BAB ATURAN KEPEGAWAIAN DAN KODE ETIK
PROFESIPNS DI KEMENTERIAN KEUANGAN _____________________________________________________
Dalam bab ini akan dipelajari tentang berbagai aturan kepegawaian dan kode etik yang berlaku di Kementerian Keuangan. Aturan kepegawaian dan kode etik di
sebuah instansi bersifat dinamis karena disesuaikan dengan perkembangan jaman. Oleh karena itu dalam bab ini pembahasan tentang berbagai aturan tersebut
diletakkan pada lampiran mengingat perubahannya yang cepat disesuaikan dengan perubahan zaman. Namun pada bab ini akan dibahas sedikit tentang
profesionalisme mengingat pegawai negeri juga adalah profesi yang terikat pada nilai-nilai profesional.
A. Profesi dan Ciri-Cirinya
Tidak ada definisi tunggal yang mencakup berbagai penggunaan kata profesi. Namun demikian, dari berbagai pandangan dan kenyataan yang dapat kita jumpai,
kita dapat mengatakan bahwa suatu profesi merupakan suatu kombinasi dari sejumlah karakteristik yang membentuk struktur profesi, tanggung jawab, dan hak-
hak yang disatupadukan oleh seperangkat nilai, yakni yang menentukan bagaimana keputusan diambil dan bagaimana tindakan ditempuh.
Tujuan Instruksional Khusus: 1.
Memahami pengertian profesi dan kode etik 2.
Memahami Pokok-Pokok Kepegawaian dan Disiplin PNS 3.
Memahami Nilai-Nilai Kementerian Keuangan 4.
Memahami Kode Etik Unit Eselon I Kementerian Keuangan
12
Ada lima karakteristik yang umumnya dapat dijumpai pada setiap profesi, yaitu;
Bidang pengetahuan khusus yang diajarkan secara formal dan bersetifikat berijasah pendidikan formal dan profesional.
Komitmen terhadap tujuan sosial kebaikan yang menjadi alasan bagi keberadaan profesi pengabdian kepada masyarakat.
Kapasitas untuk mengatur diri sendiri, sering kali dengan sanksi hukum bagi mereka yang melanggar norma-norma perilaku yang disepakati.
Ijin dari pihak berwenang pemerintah dan asosiasi untuk berparaktik sebagai profesional.
Kedudukan dan prestise yang relatif lebih tinggi di masyarakat.
Bidang Pengetahuan khusus dan pendidikan formal profesional
Fondasi suatu profesi adalah bidang pengetahuan khusus yang sangat penting bagi masyarakat. Ini pula yang mendasari keberadaan suatu profesi: suatu
profesi ada untuk melayani masyarakat. Ini berarti jasa yang disediakan kepada masyarakat adalah sangat penting, sehingga diperlukan tingkat keahlian yang
tinggi, dan karenanya memerlukan pendidikan dan pelatihan yang ekstensif. Untuk menjadi profesional, atau anggota suatu profesi, seoarang harus belajar
lama dan keras, menyelesaikan pelajaran mata kuliah keahlian di bidang yang besangkutan dalam suatu jumlah jam minimum tertentu, lulus ujianyang
panjang dan sulit, memiliki acuan karakter, dan memperoleh pengalaman profesional dalam jangka waktu yang cukup. Lebih dari itu, para profesional
umumnya diharuskan oleh profesinya untuk memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan dalam rangka mempertahankan status profesionalnya.
Komitmen terhadap tujuan sosial pengabdian kepada masyarakat
Seorang profesional tidak menuntut keistimewaan profesional agar dapat memaksimalkan keberuntungannya, dan lebih dari itu, tanggung jawab
profesionalnya yang utama bukan kepada diri sendiri, majikan atau klein, melainkan kepada masyarakat. Seorang profesional memiliki komitmen
terhadap pandangan hidup yang secara intelektual kompleks dan menuntut pemuktahiran terus menerus atas pengetahuan dan keahlian. Pelayanan publik,
baik langsung maupun tak langsung adalah tanggung jawabanya. Tanggung jawab ini adalah sedemikian tingginya sehingga seoarang profesional harus
bersedia mengorbankan kepentingan dirinya untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat.
Sistem pengaturan diri
Untuk memberikan jasa dengan kualitas tinggi, suatu profesi mengorganisasikan diri dalam suatu wadah asosiasi yang selanjutnya menentukan tidak hanya
standar teknis tetapi juga standar etika kode etik atau kode perilaku sebagai sarana untuk mengatur perilaku anggotanya para profesional baik didalam
maupun diluar tugas-tugas profesional. Para anggota profesi yang melakukan kebohongan. Kecurangan atau berperilaku yang melanggar praktik-praktik
standar yang ditetapkan akan didisiplinkan oleh profesi itu sendiri.
Pengawasan danatau perijinan oleh pemerintaj dan asosiasi profesi
Karena jasanya sangat penting bagi masyarakat, biasanya pemerintah berkepentingan untuk melakuakan pengaturan tertentu, khususnya dalam hal
pengawasan, antara lain melalui mekanisme perjanjian dan pemantauan. Pihak profesi sendiri juga memberlakukan aturan masuk yang ketat, antara lain melalui
mekanisme pendidikan dan ujian profesi atau sertifikat.
Status dan prestise yang relatif lebih tinggi di masyarakat
Selain keempat karakateristik pokok di atas, ada satu lagi karakteristik yang biasanya menandai suatu profesi. Karakteristik ini saebenarnya merupakan
akibat dari empat karakteristik sebelumnya, yaitu sebutan profesional dan status prestise di atas rata-rata di dalam masyarakat. Mereka yang menekuni
pekerjaan yang memenuhi kriteria sebagai profesi memperoleh atau menyandang sebuatan profesional. Sebagai imbalan dari pencapaian dan
pemeliharaan atas jasa yang tinggi, dan karenta masyarakat rela memberikan bayaran yang tinggi, kepada para profesional. Oleh sebab itu, mereka yang
tetap menjadi anggota profesi berada dalam posisi menguntungkan untuk
memperoleh banyak manfaat, pengakuan dan penghasilan tinggi, sehingga memungkinkan mereka untuk hidup sepenuhnya dari pekerjaan atau profesinya
itu. Harga diri yang tinggi karena menjadi anggota suatu kelompok elite profesi ini menyebabkan status profesional sangat diharapkan.
Mengacu kepada karakteristik umum di atas, dengan demikian profesi adalah pekerja, tetapi tidak seperti pekerjaan pada umumnya. Mereka yang menjalani
profesi para profesional, tidak seperti orang-orang lain yang menjalani pekerjaan pada umumnya. Profesional menghadapai tuntutan yang sangat
tinggi baik dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Tuntutan ini menyangkut tidak saja keahlian, tetapi juga komitmen moral. Seorang profesional memiliki
komitmen terhadap pandangan hidup yang secara intelektual kompleks dan menuntut pemuktahiran terus menerus atas pengetahuan dan keahlian. Lebih
dari itu, perilakunya selalu diawasi atas dasar tolak ukur etika. Para prefosional membuat pertimbangan-pertimbangan sulit yang membutuhkan kesatupaduan
antara kompetensi teknis dan kompetensi etis. Mereka menghadapi dilema moral secara rutin, dan mereka memegang teguh standar yang tinggi terhadap
kode etik profesi. Berdasarkan unsur-unsur pokok di atas, suatu profesi dapat diibaratkan
sebagai sebuah bangunan dengan tiga komponen utama : fondasi, kerangka pilar dan dinding, dan atap seperti gambar 1.
Fondasi mendasari setiap profesi haruslah fondasi yang kokoh, berupa bidang pengetahuan yang diakui dan sangat penting atau esensial bagi
kemakmuran masyarakat. Inilah yang menyebabkan jasa para profesional sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan diperlukannya proses pendidikan yang
ekstensif. Kerangka yang berdiri di atas fondasi suatu bangunan juga memilki kesamaan dengan sebuah profesi. Kerangka ini meliputi tiga unsur yaitu :
1 Proses pendidikan untuk memperoleh dan memelihara pengetahuan dan keahlian profesional;
2 Proses ujian dan sertifikasi untuk memastikan apakah para praktisi memiliki pemahaman yang mantap terhadap pokok masalah, dan
3 Rasa tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dalam kaitanya dengan pemanfaatan pengetahuan ini
Agar menjadi sebuah bangunan yang utuh sehingga dapat digunakan sebagai
tempat bernaung
dan mengorganisasikan diri, fondasi dan
kerangka memerlukan atap. Bagi profesi, atap ini meliputi
1. Asosiasi profesi unsur- unsur :
2. Kode etik 1 asosiasi profesional organisasi
profesi 3. Standar teknis
2 kode etik standar atau aturan etika perilaku,
dan
1. Proses pendidikan 3 standar teknis
2. Proses ujian dan lisensi sertifikasi
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Bidang pengetahuan yang diakui dan sangat Penting bagi kesejahteraan kemakmuaran
masyarakat Asosiasi dipelukan sebagai wadah untuk mengorganisasikan dan mengatur
diri. Standar etika dan standar teknis diperlukan sebagai panduan bagi para profesional dalam perilaku dan menjalankan tugas-tugas profesional agar mereka
dapat secara konsisten memberikan jasa bersatandar kualitas tinggi. Masyakat kita menaruh harapan yang berbeda terhadap para profesional
dibandingkan dengan terhadap mereka yang tidak dikatagorikan sebagai profesional. Ciri-ciri suatu profesi sebagaimana diuraikan di muka secara tegas memberikan
penjelasan mengenai hal ini. Dengan perkataan lain, harapan masyarakat terhadap suatu profesi adalah sangat tinggi dan menentukan wujud profesi tersebut.
Dalam kenyataannya, para profesional bekerja dengan sesuatu yang sangat bernilai. Bagi suatu profesi, kepercayaan menyangkut kompensi dan tanggung jawab
dalam melaksanakan pekerjaan adalah sangat penting. Pada akhirnya, pengakuan masyarakat terhadap suatu profesi akan mementukan hak-hak yang dapat dimiliki
dan dinikmati oleh profesi tersebut : 1 berpraktek, seringkali dengan suatu monopoli atau jasa yang ditawarkan; 2 mengatur keanggotaan pada profesi; 3 menerima
penghasilan yang relatif tinggi; dan 4 mengatur diri sendiri atau melakukan penilaian sendiri antarsejawat, bukan oleh pejabat pemerintah. Jika suatu profesi
kehilangan kredibilitas di mata publik, akibatnya sangat serius, bukan hanya bagi para profesional yang terkait langsung, tetapi bagi profesi secara keseluruhan.
B. Sumber-sumber Panduan Etika