KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ANALISIS RISIKO GEMPA UNTUK BANGUNAN

Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -82

9. PENGKAJIAN PATOLOGI BANGUNAN

Bangunan, khususnya gedung, direncanakan dengan memperhatikan hal-hal tersebut dengan tujuan agar bangunan memiliki kekuatan dan keandalan dalam memikul beban selama masa layan service lifetime yang direncanakan. Akan tetapi, di dalam kenyataannya, faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak sama dengan yang direncanakan. Kondisi material yang tidak memenuhi persyaratan atau teknik pelaksanaan konstruksi yang salah menyebabkan kondisi internal fisik bangunan tidak mampu menahan beban yang bekerja. Perubahan terhadap fungsi bangunan dan perubahan lingkungan sekitar kondisi eksternal juga menyebabkan perubahan terhadap beban yang bekerja pada bangunan. Hal-hal tersebut pada akhirnya menyebabkan bangunan mengalami kemunduran kinerja daripada yang telah direncanakan, yang dapat berupa kerusakan hingga keruntuhan bangunan.Patologi bangunan adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pendekatan holistik untuk memahami kondisi gedung selama masa layan. Output kegiatan ini adalah database kerusakan bangunan dan penyebabnya untuk berbagai jenis bahan bangunan; dan database penangananperbaikan kerusakan bangunan untuk berbagai jenis bahan bangunan. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya database kerusakan bangunan serta penangananperbaikannya yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu bangunan dan merekomendasikan jenis metode perbaikan bila terdapat kerusakan. Lingkup kajian kegiatani ni adalah penyusunan basis data kerusakan-kerusakan pada bangunan publik dari kegiatan tahun sebelumnya serta studi tindak lanjut perawatan dan perbaikan terhadap kerusakan bangunan gedung tersebut

10. PENGKAJIAN PRASARANA SANITASI PERMUKIMAN ITF DAN IPLT

A. PENGKAJIAN INTERMEDIATE TRANSFER FACILITY ITF

Permasalahan sampah merupakan hal yang mendesak untuk segera dipecahkan, khususnya diperkotaan. Bentuk kelembagaan yang belum tepat, pengangggaran yangterbatas, masih minimnya peran paritispasi masyarakat, swasta danperguruan tinggi, penegakan peraturan yang belum tegas dan keandalan teknologi yang belum efektif merupakan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah yang komprehensif. Tujuan penelitin ini adalah mengetahui jenis-jenis teknologi ITF yang diterapkan di indonesia, mengetahui keandalan it yangtelah beroperasi di lapangan baik secara teknis maupun on teknis, mencari faktor-faktor apa yangberhubungan dengan audit teknologi terhadap implementasi ITF. Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah implmentasi ITF dalam pengelolaan sampah perkotaan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia sesuai dengan kajian terhadap komponen technoware, humanware, infoware dan organoware. Outcome kegiatan ini adalah tersususnnya pedoman yang dapat digunakan oleh seluruh stakeholders yang berperan dalam pengelolaan sampah terutama dalam mengaplikasikan ITF dalam upaya mengoptimalkan upaya pengurangan sampah yang diangkut ke TPA melalui penerapan pengolahan sampah antara. Contoh kerusakan banguanan Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -83 Lingkup kegiatan ini adalah mendeskripsikan ITF yang berlaku di Indonesia, penelusuran kajian pustaka, inventarisasi penerapan ITF di indonesia, identifikasi teknis, kelembagaan, peraturan, pembiayaan serta peran masyarakat, menentukan variabel yangg berpengaruh terhadap pengelolaan ITF

B. PENGKAJIAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA

Melakukan pemetaan kondisi IPLT eksisting dengan melakukan audit teknologi, telaah, verifikasi, kajian dan evaluasi terhadap kinerja IPLT berdasarkan standar, pedoman teknis dan tata cara yang berlaku sehingga IPLT terbangun dapat berfungsi secara optimal dan terpelihara kesinambungan operasi dan pemeliharaannya. Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah pemetaan kondisi IPLT terbangun yang akan dijadikan dasar bagi penyusunan konsep pedoman IPLT. Outcome kegiatan ini adalah terlaksananya perbaikan teknologi, pengoperasian dan pemeliharaan IPLT terbangun yang bermanfaat untuk masyarakat, pemerintah maupun pihak-pihak berkepentingan lainnya. Lingkup kegiatan ini adalah pengumpulan data primer, sekunder dan analisis data yang meliputi kualitas lumpur tinja, analisa hasil wawancara, analisa hasil observasi lapangan, diskusi dengan narasumber.

11. PENGKAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI AIR DAN SANITASI LINGKUNGAN DI

KAWASAN DAS Perubahan lingkungan di beberapa DAS di Indonesia disebabkan tidak selarasnya pengelolaan dampak permukiman dengan potensi sumber daya alam setempat, sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas maupun kualitas air baku dan menurunkan kondisi lingkungan setempat. tujuan pnenlitian ini untuk pengembangan teknologi air dan sanitasi yang sesuai dengan lingkungan permukiman di kawasan DAS, mengkaji keandalan teknologi dan pengelolaan teknologi pengolahan air dan sanitasi di kawasan DAS. Output kegiatan ini adalah terbangunnya suatu prototipe tekologi pengolahan air dan sanitasi secara partisipatif pada area permukiman di kawasan DAS, tersedianya modul panduan pengelolaan teknoloogi air dan sanitasi yang sesuai karakteristik kawasan permukiman DAS. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya alternatif teknologi pengolahan air dan untuk pengolahan air terpadu di lingkungan permukiman kawasan DAS oleh para pemangku kepentingan. IPLT Semarang Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Kawasan DAS rumah