Isu-isu Seputar Hukum dan Etika Dalam Pengauditan Andersen yang Menyimpang.
25 perusahaan minyak dan gas menjadi kliennya. Namun, pada November 2001 harus
mengalami kerugian sebesar 586 juta.Dalam sebulan, Enron bangkrut. Departemen Kehakiman AS memulai melakukan penyelidikan kriminal pada 2002
yang mendorong Andersen dan kliennya runtuh. Perusahaan audit akhirnya mengakui telah menghancurkan dokumen yang berkaitan dengan audit Enron yang
menghambat putusan. Atas kasus itu, Nancy Temple, pengacara Andersen meminta perlindungan
Amandemen Kelima yang dengan demikian tidak memiliki saksi.Banyak pihak yang menamainya sebagai ―bujukan koruptif‖ yang menyesatkan.Dia menginstruksikan
David Duncan, supervisor Andersen dalam pengawasan rekening Enron, untuk menghapus namanya dari memo yang bisa memberatkannya.
Pada Juni 2005, pengadilan memutuskan Andersen bersalah menghambat peradilan, menjadikannya perusahaan akuntan pertama yang dipidana.Perusahaan
setuju untuk menghentikan auditing publik pada 31 Agustus 2002, yang pada prinsipnya mematikan bisnisnya.
e. Perusahaan Telekomunikasi Sayangnya, tuduhan penipuan tidak berakhir pada kasus Enron. Berita
segera muncul ketika WorldCom, klien terbesar Andersen, memiliki penyimpangan sebesar 3,9 miliar. Harga sahamnya kemudian jatuh dan investor melayangkan
serangkaian tuntutan hukum yang mengirim WorldCOm ke Pengadilan Kepailitan. Andersen menyalahkan WorldCom dan berikeras bahwa penyimpangan tidak pernah
diungkapkan kepada auditor dan bahwa ia telah memenuhi standar SEC dalam auditnya. WorldCOm balik menuduh Andersen karena gagal menemukan
penyimpangan yang ada. Selama kasus Enron dan WorldCOm berlanjut, banyak perusahaan-
perusahaan lainnya dituduh melakukan penyimpangan akuntansi.