Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -112
4.
Peneliti utama Terbaik untuk Prof. R Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES. di lingkungan Balitbang PU.
5.
Puslitbang Permukiman
memberikan penghargaan penulis terbaik tahun 2014.
Penghargaan tersebut disampikan pada saat Kolokium hasil litbang bidang permukiman.
Peneliti terbaik tahun 2014 adalah Peneliti Puslitbang Permukiman yang bernama Elis
Hastuti, ST, M.Sc
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -113
3.3. REALISASI ANGGARAN
3.3.1 PERBANDINGAN PENCAPAIAN ANGGARAN
Ditinjau dari nilai anggaran kegiatan sejak tahun 2008 – 2014, tercatat Puslitbang
Permukiman memiliki trend peningkatan setiap tahunnya. Untuk tahun 2014 nilai anggaran Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 113.573.746.000,- Seratus tiga belas milyar lima ratus
tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah. Terjadi peningkatan nilai anggaran kegiatan tahun 2014 mencapai 7,38 dibandingkan nilai anggaran tahun 2013
sebesar Rp. 105.195.997.000,- Seratus lima milyar seratus sembilan puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah. Gambar 1.7 di bawah ini memperlihatkan
trend kenaikan anggaran Puslitbang Permukiman sejak tahun 2008 hingga 2014.
Gambar 3.28 Peningkatan Nilai Anggaran Kegiatan
Perbandingan data kinerja memberikan informasi terkait dengan perkembangan capaian indikator kinerja pada Satuan Kerja Puslitbang Permukiman. Berikut adalah data
perbandingan kinerja puslitbang permukiman dari data LAKIP tahun 2009 -2014:
Tabel 3.85. Perbandingan Data Kinerja
Indikator Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun 2011
Tahun 2012 Tahun 2013
Tahun 2014
Indikator kinerja input
58.389.604 66.099.142
86,331,782 100,393,845
105,195,992 113,773
Realisasi input 89,20
93,24 95.28
93,18 97,37
95,05 Indikator kinerja
output
100.00 99.73
100.00 99,83
100,00 100,00
dalam ribuan rupiah
- 20.000
40.000 60.000
80.000 100.000
120.000
Thn 2008 Thn 2009 Thn 2010 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014 55.025
58.390 66.099
86.367 100.394
105.195 113.573
Anggaran Per Tahun
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -114
Ditinjau dari pencapaian kinerja input maupun kinerja output tercatat terdapat penurunan untuk kinerja input. Pada tahun 2013 pencapaian kinerja input sebesar 97,37 sedangkan
ditahun 2014 terjadi penurunan sebesar 2,32 mejadi 95,05. Penurunan pencapaian kinerja input pada tahun 2014 salah satu penyebabnya adalah karena pada tahun ini
meru
paka tahun politik u tuk pe iliha a ggota dewa aupu pe iliha preside
serta upaya-upaya penghematan anggaran, termasuk adanya SE Menteri PAN RB No. 10, 11 dan 13 Tahun 2014. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan politik tersebut terdapat beberapa
kebijakan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan seperti adanya kebijakan penghematan yang tidak segera diputuskan besarannya, adanya kegiatan yang terpaksa
dihentikan proses pelelangan dikarenakan alokasi anggaran diperuntukan untuk penghematan dan adanya penerapan berbagai aplikasi sistem keuangan yang mengganggu
proses pencairan anggaran.
3.3.2 KENDALA DALAM PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Dalam pelaksanaan kegiatan 2014 terdapat beberapa kendala dan permasalahan yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja keuangan, yaitu:
1. Adanya Perubahan Peraturan dan Kebijakan di tengah perjalanan.
kebijakan pembatasan perjalanan dan penyelenggaraan acara diluar kantor, adanya kebijaka i struksi ya g bersifat
e gga tu g seperti pe ghe ata a ggara ya g keputusan finalnya memerlukan waktu yang lama. Hal tersebut menyebabkan harus
dilakukannya perubahan rencana kegiatan, sehingga output yang dihasilkan menjadi tidak optimal, terkait dengan kebijakan penghematan yang terkait dengan pengadaan barang
jasa akan berpotensi Satker melakukan wanprestasi terhadap kontak dengan pihak penyedia jasa. Diluar itu adanya peraturan yang dikeluarkan terkait jaminan oleh Otoritas
Jasa Keuangan yang tidak lama kemudian dicabut kembali berimbas kepada pelaksaan pengadan jasa. Perubahan peraturan dan kebijakan seperti di atas akan memberikan
beban kerja tambahan;
2. Penerapan Aplikasi Keuangan oleh Kementerian Keuangan,
Penerapan aplikasi keuangan yang langsung diberlakukan seperti Penerapan Ujicoba Aplikasi SPAN, Aplikasi SPP-SPM, Aplikasi SILABI dan Persiapan Aplikasi SAKTI.
Hal ini menyebabkan kerumitan dan keterlambatan pencairan anggaran, potensi satker melakukan wanprestasi terhadap kontrak dengan pihak lain, potensi kesalahan-kesalahan
administrasi baik dalam pengelolaan Satker mupun Pengadaan Barang Jasa.
3. Keterbatasan SDM Pengelola Satker
Terjadi perangkapan jabatan pengelola Satker beberapa diantaranya merangkap sebagai Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional PenelitiPerekayasa.
Banyak SDM tidak bersedia jadi pengelola Satker, karena beban kerja dan resiko tidak sebanding dengan imbalan.
SDM Pengelola Satker tidak cukup responsif terhadap berbagai perubahan peraturan dan kebijakan yang ada.