Tiga Konsep Moral Yang Penting

42 b. Keutamaan merupakan suatu kecenderungan tetap. Keutamaan cenderung bersifat permanen, walaupun tidak berarti tidak bisa hilang. Walaupun tidak mudah, Keutamaan dapat saja hilang. Hal ini dapat terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti faktor lingkungan, orang di sekitarnya, dll. c. Keutamaan merupakan sifat baik dari segi moral yang telah mengakar dalam diri seseorang. d. Kemauankehendak. e. Keutamaan adalah kecenderungan tetap yang menyebabkan kehendak tetap pada arah tertentu. Perilaku berkeutamaan disertai dengan maksud baik. Dengan demikian, Motivasi atau maksud pelaku sangat penting karena itulah yang mengarahkan kehendak. f. Pembiasaan diri. Keutamaan tidak dimiliki manusia sejak lahir, melainkan diperoleh dengan cara membiasakan diri atau berlatih. Keberanian, misalnya, adalah keutamaan yang diperoleh melalui pembiasaan diri melawan rasa takut. Agar seseorang pada akhirnya dapat memiliki keutamaan moral, hal-hal yang perlu dilakukan adalah: a. Pemahaman dan menentukan karakter-karakter yang baik terhadap tujuan akhir, yaitu kehidupan yang baik. b. Memberikan kandungan atau makna terhadap tujuan akhir tersebut. Dalam melangsungkan kehidupan kesehariannya manusia senantiasa melakukan suatu tindakan, tindakan yang dilakukannya ada tindakan yang benar dan ada tindakan yang salah. Suatu tindakan dinyatakan benar apabila tindakan yang dilakukan sepenuhnya mewujudkan atau mendukung keutamaan yang relevan, dimengerti sebagai ciri-ciri karakter yang memungkinkan untuk mencapai kebaikan- kebaikan sosial Aristoteles, MacIntyre.

E. Tiga Konsep Moral Yang Penting

1. Hak. Hak merupakan konsep moral yang penting, yang memungkinkan individu memilih secara bebas dalam memenuhi kepentingan atau menjalankan aktivitas tertentu dan melindungi pilihan-pilihan tersebut. Hak adalah suatu klaim yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Seseorang mempunyai suatu hak apabila orang tersebut memiliki klaim untuk bertindak dengan cara tertentu atau mempunyai klaim 43 terhadap orang lain agar orang lain tersebut berbuat dengan cara tertentu. Macam hak antara lain: a. Hak legal dan hak moral. Hak legal adalah hak yang diakui dan ditegakkan sebagai bagian dari hukum. Hak legal ini lebih banyak berbicara tentang hukum atau sosial. Contoh kasus,mengeluarkan peraturan bahwa veteran perang memperoleh tunjangan setiap bulan, maka setiap veteran yang telah memenuhi syarat yang ditentukan berhak untuk mendapat tunjangan tersebut. Hak moral meliputi hak-hak yang secara moral seharusnya kita miliki, terlepas apakah diakui atau tidak oleh hukum.. Hak moral lebih bersifat individu. Hak ini memiliki kekuatan karena berasal dari kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip etika yang lebih umum.Selain itu, hak moral biasanya dianggap universal karena hak ini dimiliki oleh semua umat manusia, tidak dibatasi oleh juridiksi tertentu. b. Hak khusus dan hak umum. Hak khusus berkaitan denggan individu-individu tertentu. Sumber utama kekuatan hak khusus adalah kontrak atau perjanjian, karena instrumen ini menciptakan sejumlah hak dan kewajiban bagi individu-individu yang membuat perjanjian. Hak umum adalah hak yang melibatkan klaim terhadap setiap orang, atau kemanusiaan secara umum. Hak ini dimilki oleh semua manusia tanpa kecuali. Di dalam Negara kita Indonesia ini disebut dengan ― hak asasi manusia‖. c. Hak positif dan hak negatif. Hak positif adalah hak yang mewajibkan orang lain bertindak untuk kita. Contoh, hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan, mengharuskan pihak lain untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan. Hak negatif berkorelasi dengan kewajiban pada pihak lain untuk tidak bertindak terhadap kita. Contoh adalah hak milik. Hak negatif terbagi lagi menjadi 2 yaitu: hak aktif dan pasif. Hak negatif aktif adalah hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti yang orang kehendaki. Contoh, saya mempunyai hak untuk pergi kemana saja yang saya suka atau mengatakan apa yang saya inginkan. Hak-hak aktif ini bisa disebut hak kebebasan. Hak negatif pasif adalah hak untuk tidak diperlakukan orang lain dengan cara tertentu. d. Hak individual dan hak sosial. 44 Hak individual adalah hak yang dimiliki individu-individu terhadap negara. Negara tidak boleh menghindari atau mengganggu individu dalam mewujudkan hak- hak yang ia miliki. Hak sosial bukan hanya hak kepentingan terhadap negara saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat bersama dengan anggota-anggota lain. Inilah yang disebut dengan hak sosial. e. Hak absolut. Hak yang bersifat absolut adalah suatu hak yang bersifat mutlak tanpa pengecualian, berlaku dimana saja dengan tidak dipengaruhi oleh situasi dan keadaan. Namun ternyata hak tidak ada yang absolut. Mengapa? Menurut ahli etika, kebanyakan hak adalah hak prima facie yang artinya hak itu berlaku sampai dikalahkan oleh hak lain yang lebih kuat. 2. Keadilan. Konsep keadilan dipergunakan untuk: a. Menilai tindakan seseorang. b. Menilai praktik-praktik dan institusi sosial, politik, dan ekonomi. c. Seringkali dijadikan sebagai kriteria tunggal untuk menilai benarsalahnya suatu perbuatan. Ada 2 tokoh dalam hal ini yaitu Aristoteles dengan konsep keadilan tradisional dan John Rawls dengan konsep keadilan egalitarian. Menurut konsep tradisional Aristoteles, keadilan terdiri dari keadilan universal dan keadilan khusus. Berikut ini adalah penjelasannya: a. Keadilan universal. Keadilan yang berlaku bagi keseluruhan ―keutamaan‖. Orang yang adil adalah orang yang selalu berbuat benar secara moral dan mematuhi hukum. b. Keadilan khusus. Berkaitan dengan ―keutamaan‖ pada situasi khusus. Adil berarti mengambil hanya bagian yang patut atau tepat; memberikan kepada siapa saja tanpa pandang bulu apa yang menjadi haknya. Tidak adil berarti mengambil terlalu banyak kekayaan, kehormatan atau manfaat lain yangg diberikan oleh masyarakat; menolak untuk menanggung bagian yang wajar dari suatu beban. Keadilan khusus dibagi menjadi 3 macam yaitu: 45 1 Keadilan distributif distributive justice. Keadilan distributif adalah keadilan dalam pendistribusian manfaat dan beban. Keadilan ini diperlukan dalam kondisi: a Manfaat yang akan dibagikan yang tersedia lebih sedikit daripada jumlah dan keinginan orang. contoh: pembagian kompor gas. b Beban atau pekerjaan yang tidak menyenangkan terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah orang yang bersedia memikul banyak contoh. Prinsip yang mendasari keadilan distributif adalah bahwa orang yang sama dalam keadaan yang sama harus diperlakukan sama. Keadilan distributif bersifat perbandingan comparative, maksudnya bahwa pertimbangan dalam keadilan ini adalah perbandingan antara jumlah bagian masing-masing orang yang menerima manfaat atau dibagi beban, bukan masalah jumlah absolut dari manfaat beban yang diterima. contoh kasus banyak terjadi di Aceh. Keadilan distributif dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu keadilan prosedur dan keadilan hasil distribusi yang sesungguhnya dicapai. Prosedur yang adil akan membuahkan hasil yang adil. Isu atau permasalahan keadilan distributif muncul ketika kita menilai institusi sosial, politik dan ekonomi dalam kaitannya dengan pembagian manfaat dan beban dari usaha bersama kepada para anggota kelompok. 2 Keadilan kompensasi compensatory justice. Keadilan kompensasi berhubungan dengan masalah pemberian imbalan atau penggantian kompensasi kepada seseorang karena kekeliruan atau kesalahan yang menimpa dan merugikannya. Alasan yang mendasari adanya kompensasi adalah terjadi suatu kekeliruan atau kecelakaan yang disebabkan kelalaian sehingga menyebabkan seseorang dalam keadaan lebih buruk, misalnya merusak keseimbangan moral. Dengan memberikan kompensasi maka keadaan si korban dapat dikembalikan seperti semula, sehingga keseimbangan moral tercapai kembali. Tujuan kompensasi adalah mengembalikan apa yang hilang dari seseorang akibat kesalahan orang lain bersifat memperbaiki. Keadilan kompensasi tidak bersifat perbandingan. Jumlah kompensasi yang harus diberikan kepada korban ditetapkan berdasarkan karakteristik masing-masing kasus. Seseorang mempunyai kewajiban moral untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang menjadi korban apabila terdapat 3 kondisi sebagai berikut: 46 a Perbuatan yang menyebabkan kerugian merupakan perbuatan yang salah atau merupakan kelalaian negligence. b Perbuatan orang yang bersangkutan merupakan penyebab sesungguhnya kerugian tersebut. c Orang tersebut secara sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan kerugian. 3 Keadilan retributif retributive justice. Keadilan retributif berkaitan dengan pemberian hukuman terhadap pelaku kesalahan. Alasan yang mendasari pemberian hukuman adalah seseorang yang melakukan suatu kejahatan telah merusak kesimbangan moral karena menjadikan orang lain dalam keadaan buruk. Pemulihan keseimbangan moral dalam kasus ini dicapai dengan memberikan hukuman yang sesuai dengan kejahatan tersebut Tujuan pemberian hukuman adalah untuk memperbaiki dengan cara memberikan hukuman. Keadilan retributif tidak bersifat perbandingan. Jumlah hukuman yang dikenakan kepada pelaku kejahatan ditentukan berdasarkan karakteristik masing-masing kasus. Seseorang dapat diminta bertanggung jawab secara moral atau dapat dikenai hukuman sehingga keadilan retributif tercapai, namun harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Seseorang tidak dapat dikenai hukuman jika ia tidak tahu atau tidak memiliki kebebasan untuk memilih apa yang ia perbuat. b Orang tersebut sungguh-sungguh melakukan kejahatan. c Hukuman harus konsisten dan proporsional dengan kesalahannya. Isu keadilan kompensasi dan retributif muncul pada saat kita berupaya memperbaiki kesalahan. Berdasarkan konsep Egalitarian John Rawls, perspektif keadilan berhubungan dengan pertanyaan: Bagaimana keadilan akan dapat dicapai ketika beberapa orang yang bebas dan setara berusaha mencapai tujuannya namun berbenturan dengan orang lain yang juga berusaha mencapai tujuannya yang mungkin saja tidak setara. Keadilan diartikan sebagai kewajaran fairness. Konsep keadilan ini mengakomodasi suatu kondisi dimana terjadi banyak perbedaan yang menimbulkan kesulitan untuk menetapkan keadilan secara absolut, sehingga diperlukan adanya personal judgement untuk menetapkan kewajaran. Keadilan menurut Egalitarian didasarkan pada 2 prinsip, yaitu: 47 a Setiap orang memiliki kebebasan yang sama. b Ketidaksetaraan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa sehingga: - menguntungkan pihak yang paling kurang beruntung prinsip perbedaan; - sesuai dengan tugas dan kedudukan yang terbuka bagi semua pihak berdasarkan persamaan kesempatan prinsip kesetaraan dalam kesempatan. Kedua prinsip di atas disusun menurut urutan prioritas artinya menjalankan prinsip a dahulu, baru kemudian dapat menerapkan prinsip b. a Prinsip a. Setiap orang memilki hak-hak dasar yang harus dipenuhi sebelum ketidaksetaraan berdasarkan prinsip b dapat diterapkan. Kebebasan tidak boleh dipertukarkan dengan kemakmuran, artinya seseorang yang mengikuti kedua prinsip ini tidak boleh mengorbankan kebebasannya demi meningkatkan kemakmurannya. b Prinsip b Ada kondisi-kondisi yang menyebabkan orang yang rasional akan membuat pengecualian terhadap prinsip a dan menerima bagian yang lebih kurang sama atas beberapa barang primer. Dengan demikian, dalam beberapa kasus, ―setiap orang akan menjadi lebih baik dengan ketidak- setaraan daripada kesetaraan. dalam konteks manfaat dan beban. Ketidak- setaraan dalam kekayaan dan kewenangan adalah adil hanya apabila ketidak-setaraan itu mengakibatkan kompensasi manfaat keuntungan bagi setiap orang, khususnya bagi anggota masyarakat yang paling tidak beruntung. 3. Kepedulian. Salah satu karakteristik pokok sudut pandang etika adalah objektivitas atau ketidak berpihakan impartiality, artinya setiap hubungan khusus yang kita miliki dengan orang-orang keluarga, teman, pegawai harus dikesampingkan pada saat kita mengambil keputusan atau melakukan tindakan. Hal ini tidak sesuai dengan teori etika kepedulian Dalam masyarakat luas, tidak hanya di Indonesia, kepedulian dan keberpihakan telah menjadi prinsip moral penting sebagaimana dikemukakan oleh pandangan etika kepedulian atau etika komunitarian historis, dipelopori oleh 48 gerakan Feminisme. Menurut pandangan Etika Kepedulian, kewajiban moral tidaklah mengikuti prinsip-prinsip moral universal dan imparsial, melainkan memberikan perhatian dan tanggapan terhadap kebaikan orang-orang tertentu yang mempunyai hubungan dekat dan bernilai. Hubungan konkret tidaklah terbatas antar individu, atau antara individu dengan kelompok, namun mencakup juga sistem hubungan yang lebih besar yang membentuk komunitas konkret, karenanya Etika Kepedulian meliputi jenis-jenis kewajiban yang disebut etika komunitarian. Etika Komunitarian adalah etika yang melihat komunitas dan hubungan komunal konkret memiliki nilai fundamental yang harus dilestarikan dan dibina. Yang penting dalam etika komunitarian bukanlah individu-individu yang terisolasi, tetapi komunitas yang di dalamnya individu-individu menemuka diri mereka dengan memandang diri mereka sendiri sebagai bagian integral dari komunitas yang lebih besar, dengan tradisi, kebudayaan dan sejarahnya.

F. Manfaat Dan Fungsi Etika