Mulyana, Deddy. Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Mulyana, Rahmat. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alvabeta, 2004.
Mustopa, Ali. Strategi Kebudayaan. Jakarta: Centre of Strategic and International Studies-CSIS, 1978.
Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI PRES, 1979.
Pernomo, Setiawan Hari, dkk. Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Khusus Ekonomi Universitas Indonesia,
2001.
Rafiuddin, dkk. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: CV Pustaka Setia, 1997.
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.
Robertson, Roland. Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers, 1993.
Rohim, Syaiful. Teori Komunikasi: Perspektif Ragam dan Aplikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Proses, 2007.
Saefuddin, dkk. Desekularisasi pemikiran Landasan. Bandung: Mizan, 1987. Salim, Peter, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern
English Press, 1996. Syihab, M. Quraisy. Mahkota Tuntunan Illahi. Jakarta: Untagama, 1986.
Umar, Husein. Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Website
Emma Soraya,“nilai, moral dan Agama ”http:www.perkembangan45.blogspot.
com201212normal-0-false-false-en-us-x-none diakses, 10 September 2013.
Lana Umma,“nilai dan norma dalam kehidupan”http:www.lanat46.blogspot.com
201103nilai-dam-norma-dalam-kehidupan diakses, 10 September 2013
Surat Keterangan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Muhammad
Jabatan : Guru
Menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa mahasiswa dibawah ini: Nama : Shofwatunnida
NIM : 109051000237 Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Program : S1 Telah melakukan wawancara untuk kelengkapan data skripsi yang berjudul
“Strategi Komunikasi Guru Terhadap Murid Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama di SDIT Amalia,
Cibinong, Bogor” sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.
Demikianlah surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
HASIL WAWANCARA Strategi Komunikasi Guru Terhadap Murid Dalam Menanamkan Nilai-Nilai
Agama di SDIT Amalia, Cibinong Bogor A.
Identitas Responden
Nama : Muhammad
TempatTanggal Lahir : Bogor, 08 Juni 1985
Pendidikan Terakhir : s-1 PGMI
Jabatan : Guru Agama, Tahfidzul Quran, dan IPA
Tempat dan waktu dilakukan wawancara
Tempat : SDIT Amalia jalan Kp. Kandang Pakansari RT 00206
NO : 14 Cibinong, Bogor Hari tanggal
: Kamis, 11 April 2013 Waktu
: 09.00 WIB - selesai
B. Pertanyaan
1. Tujuan
a. Apakah tujuan dari menanamkan nilai-nilai Agama?
untuk membentuk akhlakul karimah dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga kondisi kelas menjadi kondusif, begitu juga di luar
kelas atau sekolah agar para siswa bersikap baik dan tidak melunjak.
b. Apakah tujuan strategi komunikasi Guru yang diterapkan di
SDIT Amalia, Cibinong, Bogor dalam menanamkan nilai-nilai Agama?
Tujuan strategi komunikasi di sini adalah agar siswa dapat menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan para siswa dapat
mengalami perubahan yang positif baik fisik, psikis dan kognisi. c.
Apakah tujuan strategi komunikasi sudah berjalan sesuai apa yang sudah diharapkan
?
Alhamdulillah, strategi komunikasi di sini sudah berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan dan tentunya bermanfaat buat para
siswa, Guru dan orang-orang di sekitarnya.
2. Rencana
a. Apakah sekolah ini mempunyai rencana pengembangan dalam
tahfidzul Quran dan praktek sholat?
Iya pastinya, semua pasti ingin apa yang direncanakan itu berkembang.
b. Apakah Bapak atau Ibu mengetahui dengan baik rencana yang
telah disusun oleh sekolah ini?
Alhamdulillah Guru di sini mengetahui semua, kan setiap sebulan sekali ada pertemuan guru-guru sekaligus evaluasi.
c. Bagaimana rencana yang sudah dilakukan sebelumnya?
Yaaa dari tahun ke tahun rencana Alhamdulillah terlaksana dengan baik.
3. Mengenali sasaran khalayak
a. Bagaimana Guru mengetahui kerangka referensi terhadap siswa
khususnya dalam tahfidzul Quran dan sholat?
Guru mengetahui kerangka referensi muridnya dengan pendekatan antarpersonal dan harus mengetahui bagaimana keadaan siswa dari
mulai yang IQ nya tinggi sampai yang terendah, jadi untuk mencapai itu semua Guru harus menggandeng dan berkomunikasi langsung face
to face terhadap siswa. Dalam halnya melakukan penertiban dalam mekanisme perekrutan calon siswa didik dengan melakukan tes
psikologi atau test IQ. Dan dengan melakukan kegiatan keagamaan, seperti tilawatil Qur’ann perhari dan halaqoh tarbiyah, tahfidzul Quran
dengan metode one day one ayat, siswa mampu menghapal Quran 2-4 juz ketika lulus kelas 6, menerapkan, mengaplikasikan nilai-nilai
Islam dalam keseharian seperti sholat wajib berjama’ah dan sholat dhuha, mengajarkan keterampilan membaca, berbicara, menulis dan
menyimak. Guru akan mengetahui bagaimana keadaan siswa tersebut. Biasanya di sini ada juga yang mempunyai mental yang berkebutuhan
khusus, kami mengajarkannya dengan gerakan tangan, mata, dan memang harus berhadapan langsung. Untuk mengajak siswa dalam
menghafal ataupu sholat berarti kita harus memberikan pemahaman kepada mereka, misalnya ketika anda ingin mengajak saya ke suatu
tempat, setidaknya saya harus paham anda ajak saya ke mana, tujuan dan untuk apa, jadi kita berikan dulu pemahaman kepada mereka,
sebenarnya hafalan dan sholat itu seperti apa sih? Manfaat hafalan dan sholat itu apa sih?trus juga kita juga memberikan bagaimana cara
supaya kita lebih cepat menghafal. Jadi kita bangun dulu pemahaman kepada mereka tentang hafalan Qur’an dan sholat. Ketika mereka
sudah paham, pasti siswa akan tertarik untuk mengikutinya. Karena siswa akan berpikir, waaah.. ternyata hafalan Quran dan sholat itu
banyak manfaatnya loh, mendapatkan pahala, dan membawa kita ke syurga.
b. Bagaimana bapak atau ibu mengetahui situasi dan kondisi siswa?
Biasanya kalo memang kondisi anak-anaknya sendiri yang sadar, ya pastinya siswanya tidak masuk kelas. Kalau memang sudah berada di
sekolah, biasanya temannya yang memberitahu kepada gurunya. Guru tidak bisa selalu menerapkan komunikasi secara satu arah di kelas,
karena karakter dari setiap orang itu berbeda. Disini peran komunikasi sangat mutlak diperlukan oleh para guru karena dengan hal ini guru
jadi lebih tahu apa yang menjadi kendala bagi murid dan juga bisa mengetahui murid mana saja yang memiliki kekurangan tersebut,
sehingga nantinya guru bisa memberikan fokus yang lebih banyak ketika murid tersebut bermasalah saat ujian harian dan sejenisnya.
4. Pesan
a. Bagaimana cara Guru dalam berinteraksi dengan siswa
khususnya dalam tahfidzul Quran dan sholat?
Yaaah.. awalnya kita menjelaskan apa itu manfaat dari tahfidzul Quran dan sholat, apa kerugiannya kalau tidak membaca Al-Quran