Teknologi Strategi Pengembangan Padi Organik Kelompok Tani Sisandi, Desa Baruara, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

75 memahami pertanian organik dan mau membina serta melatih petani dalam menerapkan pertanian organik.

d. Teknologi

Faktor teknologi dapat menjadi peluang sekaligus ancaman dalam pengembangan padi organik di Kelompok Tani Sisandi. Di satu sisi keberadaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja sehingga tingkat keuntungan yang diperoleh lebih besar. Akan tetapi, di sisi lain perkembangan teknologi akan meningkatkan persaingan yang ada. Meskipun pertanian organik telah disosialisasikan sejak tahun 2001 oleh Departemen Pertanian namun bagi daerah Kabupaten Tobasa teknologi ini merupakan teknologi yang baru. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya kelompok tani di daerah Tobasa yang menerapkan pertanian organik. Padahal pemerintah daerah telah beberapa kali mengikutsertakan petani dalam pelatihan yang diadakan di luar daerah Tobasa. Pemerintah daerah juga sudah pernah mengikutsertakan ketua Kelompok Tani Sisandi pelatihan pertanian ramah lingkungan yang dilakukan di daerah lain seperti Brastagi dan Sukabumi. Kelompok Tani Sisandi selalu diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan baik di daerah Tobasa maupun di luar daerah Tobasa. Bentuk teknologi budidaya yang saat ini sudah diterapkan di Kelompok Tani Sisandi adalah sistem tanam jajar legowo empat baris dengan perbandingan 4:1. Teknologi ini sangat membantu para petani dalam hal menghemat penggunaan benih, penyiangan, pemupukan, dan pemberantasan hama penyakit. Untuk mendukung pengembangan padi organik di Kelompok Tani Sisandi, di Kabupaten Tobasa telah tersedia sarana pertanian organik seperti bibit, pupuk, dan pestisida organik dalam jumlah yang cukup dan sudah bersertifikat. 76 Tabel 16. Identifikasi Peluang dan Ancaman Kelompok Tani Sisandi Lingkungan Eksternal Peluang Ancaman 1. Politik  Menjalin hubungan yang baik dengan dinas pertanian setempat.  Adanya program pemerintah Go organic 2010.  Keadaaan sumberdaya alam yang mendukung.  Maraknya konversi lahan pertanian. 2. Ekonomi  Peluang pasar yang masih luas baik domestik maupun mancanegara.  Meningkatnya pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk hidup sehat.  Banyaknya peredaran produk padi organik palsu. 3. Sosial Budaya  Adanya konsultan pertanian yang memahami pertanian organik dan mau membina petani.  Adanya lembaga TB Silalahi Center yang perduli pada pertanian di Tobasa.  Perubahan cuaca yang tidak menentu. 4. Teknologi  Tersedianya sarana produksi padi organik seperti pupuk, bibit, dan pestisida organik yang sudah bersertifikat. - VII STRATEGI PENGEMBANGAN PADI ORGANIK

7.1. Komponen SWOT