78 kekhawatiran akan mengalami kerugian ketika menerapkan teknologi baru dalam
pertanian. Ketua Kelompok Tani Sisandi tidak takut menerima perubahan dan aktif
dalam melakukan sesuatu yang baru. Bahkan ketua kelompok tani mau menjadikan sebagian lahannya sebagai lahan percobaan. Berdasarkan hasil
wawancara, ketua kelompok tani bersedia memberikan 0,28 ha lahannya untuk dijadikan lahan percobaan penanaman padi organik. Keberadaan lahan percobaan
padi organik ini diharapkan mampu meyakinkan petani bahwa pertanian padi organik menguntungkan.
c. Telah mengikuti pelatihan
teknologi budidaya pertanian ramah lingkungan
Kelompok tani ini sering mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan baik dalam daerah maupun luar daerah. Ketua kelompok tani biasanya
menjadi utusan dari kelompok tani untuk mengikuti pelatihan di luar daerah. Ketua kelompok tani sudah pernah mengikuti pelatihan baik di daerah Sumatera
maupun di Jawa. Adapun pelatihan yang telah diikuti adalah pelatihan tentang usahatani terpadu di Sukabumi dan pelatihan teknologi budidaya pertanian ramah
lingkungan yang dilaksanakan di Berastagi pada bulan Februari 2009. Pada pelatihan tersebut, ketua kelompok tani dilatih tentang cara pembuatan kompos,
bokashi, pestisida organik, dan pupuk cair organik.
d. Telah mengikuti pelatihan budidaya padi yang baik
Selain mengikuti pelatihan usahatani konservasi terpadu dan teknologi pertanian ramah lingkungan, Kelompok Tani Sisandi telah mendapat pelatihan
budidaya padi yang baik. Dalam pelatihan ini semua anggota kelompok tani diikutsertakan karena kegiatannya dilakukan di Dusun Sisandi. Pelatihan ini
umumnya dilakukan oleh Dinas Pertanian yang bekerjasama dengan pihak lain, seperti mantan Kadis Medan dan perkumpulan anak rantau. Pelatihan yang telah
diikuti oleh anggota kelompok tani meliputi: luas persemaian yang baik, pemilihan benih, pengenalan hama penyakit dan pemberantasannya, penggunaan
pupuk berimbang, dan penanaman dengan teknologi legowo. Pelatihan yang telah dilakukan meningkatkan pengetahuan petani dalam budidaya padi dan hal tersebut
juga dapat dilakukan pada pertanian padi organik. Sehingga hal ini merupakan salah satu kekuatan Kelompok Tani Sisandi.
79
e. Lokasi usaha yang strategis
Lahan pertanian yang diolah para petani anggota kelompok tani merupakan lahan yang terletak di sekitar rumah petani. Jarak yang paling jauh
yang harus ditempuh oleh petani hanya sekitar 300 m. Dusun Sisandi ini merupakan dusun yang dikelilingi oleh areal persawahan. Lahan pertanian yang
dekat memudahkan petani dalam mengontrol pertumbuhan tanaman padi dan adanya serangan hama. Jarak yang dekat ini juga menghemat waktu yang
dibutuhkan menuju lahan pertanian dan tidak menjadi kendala bagi petani untuk mengantarkan pupuk kandangkompos ke lahan pertanian. Selain itu, lahan yang
dekat dengan rumah petani juga akan menghemat biaya pengangkutan setelah panen.
Dusun Sisandi terletak di Desa Baruara, yang lokasinya dekat dengan pusat kota Balige. Hal ini mengakibatkan kelompok tani dekat akses pasar dan
informasi yang akan mendukung pengembangan padi organik di Kelompok Tani Sisandi.
7.1.2. Kelemahan
Kelemahan yang terdapat pada Kelompok Tani Sisandi terdiri dari enam faktor yaitu: modal kerja yang terbatas, mayoritas lahan petani merupakan lahan
sewaan, petani kurang mampu mengimplementasikan budidaya organik, pemasaran yang kurang efisien, kurang konsistennya anggota organisasi terhadap
tugas-tugasnya, dan sumberdaya manusia petani yang kurang kompeten.
a. Modal kerja yang terbatas