A. Latar Belakang Pajak Internasional

Sekian tahun terakhir era globalisasi menjadi semakin nyata, arus investasi, perdagangan dan mobilitas sumbar daya manusia sudah tidak lagi mengenal batas- batas negara. Investasi internasional dianggap berperan penting dalam memberikan kontribusi perkembangan ekonomi suatu negara, terutama negara berkembang, sehingga tiap negara berlomba-lomba untuk menarik investasi asing ke negaranya. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP gross domestic product, yang menjadi salah satu indikator kemakmuran suatu negara. Sehingga berbagai cara ditempuh untuk mengatasi hambatan perdagangan internasional. Selain itu, liberalisasi berdampak pada mobilitas sumber daya manusia baik secara permanen maupun temporer. Setiap orang dapat mencari lapangan pekerjaan di negara lain dengan alasan mencari tingkat hidup yang lebih baik, kondisi kerja dan standar yang lebih tinggi dan alasan- alasan lainnya. Perkembangan kegiatan ekonomi di era globalisasi yang telah melewati batas-batas yurisdiksi negara, menimbulkan permasalahan tersendiri dari sisi perpajakan. Setiap negara mempunyai kedaulatan dalam memajaki baik atas penduduk maupun bukan penduduk yang ada di negaranya. Prinsip tersebut mempengaruhi perlakuan perpajakan terhadap subjek maupun objek pajak luar Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan ruang lingkup pajak internasional. 1 BAB 2 | P a g e negeri Surahmat, 2001. Untuk memberikan gambaran, berikut ini adalah beberapa asas pemajakan yang dikemukakan oleh Prof Rochmat Sumintro a. Asas domisili. Berdasarkan asas domisili subjek pajak dikenakan pajak di negara tempat subjek pajak tersebut berdomisili. Umumnya negara ini menerapkan prinsip world wide income, yaitu penghasilan akan dikenakan pajak di negara domisili baik yang diperoleh dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Indonesia termasuk negara yang menggunakan asas ini. b. Asas sumber. Berdasarkan asas sumber pajak dikenakan berdasarkan di mana sumber penghasilan berasal. c. Asas kewarganegaraan. Berdasarkan asas kewarganegaraan pengenaan pajak didasarkan pada status kewarganegaraan seseorang. Jadi setiap orang yang menjadi warga negara di suatu negara akan dikenakan pajak di negara tersebut walaupun penghasilannya diterima dari negara lain. Amerika Serikat termasuk negara yang menganut asas ini. d. Asas campuran dari asas-asas di atas. Negara ini menganut campuran dari beberapa asas di atas e. Asas teritorial. Berdasarkan asas ini pajak dikenakan atas penghasilan yang diperoleh di wilayah teritorial suatu negara, Jadi yang dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang diperoleh dalam wilayah negara tersebut, sehingga atas penghasilan yang diperoleh dari luar negara tersebut tidak di kenakan pajak. Prinsip-prinsip pemajakan berbeda yang dianut di masing-masing negara menjadi cikal bakal munculnya pajak berganda internasional international double taxation. Untuk memberikan gambaran pajak berganda diilustrasikan sebagai berikut; Mr Smith seorang warga negara Amerika serikat, sudah tinggal dan bekerja di Indonesia selama 5 tahun. Berdasarkan UU Pajak Indonesia Mr Smith dianggap sebagai penduduk Indonesia karena telah tinggal di Indonesia selama 5 tahun lebih dari 183 hari dianggap subjek pajak dalam negeri sehingga Indonesia akan memajaki penghasilan Mr Smith. Di saat yang sama Mr Smith dianggap sebagai wajib pajak Amerika Serikat karena memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat, akibatnya Amerika Serikat juga merasa berhak memajaki penghasilan Mr Smith.