Arsitektur Strategik Visi dan misi organisasi Analisis lingkungan internal dan eksternal

44

3.4. Arsitektur Strategik

Arsitektur strategik pertama kali diperkenalkan oleh Garl hamel dan C.K Prahald di awal tahun 1990-an. Arsitektur strategik lahir karena menurut Hamel dan Prahalad penyusunan strategi dengan pendekatan klasik strategic fit kurang mampu untuk mengakomodasi perubahan lingkungan yang begitu cepat. Penyusunan strategi dengan pendekatan kalsik membutuhkan asumsi-asumsi yang sangat ketat. Arsitektur strategik diciptakan untuk lebih adaptif dan lebih fleksibel di dalam menanggapi suatu perubahan. Organisasi lebih leluasa mengembangkan skenario yang diperkirakan akan memuluskan jalan menuju tercapainya visi dan misi organisasi tersebut. Strategi yang disertai dengan program kegiatan dirumuskan kemudian dipetakan dalam sebuah strategi cetak biru blue print. Blue print strategi ini disusun untuk mendukung tercapainya tujuan visi organisasi dalam waktu yang telah ditentukan. Arsitektur strategik disusun dengan memperhatikan visi dan misi organisasi, analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi, tantangan oranisasi, dan sasaran yang ingin dicapai. Untuk lebih jelasnya, perancangan arsitektur strategik dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Pendekatan Arsitektur Strategik Sumber : Yoshida 2006 Visi dan Misi yang ingin dicapai Perusahaan Analisis Internal Analisis Eksternal Tantangan Organisasi Arsitektur Strategik Sasaran Program Strategi Kebijakan 45

a. Visi dan misi organisasi

Visi organisasi adalah pernyataan tentang cita-cita yang ingin dicapai di masa mendatang. Misi organisasi adalah pernyataan tentang alasan keberadaan organisasi. Visi dan misi organisasi harus dinyatakan secara jelas sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang salah bagi setiap anggota organisasi.

b. Analisis lingkungan internal dan eksternal

Analisis ini merupakan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi saat ini dan di masa yang akan datang.

c. Industri