Korupsi yang berhubungan dengan penyalahgunaan jabatan.

Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 20 tahun atau denda maksimal Rp. 1 Milyar. k. Hakim menerima suap Korupsi jenis ini dirumuskan dalam Pasal 12 huruf c UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut: 1 Hakim; 2 menerima hadiah atau janji; 3 diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 20 tahun atau denda maksimal Rp. 1 Milyar. l. Hakim dan advokat menerima suap. Sesuai pasal 6 ayat 2 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001, suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut: 1 Hakim atau advokat; 2 Yang menerima pembayaran atau janji; 3 Sebagaimana pasal 6 ayat 1 huruf a atau huruf b. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 15 tahun atau denda maksimal Rp. 750 juta.

3. Korupsi yang berhubungan dengan penyalahgunaan jabatan.

a. Pegawai negeri menyalahgunakan penggunaan uang atau membiarkan penyalahgunaan uang. Hal ini diatur dalam pasal 8 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001 yang menjelaskan unsur-unsur korupsi jenis ini sebagai berikut: 1 Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan untuk menjalankan suatu jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu; 2 dengan sengaja; 3 Menggelapkan atau membiarkan orang lain mengambil atau membiarkan orang lain menggelapkan atau membantu dalam melakukan perbuatan itu; 4 Yang disimpan karena jabatannya. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 15 tahun atau denda maksimal Rp. 750 juta. b. Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi. Pemeriksaan administrasi dalam hal ini memiliki arti yang luas, mulai dari pemeriksaan keuangan hingga pemeriksaan jumlah peralatan kantor. Demikian halnya dengan buku, buku dalam hal ini memiliki arti luas, mulai dari laporan keuangan, buku besar, hingga daftar peralatan kantor. Suatu tindakan dapat dikategorikan ke dalam jenis korupsi ini jika memenuhi unsur sebagai berikut: 1 Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu; 2 dengan sengaja; 3 memalsu; 4 buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan akuntansi. Hal tersebut diatur dalam pasal 9 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001 Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal Rp. 250 juta. c. Pegawai negeri menghancurkan bukti. Bukti, dapat berupa akta, surat, atau daftar yang dipakai sebagai bukti atas suatu benda atau kegiatan. Menurut pasal 10 huruf a UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001, unsur-unsur dalam korupsi jenis ini adalah: 1 Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu; 2 dengan sengaja; 3 menggelapkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai; 4 barang, akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk menyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang; 5 yang dikuasainya karena jabatannya. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 7 tahun atau denda maksimal Rp. 350 juta. d. Pegawai negeri membiarkan orang lain merusak bukti. Menurut pasal 10 huruf b UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001, unsur-unsur dalam korupsi jenis ini adalah: 1 Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu; 2 dengan sengaja; 3 membiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai; 4 barang, akta, surat, atau daftar sebagaimana disebut pada Pasal 10 huruf a. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 7 tahun atau denda maksimal Rp. 350 juta. e. Pegawai negeri membantu orang lain merusak bukti. Menurut pasal 10 huruf c UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 tahun 2001, unsur- unsur dalam korupsi jenis ini adalah: 1 Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu; 2 dengan sengaja; 3 membantu orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai; 4 barang, akta, surat, atau daftar sebagaimana disebut pada Pasal 10 huruf a. Sangsi terhadap pelaku korupsi jenis ini adalah hukuman penjara maksimal 7 tahun atau denda maksimal Rp. 350 juta.

4. Korupsi yang berhubungan dengan pemerasan.