20
sekelompok orang dengan menggunakan symbol-simbol tertentu kepada satu orang atau kelompok lain.
14
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang menyampaikan pesannya baik dengan
lambang bahasa maupun dengan isyarat, gambar, symbol, gaya, yang antara keduanya sudah terdapat kesamaan makna, sehingga keduanya
mengerti apa yang sedang dikomunikasikan, dengan kata lain, jika lambangnya tidak dimengerti oleh salah satu pihak maka
komunikasinya akan tidak lancar dan tidak komunikatif.
2. Unsur- Unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan di atas, jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada
seseorang yang menyampaikan hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu,
artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga
disebut komponen atau elemen komunikasi.
15
Aristoteles, ahli filsafat Yunani Kuno, yang dikutip oleh Hafied Changara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi,
menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsure
14
Syaiful Rohim, Teori Komunikasi: Perspektif Ragam dan Aplikasi Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, h.11.
15
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1998, h.22.
21
yang mendukungnya, yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Pandangan Aristoteles ini
oleh sebagian besar pakar komunikasi dinilai lebih cepat untuk mendukung suatu proses komunikasi public dalam bentuk pidato atau
retorika. Hal ini bisa dimengerti, karena pada zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat populer bagi
msyarakat Yunani.
16
Claude E. Shannon dan Warren Weaver, yang dikutip oleh Hafied Changara, dalam bukunyaPengantar Ilmu Komunikasi,dua
orang insyinyur listrik menyatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang mendukungnya, yakni
pengirim, transmitter, signal, penerima, dan tujuan. Kesimpulan ini didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai pengiriman
pesan melalui radio dan telepon.
17
Meski pandangan Shannon dan Weaver yang dikutip oleh Hafied Changara, dalam bukunyaPengantar Ilmu Komunikasi,pada
dasarnya berasal dari pemikiran proses komunikasi elektronika, tetapi para sarjana yang muncul di belakangnya mencoba menerapkan dalam
proses komunikasi antar manusia seperti yang dilakukan oleh Miller dan Cherry.
Awal tahun 1960-an David K.Berlo yang dikutip oleh Hafied Changara, dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi, membuat
16
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.22.
17
Ibid., h.23.
22
formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula ini dikenal dengan nama SMCR, yakni Source pengirim, Message pesan, Channel
saluran media, dan receiver penerima. Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood,
Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur yang dikutip oleh Hafied Changara, dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi,menambahkan lagi
unsure efek dan umpan balik feedback sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsure ini nantinya
lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi persona dan komunikasi massa.
Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang dikutip oleh Hafied
Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung
terjadinya proses komunikasi.
18
a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. dalam komunikasi
antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga.
Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
18
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.23.