Sejarah dan Perkembangan Kelompok Tani Sisandi

V GAMBARAN UMUM KELOMPOK TANI SISANDI

5.1. Sejarah dan Perkembangan Kelompok Tani Sisandi

Kelompok Tani Sisandi merupakan salah satu kelompok tani yang berada di Desa Baruara. Kelompok tani ini bernama Sisandi karena terletak di dusun Sisandi. Kelompok tani ini didirikan pada tahun 1992 atas kerjasama para petani yang tinggal di Dusun Sisandi. Kelompok tani ini didirikan karena adanya keinginan para petani untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal ini dilatarbelakangi tingginya ketergantungan petani terhadap rentenir untuk mendapat pinjaman modal. Pada proses budidaya padi, para petani sangat tergantung pada pupuk anorganik untuk meningkatkan produksi lahan sedangkan modal yang dimiliki tidak selalu tersedia setiap waktu. Mayoritas petani Sisandi kekurangan modal ketika masa pemupukan sudah dekat. Akibatnya petani terpaksa meminjam modal berupa pupuk anorganik kepada rentenir yang umumnya menerapkan sistem ijon misalnya pinjaman berupa 50 kg pupuk anorganik seperti urea harus dibayar dengan 55 kg padi. Sistem ijon sangat merugikan petani, namun petani tidak memiliki pilihan dan kekuatan untuk mengatasinya karena belum mempunyai kelompok. Kondisi tersebut mendorong para petani Sisandi untuk mencari solusi. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak terkait seperti anggota dewan dan Dinas Pertanian setempat, masalah ketergantungan yang tinggi terhadap rentenir dapat diatasi dengan membentuk sebuah organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk petani yang lebih dikenal sebagai kelompok tani. Tahun 1992 kelompok tani ini terbentuk dengan jumlah anggota 17 orang. Kelompok tani dipimpin oleh ketua yang dipilih oleh seluruh anggota bernama Bismar Tampubolon. Sementara itu, anggota kelompok tani merupakan semua masyarakat yang tinggal di Dusun Sisandi karena mayoritas masyarakat di daerah ini bermata pencarian sebagai petani. Setelah terbentuk pada tahun 1992, kelompok tani menerima piagam pengakuan sebagai kelompok tani kelas pemula dari ketua Forum Koordinasi Penyuluhan Pertanian FKPP. Setiap tahunnya kelompok tani ini mengalami peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja dibuktikan dengan adanya piagam pengakuan sebagai 53 kelompok tani kelas Madya yang diterima dari Camat Balige pada tanggal 7 Agustus 1995. Pada tahun 1999, kelompok tani ini telah membentuk koperasi dengan nama Koperasi Tani Cikal Sisandi yang telah berbadan hukum dan disahkan pada tanggal 13 Maret 1999. Namun koperasi ini tidak dapat beroperasi dengan baik. Kendala utama disebabkan karena kurangnya pemahaman para petani terhadap fungsi dan peranan koperasi. Kelompok Tani Sisandi ini merupakan kelompok tani yang aktif mengikuti program yang diadakan oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari adanya bantuan yang telah diterima baik berupa uang, pelatihan, dan alat-alat pertanian. Sejak tahun 1992, kelompok tani ini telah mendapat bantuan modal berupa uang dari pemerintah dalam program Kredit Usaha Tani KUT. Bantuan ini dibagikan kepada seluruh anggota dan angsuran pengembalian dilakukan setelah panen. Bantuan ini diperoleh mulai tahun 1992-2000. Selain bantuan modal berupa uang, kelompok tani ini juga sering mendapat pelatihan tentang budidaya padi yang baik mencakup tentang pembibitan, pemupukan, pengendalian hama, serta pengairannya. Bahkan, di Dusun Sisandi sudah dilakukan penerapan teknologi pertanian berupa sistem tanam jajar legowo. Cara tanam padi sistem legowo merupakan rekayasa teknologi yang bertujuan meningkatkan produktivitas padi dengan memanfaatkan pengaruh barisan pinggir tanaman padi. Teknologi ini merupakan perubahan dari teknologi jarak tanam tegel menjadi tanam jajar legowo dimana di antara kelompok barisan tanaman padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan sehingga tanaman padi tumbuh lebih baik dan hasilnya lebih memuaskan. Pada awalnya teknologi ini merupakan perlombaan yang dilakukan oleh dinas pertanian yang bekerjasama dengan mantan Kadis daerah Medan. Hasilnya Kelompok Tani Sisandi berhasil sebagai pemenang karena hasil produksi padinya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tani lainnya. Atas prestasinya di bidang budidaya padi, kelompok tani ini mendapat bantuan berupa alat-alat petanian seperti traktor, mesin perontok malai, dan mesin pembersih bulir yang diperoleh dari Dinas Pertanian setempat dan kerjasama dengan pihak lain seperti: perkumpulan anak rantau dan mantan Kepala Dinas Pertanian Kadis daerah Medan. 54

5.2. Visi dan Misi Kelompok Tani Sisandi