Prinsip-prinsip Etika Dalam Pelayanan Publik

10 prinsip di atas seharusnya dijalankan oleh pemerintah sekaligus, dikumpulkan semua menjadi satu dalam sistem pemerintahan, sehingga pelayanan publik yang dilakukan bisa berjalan lebih optimal dan maksimal. 10 prinsip tersebut bertujuan untuk menciptakan organisasi pelayanan publik yang smaller kecil, efisien, faster kinerjanya cepat, efektif cheaper operasionalnya murah dan kompetitif.Dengan demikian, pelayanan publik oleh birokrasi kita bisa menjadi lebih optimal dan akuntabel.

C. Prinsip-prinsip Etika Dalam Pelayanan Publik

1. Prinsip-prinsip umum dalam etika pelayanan publik Ada sejumlah prinsip etika dalam pelayanan publik yang dapat diidentifikasi dengan mengacu kepada nilai-nilai dasar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Pasal 6. Beberapa nilai-nilai dasar tersebut yaitu: a. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945. c. Semangat nasionalisme d. Mengutamakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Prinsip-prinsip etika ini juga dapat dipandang sebagai kombinasi antara nilai-nilai yang berasal dari tradisi birokrasipelayanan publik nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai baru. Nilai-nilai tradisional mencerminkan misi pokok pelayanan publik dan tercermin , antara lain, pada bunyi sumpah jabatan yang diucapkan setiap pegawai negeri ketika akan dilantik. Sementara itu, nilai-nilai baru mencerminkan artikulasi dari etos baru akibat adanya perkembangan dan tuntutan baru, seperti good governance dan profesionalisme. Prinsip- prinsip tersebut meliputi: objektivitas netralitas atau imparsialitas dan keadilan, legalitas dan kepatuhan, loyalitas, integritas dan kejujuran, pengabdian kepentingan publik, akuntabilitas, transparansi, tanggung jawab, kerahasiaan, dan efisiensi. 2. Karakteristik Pelayanan Bermutu Masyarakat makin menyadari bahwa sebagai warga negara memiliki hak untuk memperoleh pelayanan terbaik dari pemerintah.Oleh karena itu, masyarakat mengharapkan pegawai negeri dapat memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan birokrasi yang efisien. Pada dasarnya, pelayanan bermutu ditentukan oleh sekurang-kurangnya 5 faktor ,yaitu: a. Adanya atau hadirnya fasilitas fisik, peralatan dan orang pelayan atau petugas yang memenuhi syarat untuk pelayanan yang baik. b. Keandalan, kemampuan untuk memberikan layanan yang diharapkan secara teliti dan konsisten. c. Kesiagaan atau ketanggapan, yakni kemauan untuk memberikan pelayanan dengan segera atau cepat dan kesediaan untuk membantu pelanggan. d. Jaminan, pengetahuan, keramahtamahan, dan kemampuan untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan. e. Empati, kepedulian dan perhatian khusus kepada pelanggan pihak yang membutuhkan pelayanan. Dalam rangka menyediakan panduan dan standardisasi penyelenggaraan pelayanan publik, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara antara lain mengeluarkan Keputusan Nomor: 63KEPM.PAN72003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

D. Prinsip-prinsip Pelayanan Publik