Paradigma 7 Kebiasaan BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
B. Paradigma 7 Kebiasaan
Masing-masing kebiasaan dalam 7 Kebiasaan tidak hanya mewakili sebuah prinsip, tetapi juga sebuah paradigma, sebuah cara berpikir. Saat kita memikirkan secara lebih mendalam bahwa Kebiasaan 1, 2, dan 3 diwakili oleh empat kata membuat dan memenuhi janji, kita menjadi paham mengenai paradigma yang menyertai masing-masing kebiasaan. Kebiasaan 1, Menjadi Proaktif, adalah sebuah paradigma determinasi diri atau penetapan diri, dan bukan sekadar determinasi genetik, sosial, fisik, atau lingkungan, melainkan Saya bisa dan akan membuat janji. Inilah kekuatan dari pilihan. Kebiasaan 2, Memulai dengan Tujuan Akhir, adalah sebuah paradigma yang menyatakan bahwa semua hal diciptakan dua kali, pertama secara mental, dan baru 79 kemudian secara fisik. Ini adalah isi dari janji tersebut —Saya bisa memikirkan baik isi dari janji yang ingin saya buat maupun apa yang saya harapkan akan saya capai dari situ. Ini adalah kekuatan fokus. Kebiasaan 3 adalah paradigma prioritas, tindakan, dan pelaksanaan —Saya memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk memenuhi janji tersebut. Kebiasaan 4, 5, dan 6 —Berpikir Menang-Menang, Berusaha Memahami Dulu Lalu Berusaha Dipahami, dan Bersinergi —adalah paradigma-paradigma pemikiran berkelimpahan saat berhubungan dengan pihak lain —melimpahnya rasa hormat, rasa saling memahami menyeimbangkan antara pertimbangan dan keberanian, dan menghargai perbedaan. Ini adalah inti dari tim yang saling melengkapi. Kebiasaan 7 adalah paradigma perbaikan terus-menerus dari sebuah pribadi utuh. Ini adalah kebiasaan untuk pendidikan, pembelajaran, dan pembuatan komitmen ulang —apa yang disebut oleh bangsa Jepang sebagai Kaizen. Inilah sebabnya mengapa diagram melingkar yang dipergunakan di sepanjang buku ini memiliki sebuah mata panah yang tidak menutup lingkaran tersebut tetapi akan menciptakan sebuah spiral naik yang melambangkan sebuah perbaikan tanpa henti dalam masing-masing wilayah dari empat wilayah yang dipilih.C. Solusi Kepemimpinan dalam Organisasi
Parts
» BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Kedudukan Mata Kuliah Etika Profesi PNS
» Urgensi etika profesi terhadap reformasi birokrasi
» Rencana perkuliahan etika profesi PNS
» Pengertian Etika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Sejarah Etika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Teori BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Tiga Konsep Moral Yang Penting
» Etika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Etiket Perbedaan Etika dan Etiket
» Nilai BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Macam Etika bisa dikelompokkan sebagai Etika Deskriptif dan Etika Normatif
» Pengertian Profesi Pengertian Profesi dan Etika Profesi 1. Etika
» Ciri-Ciri dan Syarat Profesi. Pengertian Etika Profesi.
» Kode Etik Profesi Pengertian Profesi dan Etika Profesi 1. Etika
» Urgensi Etika Profesi BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Peranan Etika Dalam Profesi Prinsip etika akuntasi terhadap “Kepentingan Publik.”
» Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi. Sistem Penilaian Etika
» Korupsi. Isu-Isu Seputar Etika Profesi 1. Mal praktik dalam Birokrasi Pelayanan Publik.
» Fakta-Fakta Pelanggaran Etika Profesi.
» Isu-isu Seputar Hukum dan Etika Dalam Pengauditan Andersen yang Menyimpang.
» Prinsip Etika Bisnis BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Isu-isu etika bisnis BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Etiket dan Kepemimpinan BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Nilai-nilai umum etiket BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» NILAI-NILAI UMUM ETIKET KEPEMIMPINAN
» 7 Kebiasaan manusia yang sangat efektif
» Prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam 7 kebiasaan
» Paradigma 7 Kebiasaan BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Solusi Kepemimpinan dalam Organisasi
» Pentingnya Urutan Peran BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Pengertian Etika Pelayanan Publik
» Relevansi Etika Dalam Pelayanan Publik
» Prinsip-prinsip Etika Dalam Pelayanan Publik
» Prinsip-prinsip Pelayanan Publik BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Hakikat Profesionalisme Pelayanan Publik
» Dilema dalam beretika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Implikasi bagi Etika Pelayanan Publik di Indonesia
» Netralitas Pegawai Negeri Sipil PNS
» Agama Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etika Etos Kerja
» Budaya Sosial Politik Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etika Etos Kerja
» Kondisi LingkunganGeografis Pendidikan Struktur Ekonomi Motivasi Intrinsik Individu
» Etika Kerja vs Etika Profesi
» Disiplin Pegawai Negeri Sipil
» Istilah dan Definisi Korupsi
» Bentuk atau Macam Korupsi Lingkup Korupsi
» Penyebab Perbuatan Korupsi BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Penyebab Korupsi di Indonesia
» Kebijakan di Bidang Pencegahan Prinsip Good Governance
» Pendidikan Anti Korupsi BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Pendidikan Anti Korupsi dalam Keluarga
» Implementasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dalam Kehidupan Sehari-hari
» Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999
» Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999
» Pasal 11 UU No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 a UU No. 20 Tahun 2001
» Korupsi yang berhubungan dengan suap menyuap
» Korupsi yang berhubungan dengan penyalahgunaan jabatan.
» Korupsi yang berhubungan dengan pemerasan.
» Korupsi yang berhubungan dengan kecurangan.
» Membentuk Pribadi Anti Korupsi
» Konsep diri. Lingkup Pembahasan Etos Pribadi 1. Nilai dan norma.
» Definisi Etos Urgensi Memiliki Etos Pribadi
» Faktor Pendorong Perilaku Tidak Etis
» Profesi dan Ciri-Cirinya BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
Show more