Bentuk atau Macam Korupsi Lingkup Korupsi

b. Korupsi adalah kejahatan internasional, international crimes karena lingkup perbuatan korupsi tidak terbatas pada wilayah negara tertentu, tetapi meluas dan ada hubungan antara perbuatan korupsi pada satu Negara dengan Negara lainnya; c. Korupsi disebut juga organized crimes, karena pembuat dan pelaku korupsi sering kali terjalin antara organisasi formal dengan organisasi kejahatan. Master mindnya sering kali adalah pejabat resmi yang terlibat dalam kegiatan illegal lainnya, misalnya dalam kasus perjudian, illegal logging, illegal fishing, human trafficking dan sebagainya; d. Korupsi terjadi di segala sektor kehidupan, baik sektor publik maupun sektor swasta; e. Terdapat beberapa perbuatan yang dikriminalisasi seperti, insider trading, trade in influence, kejahatan perpajakan seperti transfer pricing dan manipulasi faktur pajak dsb.

B. Bentuk atau Macam Korupsi

Bentuk korupsi berbacam-macam, yang umum dikenal adalah material corruption atau korupsi material terkait menggunakan uang secara tidak berhak untuk kepentingan sendiri. Ada bentuk lain yaitu political corruption; yaitu korupsi terkait berbagai kebijakan, yang kemudian dituangkan dalam bentuk peraturan sehingga menimbulkan legislation corruption. Money politic termasuk bagian dari political corruption yang berujung pada korupsi material memperoleh jabatan dengan membayar dll. Bentuk lain adalah intelectual corruption berupa manipulasi informasi untuk mencapai tujuan tertentu yang semuanya berdampak merugikan masyarakat, misalnya manipulasi oleh pemerintah tentang data statistik.

C. Lingkup Korupsi

Perbuatan korupsi tidak terbatas pada perbuatan mencuri uang rakyat saja sektor publik, karena dalam kenyataannya korupsi itu terjadi di baik di sektor publik maupun di sektor swasta. Memang untuk saat ini dalam KUHP dan undang-undang anti korupsi yang berlaku, pidana korupsi masih terbatas pada perbuatan korupsi yang terjadi di sektor publik. Berbagai kasus korupsi di Indonesia yang ditangani oleh Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi 77 adalah korupsi terkait dengan penggunaan APBN dan APBD. Namun tidak demikian halnya di negara lain, misalnya di Hongkong, Singapura, di negara negara Amerika dan Eropah. Bahwa perbuatan korupsi terjadi juga di sektor swasta. Sebagai contoh di Amerika Serikat, data Report to The Nation ACFE:2006 menggambarkan organisasi yang terlibat dalam perbuatan curang atau korupsi di Amerika Serikat adalah sebagai berikut : a. Perusahaan swasta: 36,8 , jumlah kerugian: US 210,000 b. Perusahaan publik: 31,7 , jumlah kerugian: US 200,000 c. Organisasi publik: 17,6, jumlah kerugian: US 100,000 d. Organisasi nir laba: 13,9 , jumlah kerugian: US 100,000 Fakta bahwa korupsi terjadi disektor swasta, dunia internasional pernah dihebohkan dengan kasus yang melibatkan Enron Corporation, perusahaan raksasa di Amerika Serikat seperti WorldCom, Merck dan sebagainya investigasi SEC. Terakhir adalah kasus di sektor lembaga keuangan Lehman Brother, Goldman Sachs dll yang memicu terjadinya krisi ekonomi dunia. Di Indonesia pun terdapat berbagai kasus di sektor swasta, misalnya kasus Bank Summa, kasus BLBI, audit BI, audit beberapa perusahaan yang akan Go Public. Kasus yang menonjol antara lain adalah kasus yang melibatkan BNI 46, Kasus Bank Mandiri. Kini mencuat pula kasus Bank Century yang diduga telah terjadi political corruption dalam proses pengambil putusan bailout atas bank tersebut sebesar Rp 6,7 triliun. Mengapa perbuatan curang di sektor swasta disebut korupsi, intinya karena perbuatan itu nyata-nyata merugikan para stake holder yaitu: pemerintah, karyawan, pemegang saham, nasabah atau masyarakat. Oleh karenanya di lingkungan Internasional korupsi dirumuskan sebagai perbuatan yang merugikan masyarakat. Sayangnya undang-undang anti korupsi di Indonesia belum mencakup perbuatan korupsi di sektor swasta. Dilihat dari sifat perbuatannya, secara sosiologis korupsi tidak terbatas pada perbuatan menggunakan uang negara secara material corruption tidak sah seperti persepsi masyarakat pada umumnya, tetapi perbuatan korupsi adalah perilaku yang menyimpang, seperti: a. Tidak memperhatikan kepentingan umum atau kepentingan orang lain; contohnya dalam pemberian pelayanan umum kepada masyarakat. Siapa yang membayar mendapat prioritas, sedangkan mereka yang miskin lebih sering terabaikan. b. Manipulasi informasi publik; banyak informasi yang disampaikan publik tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Informasi kepada publik lebih diarahkan untuk menentramkan masyarakat; contoh kekacauan dalam pemilu, pilkada, berbagai informasi yang simpang siur Indonesia telah swa sembada beras, tetapi perlu impor beras. c. Melakukan mark up dalam pengadaan barang dan jasa; bukan rahasia umum, hampir semua pengadaan barang dan jasa di Indonesai di monopoli kelompok tertentu dan nilai transaksinya telah di mark up hingga lebih dari 40 . d. Mengulur waktu dalam pemberian pelayanan; lihat contoh buitr a. e. Berperilaku boros, tidak efisien, tidak memperhatikan waktu sehingga pelaksanaan tugas berlarut-larut tanpa kepastian; bisa dilihat sikap perilaku aparatur pemerintahan di seluruh Indonesia. Di Kalangan perguruan tinggi juga terjadi, misalnya dosen mengurangi jam kulian, dosen tidak siap dan hanya memberikan diktat , penggangkatan dosen berdasarkan nepotisme, dosen tidak obyektif dalam memberi nilai ujian dll hasil survai pada Perguruan Tinggi Agama f. Menganggap penerimaan uang tanda terima kasih atas pelaksanaan kewajiban sebagai sesuatu yang wajar, sekalipun pada hakekatnya hal itu adalah pemerasan pasif, dan sebagainya. Bila dikaitkan dengan kondisi masyarakat di Indonesia, korupsi pada hakekatnya adalah erosi nilai-nilai sosial yang berakibat sikap attitude dan perilaku behavior masyarakat mengganggap tindakan korupsi adalah wajar.

D. Penyebab Perbuatan Korupsi