Istilah dan Definisi Korupsi

BAB PENGERTIAN KORUPSI, FAKTOR PENYEBAB KORUPSI, DAN PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI

A. Istilah dan Definisi Korupsi

Istilah korupsi berasal dari bahasa latin Corruptio, corruptus atau kata kerjanya Corrumpere; dalam bahasa Inggris dan Perancis disebut corruption, dalam bahasa Belanda disebut korruptie, yang berubah menjadi korupsi dalam bahasa Indonesia. Istilah coruruption atau korupsi menurut Webster New World Dictionary of The American Langguage adalah: - A making, becoming or being corrupt - Evil or wicked ways - Bribery or dishonest dealings - Decay, rottenness. Dalam Al Qur‘an juga tidak didapati istilah korupsi, namun dikenal istilah fassad yang berarti segala perbuatan yang menimbulkan kerusakan, termasuk berbagai perbuatan tidak jujur, merusak, menyogok, memalsu, menipu. Istilah korupsi, atau tindak pidana korupsi juga tidak dikenal dalam KUHP. Korupsi di sektor publik yang banyak terjadi merupakan perbuatan pidana yang pada umumnya hanya mungkin dilakukan oleh orang yang mempunyai kualifikasi jabatan pada sektor publik, oleh karenanya perbuatan semacam itu dikelompokkan dalam Bab XXVIII dalam Pasal 415 sampai dengan Pasal 425 KUHP tentang Kejahatan 9 Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian korupsi, faktor penyebab korupsi, serta prinsip-prinsip anti korupsi, sehingga termotivasi untuk menumbuhkan prinsip anti korupsi dalam dirinya. Jabatan. Pasal-pasal kejahatan jabatan meliputi berbagai tindak pidana seperti penggelapan, pemerasan, penyuapan, penyuapan terhadap Hakim, perusakan atau memalsukan dokumen, benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa dan sebagainya, yang kesemuanya merupakan perbuatan pidana berkenaan dengan penyalahgunaan wewenang dan atau jabatan. Istilah korupsi pertama kali digunakan dalam Peraturan Penguasa Perang Pusat No PrtPeperpu0131958 terkait upaya pemberantasan korupsi, yang kemudian di tuangkan dalam undang-undang No 24 Tahun 1960 tentang pemberantasan korupsi, yang akhirnya digunakan dalam UU No 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Korupsi. Perbuatan korupsi bukanlah tindak kejahatan yang hanya terjadi di Indonesia; perbuatan semacam ini terjadi dimana mana di seluruh dunia. Kalau melihat peta korupsi dunia, maka korupsi marak di Negara-negara berkembang atau baru berkembang seperti, Negara-negara di wilayah Amerika Lain, Negara-negara di Afrika, Asia Tengah, Eropah Timur eks Uni Sovyet, Negara-negara di Asia kecuali Jepang, Hongkong, Korea, Singapura. Diantara Negara-negara Asean, Indonesia menempati posisi kedua tertinggi dalam korupsi lebih baik dari pada Myanmar. Korupsi telah menjadi perhatian seluruh dunia, oleh karenanya semua Negara berkepentingan untuk memberantasnya; dengan konvensi PBB anti korupsi yang ditanda tangani di Meirida Meksiko pada tahun 2003 termasuk Indonesia seluruh dunia telah mencanangkan upaya pemberantasan secara bersama di seluruh dunia. Sejalan dengan telah diratifikasinya Konvensi PBB Anti Korupsi atau dikenal dengan United Nation Against Corruption UNCAC dengan UU Nomor 7 Tahun 2006, pengertian korupsi akan diperluas lagi dan meliputi lingkup: a. Korupsi adalah kejahatan luar biasa extraordinary crimes, karena perbuatan korupsi bukan delik berdiri sendiri, tetapi selalu terkait dengan berbagai perbuatan pidana lain seperti pidana perdagangan anak atau manusia human trafficking, pidana narkotika, perdagangan senjata, perjudian, pemalsuan uang, money launder, sulit pembuktiannya dan lain sebagainya; b. Korupsi adalah kejahatan internasional, international crimes karena lingkup perbuatan korupsi tidak terbatas pada wilayah negara tertentu, tetapi meluas dan ada hubungan antara perbuatan korupsi pada satu Negara dengan Negara lainnya; c. Korupsi disebut juga organized crimes, karena pembuat dan pelaku korupsi sering kali terjalin antara organisasi formal dengan organisasi kejahatan. Master mindnya sering kali adalah pejabat resmi yang terlibat dalam kegiatan illegal lainnya, misalnya dalam kasus perjudian, illegal logging, illegal fishing, human trafficking dan sebagainya; d. Korupsi terjadi di segala sektor kehidupan, baik sektor publik maupun sektor swasta; e. Terdapat beberapa perbuatan yang dikriminalisasi seperti, insider trading, trade in influence, kejahatan perpajakan seperti transfer pricing dan manipulasi faktur pajak dsb.

B. Bentuk atau Macam Korupsi