Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -79
4. PENGKAJIAN KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN DI KAWASAN
PULAU KECIL
Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun kriteria penataan kawasan pulau kecil yang dapat mendorong kegiatan wisata
namun tetap menjaga keberlanjutan permukiman. Output dari kegiatan ini adalah kriteria desain spesifikasi sarana prasarana
permukiman di Pulau Gili Iyang. Hal yang dikaji meliputi karakteristik fisik dan kerentanan Pulau Gili Iyang, Kondisi
ekonomi dan sosial, Ketersediaan sarana prasarana, Potensi dan arahan pengembangan wisata permukiman. Outcome yang
ingin dicapai adalah tersedianya acuan perencanaan kawasan dalam pengembangan kawasan wisata Pulau Gili Iyang yang
berkelanjutan.
5. PROTOTIPE TEKNOLOGI RUMAH MURAH BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL
Tingginya kebutuhan rumah menjadi fokus permasalah dalam kegiatan ini, dimana kemampuan dalam
penyediaan perumahan bergerak dalam skala deret hitung sedangkan pertumbuhan rumah baru bergerak
pada skala deret ukur. Hal tersebut mengakibat backlog perumahan semakin hari semakin meningkat. Sampai
saat ini jumlah backlog perumahan pencapai 7,8 juta unit dengan pertumbuhan rumah baru 800.000 unit per
tahun. Sebagian besar kebutuhan rumah berada pada kelompok MBR dan hampir 20 juta rumah tangga berada pada kondisi miskin dan hampir miskin. Tujuan dari penelitian ini
adalah menerapkan prototipe rumah contoh di beberapa daerah yang memiliki kebutuhan rumah tinggi untuk mempercepat pembangunan dan dapat direplikasi oleh
masyarakat. Output kegiatan ini adalah terbangunnya protipe rumah contoh beserta sarana dan prasarananya di 5 lokasi yaitu Riau, Jambi, Bangka Belitung,
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat dengan dukungan desain Prototipe, yang dilengkapi dengan DED,
Persyaratan Teknis, Rencana Anggaran Biaya serta Sistem delivery yang memungkinkan prototipe desain tersebut dapat dibangun secara masal namun tetap visibel. Outcome
kegiatan ini adalah tersedianya referensi bagi pemerintah, swasta dan masyarakat untuk membangun rumah yang memenuhi syarat teknis dengan harga yang terjangkau. Lingkup
kajian kegiatan ini adalah pembangunan Prototipe Rumah Murah beserta Sarana dan Prasarananya.
6. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN ALTERNATIF BERBASIS BAHAN BAKU
LOKAL
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji properti baja canai yang ada di pasaran dan melakukan pengujian konstruksi rangka atap skala penuh di laboratorium. Selain itu juga
mengkaji sifat fisis-mekanis bata ringan yang sudah ada di pasaran serta aplikasi pemanfaatan produk bata ringan dalam pembangunan rumah.
Prototipe rumah murah
Model RISHA
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -80
Output kegiatan ini adalah untuk mendapatkan konstruksi rangka atap bangunan sederhana yang aman dan memiliki kemampuan layanan sesuai dengan persyaratan
teknis SNI 7971: 2013 dan tersedianya R0 Pedoman Teknis Pemasangan Bata Ringan dan R0 Spesifikasi Teknis Bata Ringan. Outcome kegiatan ini adalah
Kajian Baja canai : a. Kompilasi data baja canai yang ada di pasaran
b. Pengujian properti baja canai c. Pengujian alat penyambung rangka baja canai
d. Pengujian rangka atap skala penuh di laboratorium
Kajian Bata ringan : a. Pemetaan jenis, harga dan kualitas bata ringan yang ada di pasaran.
b. Pengujian laboratorium kualitas bata ringan. c. Penyusunan rancangan draft R0 Pedoman Teknis Pemasangan dan Spesifikasi Teknis
Bata Ringan.
7. PENELITIAN SISTEM RATING UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN HIJAU
Suatu kota dibangun dan berkembang dimulai dari unit terkecil, yaitu
unit kawasan atau lingkungan perumahan dan
permukiman. Pembangunan
kawasan perumahan
dan permukiman selama ini ikut andil dalam perusakan lingkungan
hidup karena hanya berfokus pada aspek sosial dan ekonomi saja, sedangkan aspek lingkungan cenderung diabaikan tidak
berkelanjutan. Salah satu cara untuk mengukur pencapaian pembangunan
kawasan perumahan
dan permukiman
berkelanjutan, yaitu melalui penggunaan sistem rating. Output kegiatan ini adalah menyusun kriteria dan bobot kriteria yang akan digunakan
dalam sistem rating perumahan dan permukiman hijau di perkotaan. Outcome kegiatan ini adalah memberikan kontribusi keilmuan dalam bentuk pengayaan literatur tentang
NSA dengan karakteristik Indonesia. Kegiatan penelitian ini bekerjasama dengan Tokyo University dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan danatau rekomendasi
pada level kebijakan guna menentukan intervensi Pemerintah melalui program-program yang menunjang dan mewujudkan konsep berkelanjutan untuk perumahan dan
permukiman.
Sedangkan lingkup kegiatan adalah sistem rating perumahan dan permukiman hijau dapat digunakan pada kawasan yang sedang dibangun dan kawasan terbangun eksisting
di daerah perkotaan,baik yang terencana maupun yang tidak terencana. Sistem rating perumahan dan permukiman hijau dibatasi oleh batas unit lingkungan neighbourhood
unit.