Kerangka Pemikiran Konseptual Strategi Pengembangan Padi Organik Kelompok Tani Sisandi, Desa Baruara, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Beberapa konsep pemikiran secara konseptual digunakan untuk mendukung penelitian. Adapun konsep-konsep tersebut terdiri dari konsep pemikiran manajemen strategis.

3.1.1. Manajemen Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti ”seni berperang”. Strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan Umar, 2008. Secara umum, menurut Stephanie K. Marrus seperti yang dikutip oleh Umar 2008 strategi didefenisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang yang disertai dengan penyusunan cara atau upaya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Lebih khusus lagi Hamel dan Prahalad 1995 dalam Umar 2008 mendefenisiskan strategi sebagai tindakan yang bersifat senantiasa meningkat incremental dan terus-menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian strategi selalu dimulai dengan apa yang dapat terjadi bukan apa yang terjadi. Umar 2008, menyatakan bahwa manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan formulating, penerapan implementing, dan evaluasi evaluating keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang. David 2006 mendefenisikan manajemen strategis sebagai seni dan ilmu untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi mencapai sasarannya. Manajemen strategi sebagai suatu proses terdiri dari tiga tahap yaitu: perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses ini dijelaskan lebih rinci pada Gambar 2. 34 Formulasi Implementasi Evaluasi Strategi Strategi Strategi Gambar 2. Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif Sumber: David 2006 1. Perumusan strategi Mencakup kegiatan yang mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan. 2. Pelaksanaan strategi Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasi sumber daya sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan. 3. Evaluasi strategi Merupakan tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah 1 mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi, 2 mengukur kinerja, 3 melakukan tindakan-tindakan korektif. Mengemban gkan pernyataan visi dan misi Melakukan audit eksternal Melaksanak an strategi isu pemasaran, keuangan, akuntansi, penelitian pengemban gan, dan sistem informasi manajemen Melakukan audit internal Menetapka n tujuan jangka panjang Mengu kur dan menge valuasi kinerja Implem entasi strategi isu manaje men Merumu skan, mengeva luasi dan memilih strategi 35

3.1.2. Pernyataan Visi dan Misi

Suatu perusahaan harus memiliki tujuan dan filosofi dasar yang akan membentuk sosok strategiknya. Tujuan dan filosofi dasar tersebut tertuang dalam visi dan misi perusahaan Pearce dan Robinson, 1997. Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan perusahaan, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pernyataan visi yang jelas merupakan dasar dari perumusan pernyataan misi David, 2006. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi lebih mudah dimengerti dan jelas bagi seluruh staf perusahaan Umar, 2008. Misi menguraikan bidang produk, pasar, serta teknologi yang ditekankan dalam kegiatan perusahaan Pearce dan Robinson, 1997. Pernyataan misi sangat penting, David 2006 menetapkan enam alasan pentingnya pernyataan misi yaitu: 1. Memastikan adanya kesatuan tujuan dalam organisasi tersebut. 2. Menjadi landasan atau standar dalam mengaalokasikan sumberdaya organisasi. 3. Menciptakan iklim organisasi yang sama. 4. Sebagai acuan bagi setiap individu dalam memahami tujuan dan arah organisasi, dan untuk membatasi mereka yang tidak bisa memahami tujuan dan arah organisasi tersebut secara lebih jauh turut serta dalam kegiatan organisasi. 5. Memfasilitasi penerjemahan tujuan-tujuan organisasi ke struktur kerja termasuk penugasan kerja kepada bagian-bagian yang bertanggung jawab dalam organisasi. 6. Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi dalam menerjemahkan tujuan-tujuan tersebut menjadi beberapa sasaran kegiatan yang memiliki parameter biaya, waktu, dan kinerja yang dapat dinilai dan diawasi.

3.2. Analisis Lingkungan Perusahaan