Metode Penghindaran Pajak Berganda.

162 | P a g e tersebut pertama di tempat ia berkedudukan. Jumlah kredit, bagaimanapun, tidak melebihi jumlah pajak atas negara yang terikat persetujuan yang tersebut pertama pada pendapatan itu dihitung menurut peraturan dan hukum perpajakannya.  Model Indonesia tidak mengatur Pasal 23 B tax treaty, sedangkan untuk ketentuan Pasal 23B, baik UN dan OECD, tidak ada perbedaan ketentuan. RANGKUMAN 1 Persetujuan penghindaran pajak berganda adalah perjanjian pajak antara dua negara secara bilateral yang mengatur mengenai pembagian hak pemajakan yang diterima atau diperoleh penduduk dari salah satu atau kedua negara pada pihak persetujuan 2 Terdapat dua model P3B yang sering dijadikan acuan negara-negara di dunia dalam membuat P3B, yaitu Organization for Economic Cooperation and Development Model OECD Model dan United Nations Model UN Model. Indonesia mempunyai model sendiri yang disebut P3B Model Indonesia Indonesian Model yang merupakan modifikasi dari UN Model LATIHAN Kerjakan kasus-kasus berikut ini berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda antara Indonesia dengan Jepang. Kasus 1 Dr Yamato seorang warga negara Jepang datang ke Indonesia membantu tim dokter RS HARAPAN SEHAT untuk melakukan operasi pencangkokan jantung mendapat fee sebesar 100.000. Bagaimana pemajakan atas fee tersebut jika:  Dr Yamato berada di Indonesia selama 2 bulan  Dr Yamato berada di Indonesia selama 7 bulan Kasus 2 Mr Nobita bekerja sebagai karyawan di PT INDONESIA menerima gaji 100.000bulan. Bagaimana pemajakan atas gaji tersebut jika :  Mr Nobita berada di Indonesia selama 3 bulan  Mr Nobita berada di Indonesia selama 8 bulan 163 | P a g e Kasus 3 Mr Suneo seorang warga negara Jepang bekerja sebagai pegawai dari JAPAN Corp yang berkedudukan di Jepang. Suatu waktu JAPAN Corp bekerja sama dengan PT INDONESIA untuk mengerjakan suatu proyek. Dalam rangka proyek tersebut Mr Suneo ditempatkan di Indonesia dengan mendapat gaji 100.000bulan. Bagaimana pemajakan atas gaji tersebut jika :  Mr Suneo berada di Indonesia selama 2 bulan dan gajinya dibayar oleh PT INDONESIA  Mr Suneo berada di Indonesia selama 7 bulan dan gajinya dibayar oleh PT INDONESIA  Mr Suneo berada di Indonesia selama 2 bulan dan gajinya dibayar oleh JAPAN CORP  Mr Suneo berada di Indonesia selama 7 bulan dan gajinya dibayar oleh JAPAN CORP Kasus 4 Mr Kazao seorang warga negara Jepang bekerja pada NIPON Corp yang mempunyai Kantor Pusat berkedudukan di Jepang. Saat ini NIPON Corp memiliki kantor cabang yang berlokasi di Indonesia. Pada suatu waktu Mr Kazao ditugaskan untuk membantu pekerjaan di NIPON Corp Cabang Indonesia dengan mendapat gaji 100.000bulan. Bagaimana pemajakan atas gaji tersebut jika :  Mr Kazao berada di Indonesia selama 3 bulan dan gajinya dibayar oleh Kantor Pusat di Jepang  Mr Kazao berada di Indonesia selama 8 bulan dan gajinya dibayar oleh Kantor Pusat di Jepang  Mr Kazao berada di Indonesia selama 3 bulan dan gajinya dibayar oleh Kantor Cabang di Indonesia  Mr Kazao berada di Indonesia selama 8 bulan dan gajinya dibayar oleh Kantor Cabang di Indonesia Kasus 5 Mr Naruto seorang warga negara Jepang bekerja sebagai direktur di PT NUSANTARA dengan mendapat gaji 100.000bulan. Bagaimana pemajakan atas penghasilan tersebut jika : 164 | P a g e  Mr Naruto berada di Indonesia selama 2 bulan  Mr Naruto berada di Indonesia selama 7 bulan Kasus 6 Mrs Oshin seorang artis warga negara Jepang suatu waktu mengikat kontrak untuk bermain film yang diproduksi oleh PT INDOCINEMA dengan mendapat honor 1.000.000. Dalam rangka shooting Mrs Oshin berada selama 3 bulan di Indonesia. Bagaimana pemajakan atas penghasilan tersebut? Kasus 7 Mr Oyama seorang atlet karate negara Jepang, suatu waktu mengikuti kejuaraan karate yang diselenggarakan di Indonesia dan memenangkan kejuaraan dengan mendapat hadiah 100.000. Dalam rangka mengikuti kejuaraan Mr Oyama berada di Indonesia selama 3 minggu. Bagaimana pemajakan atas penghasilan tersebut? Kasus 8 Mr Okuma seorang warga negara Jepang bekerja sebagai pegawai tetap di PT NUSANTARA, ketika pensiun memutuskan kembali ke negaranya. Selama bekerja di PT NUSANTARA Mr Okuma diikutkan dalam program pensiun PT TASPEN. Bagaimana pemajakan atas uang pensiun yang diterima oleh Mr Okuma? Kasus 9 Prof Sinichi seorang guru besar Universitas Tokyo Jepang, suatu waktu diundang ke Indonesia untuk mengajar sebagai dosen luar biasa di Universitas Indonesia, dengan mendapat honor 100.000bulan. Bagaimana pemajakan atas penghasilan tersebut jika :  Prof Sinichi berada di Indonesia selama 1 tahun  Prof Sinichi berada di Indonesia selama 3 tahun Kasus 10 Mr Kudo seorang mahasiswa Jepang mendapat bea siswa dari sebuah perusahaan di jepang untuk belajar di Indonesia selama 2 tahun. Bagaimana pemajakan atas pengiriman uang dari luar negeri untuk maksud keperluan hidupnya, pendidikan, pelajaran selama di Indonesia yang dikirim dari Jepang? 165 | P a g e TAX HAVEN COUNTRY

A. Pengertian Tax Haven Country

Tax haven country adalah kebijakan pajak suatu negara yang dengan sengaja memberikan fasilitas pajak, berupa penetapan tarif pajak yang rendah atau bahkan tidak mengenakan pajak sama sekali. Hal ini bertujuan agar penghasilan penduduk negara lain bisa dialihkan ke negara tersebut. Definisi tax haven country bisa berbeda-beda di masing-masing negara tergantung dari ketentuan masing-masing negara mendefinisikan tax haven country Dasrussalam, 2007. Jepang mengategorikan suatu negara merupakan tax haven country jika beban pajak yang sesungguhnya dibayar kurang dari 25 dari penghasilan kena pajak. Jepang mengategorikan suatu negara merupakan tax haven country jika beban pajak yang sesungguhnya dibayar kurang dari 15 dari penghasilan kena pajak. Prancis mengategorikan suatu negara sebagai tax haven country jika pajak terutang di negara tersebut jumlahnya kurang dari 66,67 dari pajak yang terutang seandainya penghasilan tersebut dihitung berdasarkan ketentuan perpajakan Prancis. Inggris mengklasifikasikan suatu negara sebagai tax haven country jika pajak terutang di negara tersebut jumlahnya kurang dari 75 dari pajak yang terutang seandainya penghasilan tersebut dihitung berdasarkan ketentuan perpajakan Inggris. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aspek perpajakan terkait dengan tax haven country 10 BAB 166 | P a g e The United States Government Accountability Office memberikan 5 karakteristik tax havens country, yaitu : a. tidak ada pajak atau pajak hanya nominal saja, b. tidak adanya pertukaran informasi perpajakan dengan negara lain, c. tidak ada transparansi dalam pelaksanaan undang-undang dan peraturan pelaksanaannya, d. tidak ada kewajiban bagi badan usaha asing untuk berada secara fisik pada negara itu, e. mempromosikan negara atau wilayahnya sebagai offshore financial center. Sedangkan menurut OECD ada empat faktor utama yang digunakan untuk menentukan apakah suatu negara merupakan tax haven. Yang pertama adalah bahwa negara tidak mengenakan pajak atau hanya nominal saja. Kriteria tidak ada pajak atau nominal saja tidak cukup sebagai satu-satunya kriteria dianggap sebagai tax haven. OECD mengakui bahwa setiap negara memiliki hak untuk menentukan apakah perlu memberlakukan pajak langsung pajak penghasilan dan mengenakan pajak dengan tarif tertentu yang sesuai kepentingan negaranya. Analisis faktor-faktor kunci lainnya yang dibutuhkan untuk suatu negara untuk dianggap sebagai tax haven. Tiga faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah: a. Tidak ada transparansi b. Memiliki ketentuan dan praktek administrasi yang menghambat pertukaran informasi dengan negara lain terkait dengan wajib pajak yang mendapat keuntungan dari tidak adanya pengenaan pajak c. Tidak ada kewajiban untuk adanya aktivitas secara substansial Sebagai ganti dari penerimaan negara berupa pajak, yang menjadi sumber penghasilan utama bagi tax haven country adalah biaya pendirian perusahaan, iuran tahunan dan biaya untuk jasa-jasa tambahan lainnya Pribadi, 2004. Berikut ini beberapa kategori fasilitas perpajakan yang membuat negara-negara tersebut dianggap sebagai tax haven country atau menyerupai tax haven country a. Negara tidak mengenakan pajak sama sekali. Contohnya Bahama, Bahrain, Bermuda, Cayman Island, Monaco, dan Nauru. Negara-negara ini memberikan fasilitas tidak ada pajak atas penghasilan atau keuntungan atau pendapatan, capital gain atau atas kekayaan.