Pasal 11 UU No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 a UU No. 20 Tahun 2001
9. Pasal 11 UU No. 31 Tahun 1999
Unsur-unsurnya : a. Setiap Orang b. Melakukan tindak pidana Pasal 418 KUHP10. Pasal 418 KUHP
Unsur-unsurnya : a. Pegawai negeri b. Menerima pemberian atau janji c. Yang diketahui atau Patut harus diduganya d. Pemberian atau janji ada hubungan dengan kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki karena jabatannya atau menurut anggapan orang yang memberikan pemberian atau janji ada hubungan dengan kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki karena jabatannya11. Pasal 11 UU No. 20 Tahun 2001
Unsur-unsurnya : a. Pegawai negeri atau penyelenggara negara b. Menerima hadiah atau janji Yang dimaksud dengan ―pemberian‖ tidak harus dalam bentuk uang akan tetapi yang penting mempunyai nilai. Pemberian atau janji harus diterima, kalau ditolak atau tidak diterima maka yang memberikan yang dapat dipidana menurut Pasal 5 ayat 1 apabila maksudnya supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau mengabaikan sesuatu dalam jabatannya bertentangan dengan kewajibannya. Orang yang memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara menurut KUHP, tidak dipidana. Lain halnya menurut Pasal 1 1 d UU No. 3 Tahun 1971 : Orang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat sesuatu kekuasaan atau kedudukannya atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukannya itu. c. Diketahui atau patut diduga Unsur ini merupakan unsur sengaja yang harus dibuktikan. Tersangka atau terdakwa harus tahu bahwa pemberian atau janji diberikan kepadanya karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya. Terdakwa dipersalahkan melakukan korupsi cq menerima hadiah walaupun menurut anggapannya uang yang diterima itu dalam hubungannya dengan kematian keluarganya, lagi pula penerima barang-barang itu bukan terdakwa melainkan isteri dan anak-anak terdakwa. M.A. 19 Nop 1974, No. 77 KKr1973 d. Hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya.12. Pasal 12 a UU No. 20 Tahun 2001
Unsur-unsurnya : a. Pegawai NegeriPenyelenggara Negara b. Menerima hadiahjanji c. Padahal diketahui, atau patut diduga d. Hadiahjanji tersebut diberikan untuk menggerakan e. Agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu f. Dalam jabatannya g. Bertentangan dengan kewajibannya13. Pasal 12 b UU No. 20 Tahun 2001
Parts
» BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Kedudukan Mata Kuliah Etika Profesi PNS
» Urgensi etika profesi terhadap reformasi birokrasi
» Rencana perkuliahan etika profesi PNS
» Pengertian Etika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Sejarah Etika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Teori BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Tiga Konsep Moral Yang Penting
» Etika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Etiket Perbedaan Etika dan Etiket
» Nilai BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Macam Etika bisa dikelompokkan sebagai Etika Deskriptif dan Etika Normatif
» Pengertian Profesi Pengertian Profesi dan Etika Profesi 1. Etika
» Ciri-Ciri dan Syarat Profesi. Pengertian Etika Profesi.
» Kode Etik Profesi Pengertian Profesi dan Etika Profesi 1. Etika
» Urgensi Etika Profesi BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Peranan Etika Dalam Profesi Prinsip etika akuntasi terhadap “Kepentingan Publik.”
» Penyebab Pelanggaran Kode Etik Profesi. Sistem Penilaian Etika
» Korupsi. Isu-Isu Seputar Etika Profesi 1. Mal praktik dalam Birokrasi Pelayanan Publik.
» Fakta-Fakta Pelanggaran Etika Profesi.
» Isu-isu Seputar Hukum dan Etika Dalam Pengauditan Andersen yang Menyimpang.
» Prinsip Etika Bisnis BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Isu-isu etika bisnis BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Etiket dan Kepemimpinan BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Nilai-nilai umum etiket BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» NILAI-NILAI UMUM ETIKET KEPEMIMPINAN
» 7 Kebiasaan manusia yang sangat efektif
» Prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam 7 kebiasaan
» Paradigma 7 Kebiasaan BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Solusi Kepemimpinan dalam Organisasi
» Pentingnya Urutan Peran BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Pengertian Etika Pelayanan Publik
» Relevansi Etika Dalam Pelayanan Publik
» Prinsip-prinsip Etika Dalam Pelayanan Publik
» Prinsip-prinsip Pelayanan Publik BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Hakikat Profesionalisme Pelayanan Publik
» Dilema dalam beretika BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Implikasi bagi Etika Pelayanan Publik di Indonesia
» Netralitas Pegawai Negeri Sipil PNS
» Agama Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etika Etos Kerja
» Budaya Sosial Politik Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etika Etos Kerja
» Kondisi LingkunganGeografis Pendidikan Struktur Ekonomi Motivasi Intrinsik Individu
» Etika Kerja vs Etika Profesi
» Disiplin Pegawai Negeri Sipil
» Istilah dan Definisi Korupsi
» Bentuk atau Macam Korupsi Lingkup Korupsi
» Penyebab Perbuatan Korupsi BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Penyebab Korupsi di Indonesia
» Kebijakan di Bidang Pencegahan Prinsip Good Governance
» Pendidikan Anti Korupsi BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
» Pendidikan Anti Korupsi dalam Keluarga
» Implementasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dalam Kehidupan Sehari-hari
» Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999
» Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999
» Pasal 11 UU No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 a UU No. 20 Tahun 2001
» Korupsi yang berhubungan dengan suap menyuap
» Korupsi yang berhubungan dengan penyalahgunaan jabatan.
» Korupsi yang berhubungan dengan pemerasan.
» Korupsi yang berhubungan dengan kecurangan.
» Membentuk Pribadi Anti Korupsi
» Konsep diri. Lingkup Pembahasan Etos Pribadi 1. Nilai dan norma.
» Definisi Etos Urgensi Memiliki Etos Pribadi
» Faktor Pendorong Perilaku Tidak Etis
» Profesi dan Ciri-Cirinya BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS
Show more