Unsur- Unsur Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi

22 formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula ini dikenal dengan nama SMCR, yakni Source pengirim, Message pesan, Channel saluran media, dan receiver penerima. Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur yang dikutip oleh Hafied Changara, dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi,menambahkan lagi unsure efek dan umpan balik feedback sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsure ini nantinya lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi persona dan komunikasi massa. Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang dikutip oleh Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi. 18 a. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder. 18 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.23. 23 b. Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau information. 19 Pesan yang dikomunikasikan adalah pesan yang berarti dan informative.Pesan itu disampaikan untuk menghibur, memberi inspirasi, memberi informasi, meyakinkan atau mengajak untuk berbuat sesuatu.Agar dapat diterima dengan baik dan mendatangkan hasil yang diinginkan, entah secara verbal atau nonverbal pesan itu dirumuskan dalam bentuk yang tepat, disesuaikan, dipertimbangkan berdasarkan keadaan penerima, hubungan pengirim dan penerima, dan dengan situasi waktu komunukasi dilakukan. 20 c. Media Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media.Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-mcam bentuknya, misalnya dalam 19 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.24. 20 Agus Harjana, Komunikasi Intrapersonal Interpersonal Yogyakarta: Kanisius, 2003, h.14. 24 komunikasi antarpribadi pancaindra dianggap sebagai media komunikasi. Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi. 21 Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca, dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, bulletin, handout, poster, spanduk, dan sebagainya. Sementara itu media elektronik antara lain : radio, film, televise, video recording, computer, electronic board, audio cassette dan semacamnya. Berkat perkembangan teknologi komunikasi khususnya di bidang komunikasi massa elektronik yang begitu cepat, media massa elektronik makin banyak bentuknya, dan makin mengaburkan batas- batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena makin canggihnya media komunikasi itu sendiri yang bisa dikombinasikan multimedia antara satu sama lainnya. 21 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.25. 25 Selain media komunikasi seperti di atas, kegiatan dan tempat-tempat tertentu yang banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai media komunikasi social, misalnya rumah-rumah ibadah, balai desa, arisan, panggung, kesenian, dan pesta rakyat. d. Penerima atau komunikan Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara. Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. 22 Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran. Kenalilah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi.Karena mengetahui dan memahami karakteristik 22 Morissan dan Andy Corry,Teori Komunikasi Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, h.21. 26 penerima khalayak, berarti suatu peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi. 23 e. Efek atau pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan. 24 Efek merupakan efek yang terjadi di pihak komunikan sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui komunikasi.Efek bisa bersifat kognitif yang meliputi pengetahuan, bisa juga bersifat afektif yang meliputi perasaan emosi, atau bisa juga bersifat konatif yang merupakan tindakan. 25 f. Feedback atau umpan balik Feedback yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikan kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan 23 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.27. 24 Ibid.,h.28. 25 Roudhonah, Ilmu Komunikasi Jakarta: UIN Jakarta Proses, 2007. Cet. Ke-1.h.46. 27 balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektifitas komunikasi. 26 Umpan balik feedback merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari pengirim. Umpan balik dapat negatif dan positif. Umpan balik negative adalah umpan balik yang menunjukkan bahwa penerima pesan tidak dapat menerima dengan baik pesan yang diterimanya. Umpan balik positif, bila tanggapan penerima menunjukkan kesediaan untuk menerima dan mengerti pesan dengan baik serta memberi tanggapan sebagaimana diinginkan oleh pengirim. 27 g. Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empatmacam, yakni, lingkungan fisik, lingkungan social budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu. Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena 26 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik Yogyakarta: Graha ILmu, 2009, h.125. 27 Agus Harjana, Komunikasi Intrapersonal Interpersonal, h.18. 28 faktor jarak yang begitu jauh, di mana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya. Lingkungan sosial menunjukkan faktor social budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status social. 28 Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komuniksi. Bahkan ketujuh unsure ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsure akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.

C. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Merujuk pada pendapat Onong Uchjana Effendy.Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi communication planning dan manajemen management communication untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, 28 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.27. 29 dalam arti kata bahwa pendekatan approach bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung kepada situasi dan kondisi. 29 Strategi komunikasi menjadi salah satu penentu berhasil tidaknya kegiatan komunikasi berupa pesan yang disampaikan melalui berbagai media yang dapat secara efektif diterima oleh pihak yang akan dituju. Dari pendapat Effendy di atas, terlihat bahwa dalam pelaksanaan sebuah strategi tidak terlepas dari konstruk rencana, proses dan tujuan yang di dalamnya terdapat konstruk kegiatan, pesan, dan media Menurut R. Wayne Peace, Brent D. Petterson dan M Dallas Burnet dalam bukunya techniques for effective communication, seperti yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, tujuan sentral strategi komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama yaitu: 30 a. To secure understanding: memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterima. Andaikan ia sudah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaannya itu harus dibina. b. To establish acceptance: setelah komunikan mengerti dan menerima pesan maka pesan ini harus dilakukan pembinaan. c. To motivation action : setelah penerimaan itu di bina maka kegiatan ini harus dimotivasikan. 29 Onong Uchana Effendy, Dinamika Komunikasi, h.29. 30 Onong Uchjana Effendi , Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h.32. 30

2. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Tanpa strategi komunikasi, media massa yang semakin modern yang kini banyak dipergunakan di negara- negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relative mudah dioperasionalkan bukan tidak mungkin akan tidak efektif penggunanya. Strategi komunikasi baik secara makro maupun mikro mempunyai fungsi ganda: a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informative, persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil maksimal. b. Menjembatani akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioprasionalkannya media massa begitu ampuh yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. 31

3. Langkah-langkah Dalam Strategi Komunikasi

Dalam rangka melaksanakan strategi komunikasi diperlukan langkah-langkah strategis yang perlu dijalankan. Untuk menyusun langkah-langkah tersebut dibutuhkan suatu pemikiran dengan memperhitungkan komponen-komponen komunikasi serta faktor pendukung dan faktor penghambat komunikasi. 31 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, h.300.

Dokumen yang terkait

Strategi Dakwah Rohis Dalam Menanamkan Nilai-Nillai Agama Di Sman 1 Leuwiliang Bogor

6 27 104

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP ISLAM TERPADU Upaya Guru Pendidikan Agama Islam DalamP Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di SMP Islam Terpadu Mutiara Insan Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2

0 3 12

UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 16

UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 18

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUS SISWA DI SMPN 2 NGANTRU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUS SISWA DI SMPN 2 NGANTRU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

STRATEGI GURU UNTUK MENANAMKAN NILAI NIL

0 0 20

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN KEPADA REMAJA DI DESA TANJUNG AMAN A. Komunikasi Keluarga Dalam Menanamkan Nilai-nilai Keislaman Kepada Remaja - KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KE

0 0 13

Strategi guru pendidikan agama islam dalam menanamkan nilai-nilai multicultural di SMAN 1 Air Naningan Kabupaten Tanggamus - Raden Intan Repository

0 0 59

STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Anak Penyandang Tunanetra dalam Membentuk Kemandirian dan Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam di Madrasah T

0 1 16