69
d. Produk Pengganti atau Produk Substitusi
Keberadaan produk substitusi dapat membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk maka laba dan pertumbuhan
industri dapat terancam. Produk substitusi ditentukan oleh banyaknya jumlah produk yang memiliki fungsi sama dengan produk kelompok tani yang dapat
mempengaruhi eksistensinya di pasar. Produk substitusi yang dapat mengancam eksistensi produk Kelompok
Tani Sisandi adalah produk yang memiliki kandungan karbohidrat seperti: jagung, ubi, singkong, mie, sorgum, dan roti. Namun, keberadaan produk substitusi ini
tidak mengancam eksistensi produk Kelompok Tani Sisandi. Hal ini disebabkan mayoritas penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok.
Sampai saat ini belum ada produk sustitusi yang dapat menggantikan posisi beras sebagai pangan pokok.
e. Persaingan Dalam Industri Serta Tingkat Persaingannya
Tingkat persaingan dalam suatu industri dipengaruhi oleh jumlah pesaing. Pesaing Kelompok Tani Sisandi merupakan kelompok tani yang mengusahakan
komoditi padi. Persaingan yang terjadi dalam industri padi anorganik cukup kompetitif karena mayoritas masyarakat di Tobasa mangusahakan komoditi padi
pada lahan pertaniannya. Selain itu, komoditi padi merupakan salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Tobasa.
6.2.2. Lingkungan Makro
Adapun faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan dalam lingkungan jauh adalah faktor politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi yang sering
disingkat PEST. Lingkungan eksternal ini dapat memberikan kesempatan besar bagi kelompok tani untuk maju, sekaligus dapat juga menjadi ancaman untuk
maju.
a. Politik
Program operasional pengembangan pertanian organik yang lebih dikenal dengan slogan Go Organic 2010 telah dimulai sejak tahun 2001. Program ini
memberikan pedoman dan persyaratan kepada petani tentang cara bertani secara organik yang telah disepakati secara internasional oleh CAC Codex Alimentarius
Commision dan IFOAM International Federation of Organik Agriculture
70 Movement sehingga produk pertanian Indonesia dapat diperdagangkan dan diakui
secara internasional. Program Go Organic 2010 ini memiliki visi mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik terbesar di dunia tahun
2010. Dalam pencapaian visi tersebut, pemerintah sangat mendukung pengembangan pertanian organik dengan adanya sosialisasi pertanian organik
kepada masyarakat, regulasi yang mendukung pertanian organik, bantuan teknis berupa pembangunan klinik pertanian organik, pengembangan kelembagaan
pertanian organik, dan sertifikasi organik. Namun dewasa ini, secara nasional lahan pertanian terancam semakin
sempit. Hal ini disebabkan karena maraknya konversi lahan pertanian menjadi bangunan industri, pertokoan, dan perumahan. Oleh sebab itu konversi lahan
pertanian menjadi lahan non produktif turut menjadi ancaman dalam pengembangan padi organik.
a. Ekonomi