11 | P a g e
negeri dikenai pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia.
2. Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak berdasarkan
penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan; dan 3. Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak, sedangkan Wajib Pajak luar negeri tidak wajib menyampaikan
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final.
Contoh : Tn. Budiman seorang subjek pajak dalam negeri dalam tahun berjalan memperoleh
penghasilan netto dari dalam negeri sebesar Rp 600.000.000 dan penghasilan netto dari luar negeri sebesar Rp 100.000.000. Berapa penghasilan yang akan dikenakan
pajak di Indonesia? Karena Tn. Budiman berstatus subjek pajak dalam negeri maka penghasilan yang
akan dikenakan pajak di Indonesia sebesar Rp 400.000.000 yaitu baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri Rp 300.000.000 maupun penghasilan yang berasal
dari luar negeri Rp 100.000.000 Untuk orang pribadi setelah penghasilan netto dikurangi PTKP akan
dikenakan tarif progresif pasal 17 yaitu : Untuk penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000 dikenakan tarif 5
Di atas 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 dikenakan tarif 15 Di atas 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000 dikenakan tarif 25
Di atas 500.000.000 dikenakan tarif 30
Sebagai subjek pajak dalam negeri Tn. Budiman punya kewajiban untuk menyampaikan SPT
Contoh : Mr. Cruzz berstatus sebagai subjek pajak luar negeri. Mr. Cruzz berprofesi sebagai
seorang konsultan manajemen. Pada tahun 2010 Mr. Cruzz memperoleh penghasilan dari luar negeri sebesar Rp 600.000.000 dan penghasilan dari
pemberian jasa konsultasi Indonesia sebesar Rp 300.000.000 dengan biaya
12 | P a g e
operasional selama memberikan jasa konsultasi di Indonesia sebesar Rp 200.000.000
Berapa penghasilan yang akan dikenakan pajak di Indonesia? Karena Mr. Cruzz berstatus sebagai subjek pajak luar negeri, maka penghasilan
yang akan dikenakan pajak di Indonesia hanya atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia saja yaitu sebesar 300.000.000 dari basis bruto. Penghasilan yang
bersumber dari luar negeri sebesar 600.000.000 tidak akan dikenakan pajak di Indonesia. Tarif pajak yang dikenakan adalah tarif PPh pasal 26 sebesar 20, yang
dilakukan melalui pemotongan pajak oleh pihak yang melakukan pembayaran. Atas pajak yang dipotong tersebut akan bersifat final karena Mr. Cruzz berstatus sebagai
subjek pajak luar negeri. Mr. Cruzz tidak punya kewajiban menyampaikan SPT di Indonesia.
E. Tidak Termasuk Subjek Pajak
Yang tidak termasuk subjek pajak menurut ketentuan UU PPh adalah : a. kantor perwakilan negara asing;
b. pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja
pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan
di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;
c. organisasi-organisasi internasional dengan syarat: 1. Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan
2. tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya
berasal dari iuran para anggota; d. pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional dengan syarat bukan warga
negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia.
Organisasi internasional yang tidak termasuk subjek pajak ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 243KMK.032003 jo. 215PMK.032008 jo.
PMK No.15 tahun 2001.
13 | P a g e
Contoh : Mr George seorang warga negara asing berprofesi sebagai duta besar pejabat
perwakilan diplomatik dari negaranya yang berkedudukan di Indonesia. Apakah Mr George berstatus sebagai subjek pajak menurut UU PPh ?
Jika pada suatu waktu Mr George diundang menjadi pembicara dalam suatu seminar yang diselenggarakan sebuah Universitas di Indonesia dan menerima honorarium
selaku pembicara seminar apakah penghasilan tersebut dapat dipajaki di Indonesia? Mr George bukan subjek pajak menurut UU PPh dengan syarat dia sebagai pejabat
perwakilan diplomatik. Selain itu ada syarat berikutnya bahwa dia bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di
luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik. Dalam kasus Mr George diundang menjadi pembicara dalam
suatu seminar yang diselenggarakan sebuah Universitas di Indonesia dan menerima honorarium selaku pembicara seminar maka atas penghasilan tersebut dapat
dipajaki di Indonesia karena Mr George berstatus sebagai subjek pajak menurut UU PPh, sebab George tidak lagi memenuhi semua syarat yaitu menerima penghasilan
di luar jabatannya dari Indonesia Contoh :
Amir seorang warga negara Indonesia bekerja sebagai pegawai bagian administrasi di Sekretariat ASEAN ASEAN Secretariat di Jakarta. ASEAN Secretariat termasuk
organisasi internasional yang tidak termasuk subjek pajak penghasilan. Apakah atas penghasilan berupa gaji yang diterima Amir dari Sekretariat ASEAN di
Jakarta dapat dikenakan pajak menurut UU PPh? Meskipun ASEAN Secretariat termasuk organisasi internasional yang tidak termasuk
subjek pajak penghasilan dan Amir bekerja selaku pegawai di situ atas penghasilan Amir tetap dapat dikenakan pajak di Indonesia karena tidak memenuhi syarat yaitu
bukan warga negara Indonesia.
F. Penentuan Domisili Fiskal Di Beberapa Negara
Setiap negara mempunyai aturan sendiri dalam menentukan definisi penduduk untuk tujuan pemajakan fiscal domicilefiscal resident. Untuk subjek
pajak badan relatif tidak terdapat banyak perbedaan. Umumnya domisili fiskal subjek pajak badan ditentukan dari tempat pendirian dan tempat kedudukan manajemen.