VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
1. Berdasarkan analisis lingkungan internal terdapat lima kekuatan yaitu: memiliki peralatan pertanian yang mendukung, memiliki ketua kelompok
tani yang aktif dan dinamis, telah mengikuti pelatihan teknologi pertanian ramah lingkungan, telah mengikuti pelatihan budidaya padi yang baik, dan
lokasi usaha yang strategis. Lingkungan internal juga memiliki enam kelemahan yaitu: modal kerja yang terbatas, mayoritas lahan petani
merupakan lahan sewaan, petani kurang mampu mengimplementasikan budidaya padi organik, pemasaran yang kurang efisian, kurang
konsistennya anggota organisasi terhadap tugas-tugasnya, dan sumberdaya manusia petani kurang kompeten. Berdasarkan analisis lingkungan
eksternal terdapat delapan peluang yaitu: hubungan yang baik dengan Dinas Pertanian setempat, adanya konsultan pertanian yang memahami
pertanian organik dan mau membina petani, tersedianya sarana produksi pertanian seperti: bibit, pestisida, dan pupuk organik yang sudah
bersertifikat, adanya lembaga TB Silalahi Center yang perduli pada pertanian di Tobasa, meningkatnya pendidikan dan kesadaran masyarakat
akan pentingnya gizi untuk hidup sehat, peluang pasar yang masih luas baik domestik maupun mancanegara, potensi sumberdaya alam yang
mendukung, dan adanya program pemerintah Go Organic 2010. Ancaman yang dihadapi kelompok tani adalah perubahan cuaca yang tidak menentu,
banyaknya peredaran produk padi organik palsu, dan maraknya konversi lahan pertanian.
2. Alternatif strategi yang dapat dilakukan terdiri dari delapan strategi yaitu: mengembangkan produk padi organik dengan optimalisasi sumber daya
yang ada, mengembangkan pasar dengan mempertahankan hubungan yang baik dengan Dinas Pertanian dan menjalin kerjasama dengan TB
Silalahi Center, mengembangkan padi organik dengan meningkatkan permodalan melalui menjalin kerjasama dengan TB Silalahi Center,
100 mengembangkan produk dengan cara meningkatkan keahlian budidaya
padi organik melalui menjalin kerja sama baik dengan dinas pertanian dan konsultan
pertanian, penguatan
kelembagaan kelompok
tani, pengembangan
produk dengan
adanya sertifikasi
organik, mengembangkan produk dengan adanya pemahaman pentingnya sektor
pertanian untuk menyangga ekonomi keluarga, menjalin kerjasama dengan para ahli teknologi baik dari institusi pendidikan maupun instansi terkait
untuk mendapatkan teknologi yang sehat, cepat, dan tepat guna. Rancangan arsitektur strategik dilakukan dengan memperjelas visi, misi,
sasaran kelompok tani, dan mengidentifikasi tantangan. Bentuk nyata alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT adalah
rekomendasi program kerja. Rekomendasi program kerja dilakukan dengan dua kegiatan yaitu: kegiatan yang dilakukan terus-menerus dan
kegiatan yang dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu delapan tahun 2009-2016.
8.2. Saran