Potensi sumberdaya alam yang mendukung Adanya program pemerintah Go Organic 2010 Perubahan cuaca yang tidak menentu

86

g. Potensi sumberdaya alam yang mendukung

Dusun Sisandi memiliki sumber daya alam yang sangat mendukung kegiatan pertanian seperti irigasi. Irigasi merupakan salah satu kebutuhan vital dalam pertanian. Sumber pengairan irigasi mengalir sepanjang hari di dusun Sisandi. Air untuk irigasi ini berasal dari air pegunungan Panduman. Pengairan di Kelompok Tani Sisandi tidak mengalami kesulitan karena air tersedia dalam jumlah yang cukup bahkan melimpah. Selain irigasi yang melimpah, Dusun Sisandi juga memiliki potensi sumber daya alam lainnya seperti tersedianya berbagai macam tumbuhan yang dapat diolah menjadi pupuk organikkompos sehingga membantu petani menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk organik. Selain itu, tanaman enceng gondok yang berpotensial untuk diolah menjadi pupuk organik sangat mudah didapatkan di pinggiran Danau Toba.

h. Adanya program pemerintah Go Organic 2010

Adanya program pemerintah Go Organic 2010 telah menjadi peluang dalam pengembangan padi organik di Kabupaten Tobasa, khususnya Kelompok Tani Sisandi. Hal ini dapat dilihat dari adanya dukungan pemerintah untuk mencapai tujuan sebagai salah satu negara pengekspor pangan organik dengan adanya kebijakan meningkatkan produksi padi organik dalam negeri. Tahun 2013 sasaran produksi padi organik mencapai 2.336.000 ton dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 2.948.000 ton Deptan, 2007.

7.1.4. Ancaman

Ancaman yang dihadapi Kelompok Tani Sisandi terdiri dari tiga faktor yaitu: perubahan cuaca yang tidak menentu, banyaknya peredaran padi organik palsu, dan maraknya konversi lahan pertanian.

a. Perubahan cuaca yang tidak menentu

Kondisi cuaca yang tidak menentu di Indonesia saat ini patut menjadi ancaman untuk diperhitungkan, begitu pula halnya dengan Kabupaten Tobasa. Salah satu penyebab perubahan cuaca yang tidak menentu adalah pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena konsentrasi gas-gas rumah kaca yang terus menerus bertambah di udara seperti CO 2 , asam nitrat, metan dan clorofuorocarbon. 87 Karbondioksida dihasilkan oleh penggunaan batu bara, minyak bumi, gas, penggundulan, dan pembakaran hutan. Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri. Sedangkan metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian kimia. Clorofuorocarbon mampu merusak lapisan ozon, bila lapisan ini menipis maka sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi tidak tersaring terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan suhu permukaan bumi meningkat. Penggundulan hutan mengurangi penyerapan karbon oleh akar pohon, akibatnya emisi karbon meningkat drastis sehingga mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis. Terkadang curah hujan terlalu tinggi dan masa kemarau yang terlalu panjang. Hal ini mengakibatkan petani tidak bisa lagi mempelajari alam dan kurang mampu untuk menentukan masa tanam yang paling baik.

b. Banyaknya peredaran produk padi organik palsu