PENGKAJIAN PRASARANA SANITASI PERMUKIMAN ITF DAN IPLT

Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -83 Lingkup kegiatan ini adalah mendeskripsikan ITF yang berlaku di Indonesia, penelusuran kajian pustaka, inventarisasi penerapan ITF di indonesia, identifikasi teknis, kelembagaan, peraturan, pembiayaan serta peran masyarakat, menentukan variabel yangg berpengaruh terhadap pengelolaan ITF

B. PENGKAJIAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA

Melakukan pemetaan kondisi IPLT eksisting dengan melakukan audit teknologi, telaah, verifikasi, kajian dan evaluasi terhadap kinerja IPLT berdasarkan standar, pedoman teknis dan tata cara yang berlaku sehingga IPLT terbangun dapat berfungsi secara optimal dan terpelihara kesinambungan operasi dan pemeliharaannya. Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah pemetaan kondisi IPLT terbangun yang akan dijadikan dasar bagi penyusunan konsep pedoman IPLT. Outcome kegiatan ini adalah terlaksananya perbaikan teknologi, pengoperasian dan pemeliharaan IPLT terbangun yang bermanfaat untuk masyarakat, pemerintah maupun pihak-pihak berkepentingan lainnya. Lingkup kegiatan ini adalah pengumpulan data primer, sekunder dan analisis data yang meliputi kualitas lumpur tinja, analisa hasil wawancara, analisa hasil observasi lapangan, diskusi dengan narasumber.

11. PENGKAJIAN PENERAPAN TEKNOLOGI AIR DAN SANITASI LINGKUNGAN DI

KAWASAN DAS Perubahan lingkungan di beberapa DAS di Indonesia disebabkan tidak selarasnya pengelolaan dampak permukiman dengan potensi sumber daya alam setempat, sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas maupun kualitas air baku dan menurunkan kondisi lingkungan setempat. tujuan pnenlitian ini untuk pengembangan teknologi air dan sanitasi yang sesuai dengan lingkungan permukiman di kawasan DAS, mengkaji keandalan teknologi dan pengelolaan teknologi pengolahan air dan sanitasi di kawasan DAS. Output kegiatan ini adalah terbangunnya suatu prototipe tekologi pengolahan air dan sanitasi secara partisipatif pada area permukiman di kawasan DAS, tersedianya modul panduan pengelolaan teknoloogi air dan sanitasi yang sesuai karakteristik kawasan permukiman DAS. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya alternatif teknologi pengolahan air dan untuk pengolahan air terpadu di lingkungan permukiman kawasan DAS oleh para pemangku kepentingan. IPLT Semarang Teknologi Air Minum dan Sanitasi di Kawasan DAS rumah Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -84 Lingkup kegiatan ini adalah identifikasi eksisting penyediaan air minum dan sanitasi di kawasan DAS, perancangan teknologi penyediaan air minum dan sanitasi, penerapan teknologi, pendampingan masyarakat, analisis kinerja pengelolaan teknologi. Lingkup lokasi : kawasan DAS Ciliwung Hulu Kabupaten Bogor, kawasan DAS Ciliwung Tengah Kota Depok, kawasan DAS Brantas Hulu Kota Malang.

12. PENERAPAN TEKNOLOGI

PERMUKIMAN PADA KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah memperoleh rumusan faktor penentu keberhasilan penerapan teknologi permukiman yang tepat guna di kawasan PHKP. Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah Litbang mengenai rumusan faktor penentu keberhasilan penerapan teknologi permukiman yang tepat guna di kawasan PHKP. Outcome kegiatan ini adalah sebagai dasar penelitian tahap selanjutnya dalam upaya menghasilkan konsep tersedianya pedoman penerapan teknologi tepat guna dikawasan PHKP bagi para pemangku kepentingan.

13. PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI RUMAH TRADISIONAL SUKU

DAYAK NGAJU DI PULAU KALIMANTAN Rumah Tradisional Djaga Bahen berada di Desa Bahu Palawa Kecamatan Kahayan Tengah kabupaten Pulang Pisau Propinsi Kalimantan Tengah.Rumah tradisional Djaga BahenHuma Hai Rumah Betang umumnya memiliki panjang 30-40 m dengan lebar 10- 30 m dan seluruh komponen bangunannya menggunakan material kayu. Pemanfaatan bahan untuk penutup atap sirap, dinding papan, kuda-kuda, kolom dan balok menggunakan kayu ULIN.Keberadaan kayu ULIN dengan kualitas yang baik semakin sulit ditemukan di Kalimantan akibat penebangan ilegal, alih fungsi hutan sebagai perkebunan kelapa sawit. Sehingga semakin terbatasannya ketersediaan kayu ULIN berdiameter besar. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari sifat fisik, mekanik, kimia bahan kayu agar diperoleh pemanfaatan yang efektif dan efesien sebagai bahan struktural atau non struktural rumah Tradisional Suku Dayak Ngaju Di Kalimantan Tengah. Konsep rumah deret