Pentingnya Urutan Peran BAB PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS

81 yang amat memperluas cakrawala wawasan kita. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, pengamatan, dan memberikan konsultasi, mereka mengembangkan sebuah model kepemimpinan empat kotak yang hampir sama persis dengan model 4 Peran. Perbedaan utamanya hanya terletak pada peristilahan yang dipakai, tetapi Kita bisa melihat bahwa makna pada intinya sama. Gambar 3.4: Apa yang dilakukan oleh Pemimpin Yang Sukses? Sumber: The 8 th Habit Stephen R. Covey

D. Pentingnya Urutan Peran

Keempat peran ini juga amat saling tergantung. Dari satu sisi, peran-peran ini tampaknya berurutan. Tetapi dari sisi lain, peran-peran ini dijalankan secara bersamaan. Kedua sisi tersebut sama-sama benar. Peran-peran ini berurutan karena kita harus bisa mendapatkan kepercayaan yang tumbuh dari kelayakan kita untuk dipercaya, sebelum kita benar-benar bisa berpindah ke peran-peran lain yang akan membebaskan potensi alamiah manusia. Kendati demikian, peran-peran ini juga bekerja secara simultan jika dipandang dari sisi saat setelah terbentuknya sebuah budaya berdasarkan kepemimpinan ini. Keempat proses atau peran ini tetap harus diper-hatikan secara terus-menerus. 82 Stephen R. Covey menggambarkan pentingnya urutan dari keempat peran ini dengan cara membandingkannya dengan olahraga profesio-nal, yang seperti juga dunia bisnis, merupakan ajang kompetisi yang amat sengit. Saat seorang pemain masuk ke sebuah sasana latihan profesional dengan kondisi tidak memenuhi syarat tidak memiliki kekuatan otot dan daya tahan jantungnya tidak beres dia tidak akan bisa mengembangkan keahliannya secara maksimal. Dan jika dia tidak bisa mengembangkan kemampuan itu, tidak mungkin dia bisa bermanfaat sebagai anggota tim dan menjadi bagian dari sebuah sistem pencetak kemenangan. Dengan kata lain, pengembangan otot mendahului pengem-bangan keahlian, dan pengembangan keahlian mendahului pengembangan tim dan sistem. Tubuh adalah sebuah sistem alamiah dan diatur oleh hukum-hukum alam. Perumpamaan olahraga amat tepat dan memberikan gambaran kuat yang bisa kita hubungkan dengan bidang yang lebih luas yakni meningkatkan kapasitas dan menemukan suara kita. Pengembangan pribadi mendahului pengembangan hubungan yang saling memercayai, dan hubungan yang saling memercayai adalah sebuah prasyarat mutlak untuk mengembangkan sebuah organisasi yang bercirikan kerja sama tim, kontribusi, dan kerja sama dengan komunitas yang lebih luas. Sebagai contoh, misalkan seseorang tidak mampu memenuhi janji, bahkan janji yang dibuat untuk dirinya sendiri —hidupnya tidak konsisten, tak beraturan, dan tergantung pada suasana hatinya. Ada-kah cara baginya untuk membangun hubungan yang sehat dan penuh rasa saling percaya dengan orang lain? Jawabannya sudah jelas. Dan jika kepercayaan dalam hubungannya dengan orang lain kurang, apakah dia akan memiliki dasar yang kuat untuk membangun sebuah keluarga yang efektif atau tim dan organisasi yang bisa membuat kontribusi yang signifikan? Sekali lagi, jawabannya sudah jelas: tidak mungkin. Persis seperti seorang anak tidak akan bisa berlari sebelum bisa berjalan atau tak bisa berjalan sebelum dia bisa merangkak, dan Anda juga tidak akan bisa mengerjakan soal-soal kalkulus sebelum Anda memahami aljabar, dan Anda tidak akan bisa mengerjakan aljabar sebelum Anda memahami dasar-dasar matematika, beberapa hal dasar yang diperlukan memang harus ada lebih dahulu sebelum yang lainnya bisa dilakukan. Setelah kita memahami pentingnya urutan ini, Anda akan melihat mengapa, bahkan jika kedua hal ini saling tergantung, amat penting untuk pertama-tama membayar harga untuk berusaha menemukan suara pribadi Anda 83 sebelum mencoba mengembangkan keahlian dalam membangun hubungan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dan pemecahan masalah secara kreatif. Kerja yang bersifat sinergis dalam hubungan-hubungan yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi seperti itu kemudian akan menjadi dasar untuk menciptakan sebuah tim atau organisasi dari orang-orang yang saling bekerja sama —tim-tim yang memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama, dan bersedia untuk memainkan peran mereka di dalam konteks tersebut. Dan yang paling akhir, individu, tim, dan organisasi seperti itu kemudian bisa memperluas pengaruh mereka dengan melayani dan memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak yang menjadi tanggung jawab mereka. Penempatan layanan bagi orang lain sebagai hal yang lebih tinggi daripada diri sendiri memberikan makna pada ketiga level tersebut dan membawa kita ke Era Kebijaksanaan, era kelima dari peradaban. Mungkin cara terbaik untuk menggambarkan betapa penting dan kuatnya urutan ini adalah dengan cara yang sering saya berikan kepada para peserta yang saya ajar. Saya mengundang seorang pria yang tampak amat kuat dan sehat untuk maju ke depan dan melakukan dua puluh kali push-up dengan punggung lurus. Jika dia benar-benar kuat dan selalu berlatih, dia akan bisa melakukan hal itu dengan mudah. Tetapi hanya sedikit yang sanggup melakukannya; bahkan banyak orang yang tampak kuat dan sehat, tetapi tidak sanggup melakukan lebih dari lima atau enam kali. Dengan mempergunakan analogi fisik ini, saya berpendapat bahwa sampai seseorang bisa melakukan dua puluh kali push-up emosional pada tingkat pribadi, mereka tidak akan memiliki ke-kuatan atau kebebasan untuk melakukan tiga puluh push-up emosional yang diperlukan untuk memenuhi tantangan dan tuntutan dari hubungan yang lebih luas. Dan sebelum mereka bisa melakukan lima puluh push-up pada tingkat pribadi dan hubungan, mereka tidak akan mungkin bisa membangun sebuah tim dan menghasilkan sebuah budaya organisasi dengan tingkat kepercayaan dan kinerja yang tinggi. Dengan mengingat adanya urutan ini, kita sekarang berpindah dari pengembangan karakter yang diperlukan dalam menemukan suara kita sendiri, menuju pengembangan keahlian dan pengembangan tim dan sistem yang diperlukan 84 dalam upaya kita untuk mengilhami orang lain untuk menemukan suara mereka di dalam organisasi Latihan Soal-soal 1. Apa yang dimaksud dengan Etika dan jelaskan fungsinya? 2. Jelaskan pengertian kepempimpinan menurut H.Koontz dan C. ODonnell 3. Apa yang dimaksud dengan Etika Kepempimpinan? 4. Untuk apa pemimpin harus mempunyai etika? 5. Sebutkan beberapa komponen dari etika kepemimpinan beserta pentingnya 6. Sebutkan prinsip-prinsip etika berorganisasi? 7. Jelaskan Bagaimana hubungan etika kepempimpinan dengan organisasi? 8. Etika kepemimpinan dapat diterapkan dengan baik apabila mendapat dukungan penuh dari beberapa faktor yaitu? 9. Seorang pemimpin yang sukses apabila ia mampu menggerakkan sejumlah orang dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk keperluan itu, seorang pemimpin hendaknya dapat menciptakan beberapa hal, sebutkan? 10. Apa yang dimaksud dengan pemimpin yang visioner? 85 GLOSARIUM 1. Ahli : Orang yang mahir, paham sekali dalam suatu ilmu kepandaian. 2. Amanah : Terpercaya 3. Direksi : Dewan pengurus atau dewan pimpinan perusahaan, bank,yayasan, dsb. 4. Entitas : Satuan yang berwujud; ujud. 5. Etika : Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral akhlak. 6. Etiket : Tata cara adat sopan santun, dsb dalam masyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusianya. 7. fathonah : cerdas, kecerdasan 8. Globalisasi : Proses masuknya ke ruang lingkup dunia: ~ siaran televisi kita tidak dapat dihindarkan lagi. 9. Institusi : Sesuatu yang dilembagakan oleh undang-undang, adat atau kebiasaan seperti perkumpulan, paguyuban, organisasi sosial, dan kebiasaan berhala-bihalal pada hari lebaran; Gedung tempat diselenggarakannya kegiatan perkumpulan atau organisasi. 10. Investor : Penanam uang atau modal; Orang yang menanamkan uangnya di usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan. 11. Koalisi : Kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh kelebihan suara di parlemen. 12. Kolaborasi : Perbuatan kerja sama dengan musuh. 13. Komunikasi : Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; Hubungan; Kontak. 14. Organisasi : Kesatuan susunan dsb yang terdiri atas bagian- bagian orang dsb dalam perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; Kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. 86 15. Penasihat : Orang yang memberi nasihat dan saran; Orang yang menasihati. 16. Pluralisme : Keadaan masyarakat yang majemuk bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya. 17. Prosedur : Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; Metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu problem. 18. Sidiq : Benar 19. Slogan : Perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu idiologi golongan, organisasi, partai politik, dsb. 20. Standar : Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan. 21. Tabligh : Menyampaikan 87 DAFTAR PUSAKA Covey, Stephen.R. The 8 th Habit Covey, Stephen.R, 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, Binarupa Aksara, 1994 http:pribumibrebes.kabarku.comMy-CategoryPengertian-Etiket- 17645.html http:wawan-junaidi.blogspot.com201011pengertian- kepemimpinan.html http:www.lintau.co.cc200806etika-kepemimpinan.html http:www.scribd.comdoc30836348Landasan-Moral-Dan-Etika- Kepemimpinan BAB ETIKA PELAYANAN PUBLIK _____________________________________________________

A. Pengertian Etika Pelayanan Publik