20 c. Terbukti bahwa residu pestisida anorganik tidak akan pernah dapat dicuci
bersih sehingga mampu menimbulkan berbagai macam penyakit dalam tubuh. d. Hasil riset WHO menyatakan sebanyak 3 juta orang per tahun menderita
keracunan pestisida aktif.
2.6. Tujuan Pengembangan Pertanian Organik
Pertanian organik mampu menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi tinggi dalam jumlah yang cukup. Menurut Deptan 2007b, tujuan
pengembangan pertanian organik adalah: a. Meningkatkan pendapatan petani karena adanya efisiensi pemanfaatan
sumberdaya dan nilai tambah produk. b. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani.
c. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian. d. Menjaga dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dalam jangka
panjang, serta memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. e. Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan sosial pedesaan.
f. Menghasilkan pangan yang cukup aman, berkualitas sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan sekaligus meningkatkan daya saing produk
agribisnis. Menurut Sutanto 2002, penerapan sistem pertanian organik merupakan
sistem pertanian yang dapat mengatasi masalah kerusakan lingkungan dan kesehatan yang diakibatkan teknologi revolusi hijau. Namun konsep ini
memerlukan waktu yang relatif panjang untuk memasyarakatkannya. Sutanto 2002, menetapkan beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
mengembangkan pertanian organik. Tujuan-tujuan ini dirangkum dalam tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai dalam mengembangan pertanian organik adalah:
a. Ikut serta menyukseskan program pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pemanfaatan peluang pasar dan ketersediaan lahan petani yang
sempit. b. Mengembangkan agribisnis dengan menjalin kemitraan antara petani sebagai
produsen dengan para pengusaha.
21 c. Membantu menyediakan produk pertanian bebas residu bahan anorganik dalam
rangka ikut meningkatkan kesehatan masyarakat. d. Mengembangkan dan meningkatkan minat petani pada kegiatan budidaya
organik baik sebagai mata pencarian utama maupun sampingan yang mampu meningkatkan pendapatan tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan.
e. Mempertahankan dan melestarikan produktivitas lahan, sehingga lahan mampu berproduksi secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan generasi
sekarang dan mendatang. Sedangkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dengan
pengembangan pertanian organik antara lain: a. Melindungi dan melestarikan keragaman hayati serta fungsi keragaman dalam
bidang pertanian. b. Memasyarakatkan kembali budidaya organik yang sangat bermanfaat dalam
mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga menunjang kegiatan budidaya pertanian yang berkelanjutan.
c. Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan hidup akibat residu pestisida dan bahan anorganik pertanian lainnya.
d. Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan dari luar yang berharga mahal dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
e. Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air, serta mengurangi masalah erosi akibat pengolahan tanah yang intensif.
f. Mengembangkan dan mendorong kembali munculnya teknologi pertanian organik yang telah dimiliki petani secara turun-temurun dan merangsang
kegiatan penelitian pertanian organik oleh lembaga penelitian dan universitas. g. Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan
produk-produk pertanian bebas pestisida, residu pupuk, dan bahan anorganik pertanian lainnya.
2.7. Budidaya Padi Organik