30
2.8. Penelitian Terdahulu
Maryana 2006, melakukan ”Analisis Pendapatan Petani dan Margin Pemasaran Beras Organik di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur”. Metode
yang digunakan terdiri dari analisis pendapatan, rasio RC, rasio BC, regresi linear berganda dengan Ordinary Least Square OLS, saluran pemasaran, dan
margin pemasaran. Hasil penelitian menyatakan bahwa petani padi organik pendapatannya lebih besar daripada petani anorganik. Faktor yang mempengaruhi
tingkat pendapatan yakni saluran pemasaran, status petani, dan kepemilikan lahan. Saluran pemasaran yang paling efisien adalah petani-pedagang-pengumpul-
pengecer-konsumen, karena memiliki margin terkecil dan farmer share tertinggi. Pada tahun 2006, Mes Ayu melakukan penelitian tentang ”Strategi
Pengembangan Usaha
Sayuran Organik
pada Kelompok
Tani Usahatani Bersama di Sumatera Barat”. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kelompok tani tersebut berada pada kuadran II di matriks IE. Hal
ini menggambarkan bahwa kondisi internal kelompok tani berada pada rata-rata dan respon usaha terhadap faktor eksternal cukup tinggi. Hasil analisis QSPM
menempatkan strategi WO yaitu: perbaikan sistem manajemen untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan manajerial serta meningkatkan
kemampuan teknis dan pengetahuan pertanian organik untuk anggota dan pekerja melalui pelatihan sebagai prioritas utama dengan nilai TAS sebesar 6,577.
Tri Agung 2008 melakukan penelitian tentang ”Manajemen Strategi Pengembangan Koperasi Petani Organik Serikat Petani Indonesia SPI di
Bogor”. Alat analisis yang digunakan terdiri dari IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan koperasi masih di bawah
rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki. Permintaan produk organik merupakan peluang utama koperasi
sedangkan ancaman utama terdapat pada pemanasan global yang sangat mempengaruhi kondisi lingkungan pertanian. Koperasi berada pada sel V matriks
IE, yang artinya posisi usaha koperasi harus dipertahankan dan dipelihara dengan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil analisis
QSPM strategi perbaikan sistem manajemen menjadi prioritas utama.
31 Dengan menggunakan metode yang sama, Elmi 2006 melakukan
penelitian di Kabupaten Bogor, mengenai ”Strategi Pengembagan Usaha Beras Organik Lembaga Pertanian Sehat LPS”. Menempatkan LPS pada matriks V
sehingga LPS berada pada posisi pertahankan dan pelihara. Strategi yang paling tepat untuk diaksanakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah 1 membantu proses sertifikasi produk organik bagi petani binaan, 2 meningkatkan mutu dan
kemasan produk agar sulit dipalsukan, 3 menjalin kerjasama dengan kelompok tani sehat dan dinas pertanian daerah dalam sosialisasi dan promosi produk,
4 meningkatkan kualitas produksi beras organik dengan penambahan sarana dan prasarana yang mendukung. Berdasarkan hasil QSPM yang menjadi strategi
prioritas utama adalah menjalin kerjasama dengan kelompok tani sehat dan dinas pertanian daerah dalam sosialisasi dan promosi produk.
Baiquni 2008, melakukan penelitian tentang ”Perancangan Strategi Pengembangan usaha melalui Pendekatan Arsitektur Strategik dengan studi kasus
BANISI” di Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan adalah IFE, EFE, IE, SWOT dan arsitektur strategik. Menurut penelitian ini BANISI berada pada
Kuadran V dalam matriks IE pada posisi pertahankan dan pelihara sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Dudiagunoviani 2009, melakukan penelitian tentang ”Analisis Strategi Pengembangan Usahatani Beras Organik Kelompok Tani Ciberureum”. Alat
analisis yang digunakan terdiri dari matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan analisis IFE dan EFE, Kelompok Tani Cibeureum berada di sel II
pada matriks IE yakni dengan kondisi tumbuh dan kembangkan. Strategi alternatif yang disarankan ada enam yaitu: memperluas jaringan pasar, meningkatkan
kualitas produk melalui kemasan, meningkatkan promosi mengenai beras organik kepada masyarakat melalui penyuluhan ataupun media lain, mengembangkan
produksi dengan menggunakan bibit organik unggul, memperkuat modal melalui pengembangan kerjasama dengan pihak swasta, pemerintah atau masyarakat
setempat, dan perbaikan sistem manajemen. Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan rujukan dalam penelitian ini.
Dari penelitian terdahulu dapat diketahui analisis pendapatan dan margin
32 pemasaran beras organik, dan strategi-strategi pengembangan baik usaha sayuran
organik, serikat petani Indonesia, usaha beras organik LPS, dan pengembangan BANISI dengan pendekatan strategik. Penelitian ini memiliki kemiripan dengan
penelitian Baiquni 2008, kemiripan terletak pada metode yang digunakan yaitu, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal, matriks SWOT, dan
arsitektur strategik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada permasalahan, objek, dan lokasi. Penelitian ini menganalisis lingkungan
internal dan eksternal kelompok tani yang belum menerapkan budidaya padi organik. Selanjutnya hasil analisis tersebut digunakan sebagai informasi dalam
merancang strategi pengembangan padi organik di Kelompok Tani Sisandi.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual