Pengertian Tax Haven Country
166 | P a g e
The United States Government Accountability Office memberikan 5 karakteristik tax havens country, yaitu :
a. tidak ada pajak atau pajak hanya nominal saja, b. tidak adanya pertukaran informasi perpajakan dengan negara lain,
c. tidak ada transparansi dalam pelaksanaan undang-undang dan peraturan pelaksanaannya,
d. tidak ada kewajiban bagi badan usaha asing untuk berada secara fisik pada negara itu,
e. mempromosikan negara atau wilayahnya sebagai offshore financial center. Sedangkan menurut OECD ada empat faktor utama yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu negara merupakan tax haven. Yang pertama adalah bahwa negara tidak mengenakan pajak atau hanya nominal saja. Kriteria tidak ada
pajak atau nominal saja tidak cukup sebagai satu-satunya kriteria dianggap sebagai tax haven. OECD mengakui bahwa setiap negara memiliki hak untuk menentukan
apakah perlu memberlakukan pajak langsung pajak penghasilan dan mengenakan pajak dengan tarif tertentu yang sesuai kepentingan negaranya. Analisis faktor-faktor
kunci lainnya yang dibutuhkan untuk suatu negara untuk dianggap sebagai tax haven. Tiga faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Tidak ada transparansi b. Memiliki ketentuan dan praktek administrasi yang menghambat pertukaran
informasi dengan negara lain terkait dengan wajib pajak yang mendapat keuntungan dari tidak adanya pengenaan pajak
c. Tidak ada kewajiban untuk adanya aktivitas secara substansial Sebagai ganti dari penerimaan negara berupa pajak, yang menjadi sumber
penghasilan utama bagi tax haven country adalah biaya pendirian perusahaan, iuran tahunan dan biaya untuk jasa-jasa tambahan lainnya Pribadi, 2004.
Berikut ini beberapa kategori fasilitas perpajakan yang membuat negara-negara tersebut dianggap sebagai tax haven country atau menyerupai tax haven country
a. Negara tidak mengenakan pajak sama sekali. Contohnya Bahama, Bahrain, Bermuda, Cayman Island, Monaco, dan Nauru. Negara-negara ini
memberikan fasilitas tidak ada pajak atas penghasilan atau keuntungan atau pendapatan, capital gain atau atas kekayaan.
167 | P a g e
b. Negara mengenakan pajak langsung, namun dengan tarif relatif rendah. Contohnya British Virgin Island, Channel Island, Swiss, Hongkong sebelum
bergabung dengan China 1999. Di negara-negara ini pajak atas penghasilan atau keuntungan atau pendapatan, capital gain atau atas kekayaan tetap ada
tapi tarif yang digunakan relatif sangat rendah c. Negara yang menerapkan teritorial dalam mengenakan pajak. Contohnya
Costa Rica, Liberia, Malaysia, Panama, Philipina. Negara-negara ini mengenakan pajak atas penghasilan yang hanya berasal dari dalam negeri
domestic source of income dan membebaskan pajak penghasilan yang berasal dari luar negeri.
d. Negara yang memiliki tax treaty dengan negara lain yang mengenakan tarif pajak tinggi. Contohnya British Virgin Island dengan USA, Cyprus dengan
USA dan Netherland Antilles dengan USA. Negara ini menjadikan negaranya sebagai alternatif utama tax haven.
e. Negara memberikan fasilitas tertentu untuk aktivitas khusus. Contohnya Inggris, Denmark dan Belanda. Negara ini disebut juga sebagai secondary
tax haven atau tidak murni sebagai tax haven, karena hanya menyediakan fasilitas tertentu dan tidak seluruh kebijakan perpajakan berorientasi kepada
tax haven. Fasilitas ini umumnya menyangkut penarikan modal dari luar negeri untuk ditanamkan di negara tersebut
f. Negara yang menampung pencucian haram. Contoh Bahama, Panama, Cook Island, Niue, Republik Dominika, Israel, Libanon, Rusia, Kepulauan
Marshall, Republik Nauru, Filipina, Liechstein, St Kitts Navis, Vincent dan Grenadines. Negara-negara ini disebut sebagai surga uang haram karena
sebagai tempat menampung pencucian uang haram money laundring hasil dari bisnis ilegal. Fasilitas yang disediakan menyangkut tidak diusutnya asal
muasal uang tersebut dan negara ini merupakan bagian tahap layering dari proses praktik money laundring.