SKD Wajib Pajak Luar Negeri.
20 | P a g e
Pajak Luar Negeri penerima penghasilan dan pejabat berwenang di negara tempat wajib pajak luar negeri berasal negara mitra P3B. Ini berbeda dengan ketentuan
sebelumnya dalam SE-03PJ.1011996 Ditjen Pajak tidak menentukan format SKD. Dalam aturan lama, bentuk SKD disesuaikan dengan kelaziman di negara mitra P3B.
Hal yang paling ditekankan dalam ketentuan yang lama adalah : a. dalam dokumen tersebut terdapat pernyataan bahwa wajib pajak luar negeri
tersebut adalah penduduk resident dari negara mitra P3B, b. tanggal SKD diterbitkan atau disahkan, dan
c. tanda tangan pejabat yang berwenang competent authority penerbit SKD. Bentuk baku dari formulir SKD untuk wajib pajak luar negeri berdasarkan PER-
61PJ.2009 jo. PER-24PJ.2010 ada dua macam, yaitu a. Form–DGT 1, digunakan untuk
1 WPLN menerima atau memperoleh penghasilan melalui Kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau
obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia, selain bunga dan dividen;
2 WPLN bank; atau 3 WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di negara mitra P3B Indonesia dan merupakan subjek pajak di negara mitra P3B Indonesia.
b. Form–DGT 2, merupakan SKD yang sifatnya umum digunakan untuk wajib pajak luar negeri lainnya.
Formulir Form–DGT 1 ini terdiri dari dua halaman di mana halaman satu pada intinya merupakan certificate of resident dari competent authority informasi
prinsipnya sama dengan SKD yang biasa diterbitkan competent authority, sedangkan halaman dua intinya merupakan pernyataan dari WPLN bahwa para
pihak tidak melakukan penyalahgunaan P3B. Form–DGT halaman satu dapat dipergunakan lebih dari satu kali sepanjang WPLN bertransaksi dengan
pemotongpemungut pajak yang sama, dan nama dan alamat WPLN tidak mengalami perubahan. Sedangkan Form–DGT halaman dua disampaikan di setiap
masa sepanjang terdapat transaksi dengan WPLN. Berbeda dari Form–DGT 1,
21 | P a g e
Form–DGT 2 hanya terdiri dari satu halaman yang memuat tentang status resident dari WPLN.
Keharusan menggunakan SKD dengan format Form–DGT 1 dan Form–DGT 2 dalam pelaksanaannya menimbulkan kesulitan bagi wajib pajak. Kemudian melalui
PER-24PJ.2010 diatur bahwa WPLN dapat kembali menggunakan SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara asal WPLN tersebut. Meski SKD dari negara
asal dapat diterima kembali, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan SKD yaitu :
a. menggunakan bahasa Inggris; b. diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;
c. berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah satu PemotongPemungut Pajak
terdaftar sebagai Wajib Pajak; d. sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan
e. mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda
yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.
Sesuai yaitu Pasal 4 ayat 3 huruf e PER-61PJ.2009 terbit, SKD harus disampaikan sebelum berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Masa untuk masa
pajak terutangnya pajak. Sebagai contoh, jika PT A membayar royalti pada bulan Mei 2010, maka transaksi tersebut harus dilaporkan di SPT Masa PPh Pasal 23 dan atau
26 Masa Mei 2010. SPT ini harus disampaikan paling lambat tanggal 20 Juni 2010. Dalam hal ini, seharusnya SKD wajib disampaikan bersamaan dengan SPT Masa
PPh Pasal 23 dan atau 26 Masa Mei 2010, atau batas akhir di tanggal 20 Juni 2010. SKD Form-DGT 1 yang disampaikan kepada pemotongpemungut pajak
setelah berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Masa untuk masa terutangnya pajak, tidak dapat dipertimbangkan sebagai dasar penetapan ketentuan yang diatur
dalam P3B. Form–DGT 1 dan Form–DGT 2 sesuai pasal 5 PER-24PJ.2010 mempunyai masa berlaku sebagai dasar penerapan P3B sampai dengan 12 bulan
sejak SKD disahkan atau setelah bulan surat keterangan domisili yang lazim diterbitkan oleh negara mitra P3B diterbitkan atau disahkan.
22 | P a g e