CAPAIAN, PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT TRI WULAN KETIGA
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -33
Progres penyerapan keuangan dan fisik tertinggi dicapai oleh Loka Teknologi Permukiman Medan dengan progres keuangan sebesar 65.96 dengan progres fisik sebesar 71,67. Untuk satker
yang terendah progres penyerapannya adalah Satker Puslitbang Permukiman Bandung dengan progres keuangan sebesar 56,09 dan progres fisiknya sebesar 59,72.
Untuk melihat trend kenaikan progres pelaksanaan kegiatan permukiman baik progres keuangan maupun fisik untuk seluruh satker yang berada di bawah Pusat Litbang serta sandingan progres
pada akhir bulan September 2013 dan September 2014 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.7. Sandingan Progres Keuangan September 2013 dan September 2014
Berdasarkan sandingan progres penyerapan keuangan pada akhir Bulan September 2013 dan Bulan September 2014 terlihat progres penyerapan keuangan pada tahun 2014 lebih rendah
dibandingkan dengan progres penyerapan keuangan pada periode yang sama tahun 2013.
3,81 8,22 13,01
19,25 27,66
35,22 44,09
57,13 65,15
79,03 88,68
100
2,53 5,43 12,33
19,80 28,2
36,2 45,86
52,59 57,40
62,24
20 40
60 80
100 120
Jan Peb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sept Okt
Nop Des
P ro
se n
ta se
Kurva Keuangan Tahun 2013
Per Akhir September 2013
Rencana Realisasi
2,19 6,27 10,68
17,14 26,46 32,85
40,38 49,15
60,79 72,11
85,64 100,00
2,35 7,06 7,66 9,99
29,68 29,68
38,89 40,13 51,64
57,45
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
120,00
Jan Peb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sept Okt
Nop Des
P ro
se n
ta se
Kurva Keuangan Tahun 2014
Per Akhir September 2014
Rencana Realisasi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -34
Pada akhir Bulan September 2013 progres penyerapan keuangan sebesar 57,40 sedangkan pada akhir Bulan September 2014 sebesar 51,64 atau lebih rendah 5,76.
Gambar 3.8. Sandingan Progres Fisik September 2013 dan September 2014
Berdasarkan sandingan progres penyerapan fisik pada akhir Bulan September 2013 dan Bulan September 2014 terlihat progres penyerapan fisik pada tahun 2014 lebih rendah dibandingkan
pada periode yang sama tahun 2014. Pada akhir Bulan September 2013 progres penyerapan fisik sebesar 73,28 sedangkan pada Bulan September 2014 sebesar 66,26 atau lebih rendah
7,02.
Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan periode Triwulan ke tiga ini tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi pada Triwulan Kedua. Hal ini sebagai dampak dari
adanya kebijakan eksternal terkait khususnya pemberlakuan Sistem Perbendaharaan dan
Jan Peb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sept Okt
Nop Des
Rencana 3,27 9,85
17,67 26,61 37,19 45,29 55,05 66,83 74,81 82,3
93,31 100
Realisasi 5,68
10,04 21,31 29,82 37,27 45,64 57,67 66,66 73,8
3,27 9,85
17,67 26,61
37,19 45,29
55,05 66,83
74,81 82,3
93,31 100
5,68 10,04
21,31 29,82
37,27 45,64
57,67 66,66
73,8
20 40
60 80
100 120
P ro
se n
ta se
Progress Fisik
Akhir September 2013
Jan Peb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sept Okt
Nop Des
Rencana 2,38 7,12
12,88 20,64 28,40 36,87 44,21 52,82 62,82 73,29 86,75 100,00 Realisasi 2,35
7,06 8,49
13,16 22,67 33,52 44,9
45,04 58,72 66,26 2,38
7,12 12,88
20,64 28,40 36,87
44,21 52,82
62,82 73,29
86,75 100,00
2,35 7,06
8,49 13,16
22,67 33,52
44,9 45,04
58,72 66,26
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
120,00
P ro
se n
ta se
Progres Fisik
Akhir September 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -35
Anggaran Negara SPAN yang pada pelaksanaannya ternyata menimbulkan banyak permasalahan sehingga menyebabkan lambatnya proses pembayaran oleh KPPN. Selain itu juga
adanya pelaksanaan PEMILU Pilpres dan Legislatif juga memberikan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.
Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2014 yang membutuhkan waktu yang lama baik dalam
penetapan besarnya pemotongan anggaran maupun proses revisi anggaran di Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan juga berpengaruh secara signifkan terhadap keterlambatan penyerapan
anggaran pada tri wulan ketiga ini.
Belum selesai dengan permasalahan Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga, ternyata ada kebijakan baru terkait alokasi Tunjangan Kinerja yang
pada saat itu diputuskan harus dialokasikan oleh masing-masing Unit Kerjanya, sehingga perlu ada realokasi terhadap alokasi pagu anggaran yang sudah ada. Hal ini berdampak pada adanya
kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dengan terpaksa harus dihentikan pelaksanaan pengadaannya.
Di bawah ini kami sampaikan beberapa kendala dan permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan Tri Wulan Ketiga. Dalam upaya monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan Tri Wulan ketiga ini kami sampaikan pula permasalahan yang terjadi pada Tri Wulan Kedua yang dampaknya masih dirasakan hingga Tri Wulan Ketiga. Hal ini perlu kami sampaikan
sebagai kronologis terhadap permasalahan yang terjadi pada triwulan sebelumnya dan upaya tindak lanjut yang telah dilaksanakan.
Kendala dan Permasalahan Diterbitkannya Inpres No. 4 Tahun 2014 tentang langkah-langkah Penghematan dan
Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga dalam rangka Pelaksanaan APBN Tahun 2014. Dalam pelaksanaannya kebijakan ini tidak dapat segera dieksekusi dikarenakan
besaran penghematan untuk masing-masing unit kerja belum dapat diputuskan hingga triwulan ketiga.
Keputusa e gga tu g seperti i i dipa da g sebagai ha bata dala pelaksa aa
kegiatan.
Upaya Tindak Lanjut dan Pemecahan Permasalahan
Menindaklanjuti Inpres tersebut maka seluruh Kementerian dan Lembaga telah melakukan usulan terkait penghematan anggaran di unit kerjanya masing-masing.
Proses revisi DIPA terkait penghematan dan pemotongan anggaran telah selesai dan telah ada penetapan APBN-P dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan per tanggal 4 Juni
2014.
Alokasi pemotongan anggaran seluruh Satuan Kerja yang berada di bawah Puslitbang Permukiman sebesar Rp. 2.189.264.000,- Dua milyar seratus delapan puluh sembilan juta dua
ratus enam puluh empat ribu rupiah.
Adapun komposisi pemotongan anggaran adalah sebagai berikut:
Sisa lelang Proses lelang 10
= =
Rp. 1.262.677.000,- Rp. 926.587.000,
Rp. 2.189.264.000,-
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -36
Walaupun telah ada penetapan terkait pemotongan anggaran dan telah selesainya revisi DIPA APBNP TA. 2014 namun dampak dari berlarut-larutnya ketidakpastian besaran pemotongan
anggaran dari pucuk pimpinan telah menyebabkan sejumlah kegiatan akhirnya stagnan tanpa progres karena adanya kekhawatiran dari pelaksana kegiatan jika pemotongan anggaran
tersebut menyebabkan kegiatan yang sedang dilaksanakan terhenti. Beberapa kegiatan yang sudah dilelangkan dan akan dilakukan penandatangan kontrak terlanjur telah dilakukan
renegosiasi untuk perubahan daftar kuantitas.
Pemberlakuan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN
Kementerian Keuangan melaku KPPN didaerah telah memberlakukan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN sebagai suatu sistem berbasis teknologi informasi ditujukan untuk
mendukung pencapaian prinsip-prinsip pengelolaan anggaran tersebut. Seluruh proses yang terkait dengan pengelolaan anggaran yang meliputi penyusunan anggaran, manajemen dokumen
anggaran, manajemen komitmen pengadaan barang dan jasa, manajemen pembayaran, manajemen penerimaan negara, manajemen kas dan pelaporan diintegrasikan ke dalam SPAN.
Dalam pelaksanaannya, pemberlakuan SPAN ini ternyata menimbulkan berbagai permasalahan yang disebabkan karena sistem aplikasinya yang bersifat sangat rigid sehingga kesalahan atau
perbedaaan data sekecil apapun akan menyebabkan proses usulan pembayaran ditolak oleh sistem aplikasi. Hal ini terbukti dengan proses pembayaran yang dengan sistem lama bisa
diselesaikan dalam jangka waktu 2- 4 hari namun dengan system SPAN akan mundur bisa sampai 30 hari. Kondisi keterlambatan pembayaran ini ternyata terjadi diseluruh KPPN yang telah
menerapkan SPAN. Kondisi ini sangat mengganggu progress pelaksanaan kegiatan karena banyak usulan pembayaran yang pada akhirnya terhambat.
Puslitbang Permukiman secara resmi telah mengundang pihak KPPN Bandung II untuk melakukan konsultasi terkait banyaknya permasalahan yang dialami akibat pemberlakukan SPAN ini. Sejauh
ini, hingga Triwulan Ketiga berjalan pihak KPPN Bandung II belum dapat memberikan solusi terkait permasalahan yang dialami.
Pemotongan Anggaran Untuk Memenuhi Alokasi Kebutuhan Tunjangan Kinerja
Telah diuraikan di pembahasan terdahulu, bahwa belum selesai dengan permasalahan Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga, ternyata ada
kebijakan baru terkait alokasi Tunjangan Kinerja yang pada saat itu diputuskan harus dialokasikan oleh masing-masing Unit Kerjanya, sehingga perlu ada realokasi terhadap alokasi pagu anggaran
yang sudah ada. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Berkala Tanggal 13 Agustus 2014 pimpinan unit Eselon I memutuskan agar masing-masing unit kerja membuat exercise penghematan untuk
alokasi tunjangan kinerja, apabila dari penghematan kurang dapat diambil dari dana belanja modal yang berkonsekuensi terhadap pengurangan output.
Hal ini juga berdampak pada adanya kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dengan terpaksa harus dihentikan pelaksanaan pengadaannya. Pelaksanaan kegiatan kontraktual yang terpaksa
harus dihentikan pelaksanaannya adalah Pembangunan Model Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Perbatasan Papua senilai Rp. 932.540.000,- Sembilan ratus tiga puluh
dua juta lima ratus empat pulu ribu rupiah.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -37
Di bawah ini kami sampaikan rekapitulasi capaian indikator kinerja program triwulan ketiga seperti terlihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.43. Capaian Indikator Kinerja Program Triwulan Ketiga Tahun 2014
No. INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
PROPORSI EVALUASI
2014 TRIWULAN III
1 2
3 4
5 6
7
1 Naskah ilmiah
31 Buku 81.7
60.63 78.96
75 - 85 2
Rumusan teknologi 9 Dokumen
58.53 45.61
78.29 75 - 85
3 Model fisik
1 Naskah 51.50
76.04 147.65
85 - 100 4
Model sistem 2 Naskah
62.67 30.86
85.27 85 - 100
5 R-0
6 Naskah 51.50
52.08 101.00
85 - 100 6
Prototip 21 Unit
53.59 49.58
92.16 85 - 100
7 Kriteria desain
1 Unit 70.88
45.97 64.86
50 - 65 8
Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah kebijakan
51.50 47.38
92.00 85 - 100
9 Prosiding Diseminasi,
Sosialisasi dan TOT 1 Prosiding DSP
51.50 91.05
176.80 85 - 100
10 Prosiding Advis Teknis
1 Prosiding ATSE 51.50
64.95 126.12
85 - 100 11
Layanan Perkantoran 12 Bulan
219.26 246.74
139.76 85 - 100
12 Dokumen Penyelenggaraan
Litbang 66 Dokumen
122.96 116.57
93.71 85 - 100
13 Layanan Publik
12 Bulan 51.50
79.83 155.00
85 - 100 14
Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
8 Unit 88.48
101.71 121.94
85 - 100 15
Kendaraan Bermotor 2 Unit
151.50 199.543
131.71 85 - 100
16 Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi 5 Unit
201.50 184.97
97.37 85 - 100
17 Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran 7 Unit
130.30 106.22
76.89 75 - 85
18 GedungBangunan
2380 M2 83.83
95.77 126.94
85 - 100 Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Tabel di atas merupakan Rekapitulasi Capaian Indikator Kinerja Pusat Litbang Permukiman yang terdiri dari 5 lima Satuan Kerja yaitu Satker Puslitbang Permukiman Bandung, Satker Balai PTPT
Denpasar, Satker Balai PTPT Makasar, Satker Loka Tekkim Medan dan Satker Loka Tekkim Cilacap.
Dengan melihat tabel di atas dapat kami sampaikan bahwa mayoritas pelaksanaan kegiatan sudah berjalan sesuai rencana bahkan ada beberapa kegiatan yang bisa dipercepat
pelaksanaannya.
Hal ini ditandai dengan kode warna kolom evaluasi yang umumnya berwarna biru tua kategori memuaskan. Hanya ada satu output kegiatan yaitu kriteria desain yang kategori penilaiannya
Cukup.
Pencapaian nilai proporsi di atas 100 menandakan bahwa terdapat upaya percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan jika dibandingkan dengan besarnya prosentase rencana pelaksanaan
kegiatan per triwulan pertama.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -38
Evaluasi tingkat pencapaian Tri Wulan Pertama, Tri Wulan Kedua dan Tri Wulan Ketiga
Perlu kami informasikan bahwa nilai realisasi dan target perencanaan didasarkan atas penyerapan keuangan yan telah dilakukan per tiwulan pertama.
Beberapa kegiatan yang dalam triwulan pertama proporsinya masih 0 yaitu: - Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana
- Kendaraan Bermotor - Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
- Peningkatan Nilai GedungBangunan
Ke empat kegiatan di atas merupakan kegiatan yang pelaksanaannya menggunakan mekanisme pelelangan, sehingga untuk triwulan pertama walaupun proses lelangnya sudah berjalan namun
secara anggaran belum ada pembayaran yang dilakukan sehingga baik target triwulan maupun realisasinya masih nol. Diharapkan pada triwulan kedua sudah ada penetapan pemenang dan
sudah ada pembayaran uang muka yang bisa dilakukan sehingga progres penyerapan anggaran sudah bisa terlihat.
Pada Tri Wulan Kedua kondisi di atas sudah jauh berbeda, 4 empat kegiatan yaitu Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana, Kendaraan Bermotor, Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi dan Peningkatan Nilai GedungBangunan telah meningkat progres pelaksanaan kegiatannya. Hal ini seiring dengan telah diselesaikannya proses pelelangan yang dilanjutkan
dengan telah dilakukannya penandatangan kontrak sehingga sudah ada pembayaran uang muka ataupun termijn yang sudah dapat dibayarkan. Namun demikian masih ada beberapa kegiatan
yang progres pelaksanaan kegiatannya masih masuk pada kategori sangat kurang yaitu kegiatan Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman. Kondisi ini bergeser jika pada Triwulan
Pertama kegiatan yang memiliki kategori sangat kurang adalah pada output kriteria desain namun pada tri wulan kedua output kriteria desain ini sudah meningkat progres pelaksanaan
kegiatannya.
Pada Tri Wulan Ketiga mayoritas pelaksanaan kegiatan sudah berjalan sesuai rencana bahkan ada beberapa kegiatan yang bisa dipercepat pelaksanaannya.
Kegiatan yang masih kurang progresnya pada Tri Wulan Kedua yaitu Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman sudah dapat diselesaikan pekerjaannya. Namun demikan perlu
upaya percepatan untuk kegiatan dengan output Kriteria Desain.
Untuk melihat progres pelaksaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta rencana tindak lanjut pada setiap output dapat di lihat pada bagian pembahasan realisasi pencapaian indikator
kinerja kegiatan di bawah ini.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -39
Tabel 3.44. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Naskah Ilmiah Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Inovasi Teknologi Dan Manajemen Permukiman
24 Buku 51.50
38.59 74.93
65 - 75 2
Pengkajian Prasarana Sanitasi Permukiman ITF dan IPLT
2 Buku 51.50
49.75 96.60
85 - 100 3
Penelitian Sistem Rating untuk Perumahan dan Permukiman Hijau
1 Buku 51.50
56.52 109.75
85 - 100 4
Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di
Kawasan Pulau Kecil 1 Buku
51.50 24.48
47.53 30 - 50
5 Inovasi Teknologi Bidang
Perumahan Tradisional 3 Buku
202.86 133.82
65.97 65- 75
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan Kegiatan Pengkajian Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Pulau Kecil memiliki progress 47,55 dibandingkan target perencanaan. Kegiatan ini merupakan
dukungan terhadap kerjasama yang telah dilakukan antara Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dengan Badan Pengelola Wilayah Suramadu BPWS. Lokasi pelaksanaan kegiatan di
Pulau Gili Liyang yang berada di Pulau Madura. Pulau Gili Liyang ini merupakan lokasi yang memiliki kadar O
2
terbesar di dunia sehingga Pemkab Sumenep menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata kesehatan. Untuk mendukung kawasan Pulau Gili Lyang sebagai kawasan wisata
kesehatan maka pada pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan pembangunan model town house de ga e gadopsi odel ru ah tradisio al sete pat ya g disebut Tanian Lanjeung .
Keterlambatan progres pelaksanaan kegiatan pada Triwulan Ketiga ini disebabkan karena adanya masalah kesiapan lahan untuk pembangunan model rumah tradisional tersebut. Pada
awal pelaksanaan kegiatan telah ada pertemuan dengan pihak Pemkab Sumenep dan BPWS terkait penyiapan lahan tersebut. Pihak Pemkab Sumenep akan menyiapkan lokasi lahan untuk
pembangunan model rumah tradisional tersebut dengan berkoordinasi dengan masyarakat setempat. Pada saat tim teknis telah menyelesaikan desain rumah tradisional dan siap
melaksanakan pekerjaan fisik, ternyata lahan untuk pembangunan model belum dapat disiapkan karena terjadi beberapa kali perubahan lokasi pembangunan town house tersebut.
Selain perubahan lokasi juga terjadi perubahan ukuran lahan yang dapat disiapkan oleh Pemkab Sumenep, sehingga hal ini berpengaruh terhadap desain model rumah tradisional yang
sudah disiapkan oleh tim teknis.
Selain itu juga ada kendala dalam hal pengadaan bahan dan pengiriman ke lokasi yang sulit. Hal ini berimbas pada progres pelaksanaan kegiatan di Tri Wulan Ketiga
Rencana Tindak Lanjut :
Dalam upaya mempercepat progres pelaksanaan pekerjaan fisik maka telah dilakukan koordinasi antara tim teknis, pihak Pemkab Sumenep dan pelaksana penyedia jasa sehingga paling lambat
tanggal 8 Oktober 2014 kelima paket pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan scara swakelola dapat segera dilaksanakan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -40
Penyedia jasa agar segera melaksanakan pemesanan Purchase Order untuk bahan yang bersifat khusus seperti LVL sehingga dapat segera dikirimkan ke lokasi pekerjaan. Tim teknis agar
melaksanakan pengawasan berkala dan pengawasan khusus dilapangan.
Tabel 3.45. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Rumusan Teknologi Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Pengembangan Teknologi Analisis Risiko Gempa untuk
Bangunan Gedung 2 Dokumen
51.50 32.68
63.46 50 - 65
2 Pengkajian Patologi
Bangunan 1 Dokumen
51.50 42.7
82.91 75 - 85
3 Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional Suku
Dayak Ngaju di Pulau Kalimantan
1 Dokumen 68.36
46.82 68.49
65 - 75 4
Pengembangan Manajemen Laboratorium Pengujian dan
Perekayasaan Kayu Alternatif
1 Dokumen 82.81
39.22 47.36
30 - 50 5
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
Rumah Tradisional suku Arfak di Pesisir Samudra
Pasifik 1 Dokumen
65.52 58.43
89.18 85 - 100
6 Pengkajian Teknologi
Perumahan Tradisional Melayu
1 Dokumen 59.36
61.12 102.96
85 - 100 7
Inovasi Teknologi dan Manajemen Permukiman
1 Dokumen 68.28
69.15 101.27
85 - 100 8
Penerapan Inovasi Taman Atap Pada Bangunan Kantor
1 Dokumen 21
14.75 70.64
65 - 75 Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Jika pada Tri Wulan Kedua Kegiatan Pengembangan Teknologi Analisis Resiko Gempa Untuk Bangunan Gedung progresnya masih relatif rendah yaitu sebesar 11,28 maka pada tri wulan
ketiga progresnya menjadi 32,68 atau proporsi realiasi dengan perencanaan sebesar 63,46.
Pada Tri Wulan Ketiga ini ternyata muncul kegiatan yang progres penyerapannya relatif rendah 47,36 dengan proporsi antara realiasi dan rencana sebesar 47,36 yaitu Pengembangan
Manajemen Laboratorium Pengujian dan Perekayasaan Kayu Alternatif yang merupakan kegiatan pada Satker Balai PTPT Denpasar. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksankan secara
kontraktual.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -41
Tindak Lanjut Setelah ditelusuri, penyebab rendahnya progress penyerapan lebih disebabkan karena update
Emonitoring yang terlambat dilakukan. Pada saat penyusunan Laporan Tri Wulan Ketiga ini dilakukan progres kegiatan ini telah mencapai 94,02.
Tabel 3.46. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Fisik Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Pengkajian dan Pengembangan Kenyamanan Audial untuk Green
Building 1 Naskah
51.50 76.04
147.65 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Berdasarkan tabel di atas untuk kegiatan ini relatif telah melebihi target yang direncanakan pada Tri Wulan Ketiga sehingga proposinya telah melebihi 100.
Tabel 3.47. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Model Sistem Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di
Danau Tempe Sulawesi Selatan 1 Naskah
57.97 55.62
95.95 85 - 100
2 Pengembangan Agregat Ringan
Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan
1 Naskah 67.37
56.29 83.55
75 - 85 Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Jika pada Tri Wulan Kedua Kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan mengalami keterlambatan karena survey tertunda karena
bersamaan dengan masa kampanye pemilu mengingat survey berhubungan dengan masyarakat, maka pada Tri Wulan Ketiga ini pencapaiannya relatif sudah lebih baik dengan
proporsi 95,95. Namun untuk pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Agregat Ringan Sebagai Bahan Bangunan Dinding Ringan walaupun sudah memiliki proporsi yang baik namun progress
pekerjaannya lebih lambat dibandingkan pada saat Tri Wulan Kedua.
Rencana Tindak Lanjut :
Instruksi khusus dari Kepala Puslitbang Permukiman agar seluruh koordinator dan tim pelaksana tidak terpengaruh oleh adanya pemotongan anggaran selama belum adanya keputusan yang
mengikat berupa perubahan DIPA. Sehingga kegiatan yang sudah direncanakan tidak ditunda dan bahkan harus dipercepat penyelesaiannya sebelum keputusan final tentang besarnya
pemotongan anggaran ditetapkan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -42
Kegiatan yang masih mengalami progress yang rendah akan diberi perhatian khusus baik pada saat monev rutin maupun melalui pemantauan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen
maupun Kepala Satkernya masing-masing.
Tabel 3.48. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan R-0 Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Pengembangan Teknologi Bahan Bangunan Alternatif
Berbasis Bahan Baku Lokal 1 Naskah
51.50 39.66
77.01 75 - 85
2 Penyusunan Konsep Pedoman
Perencanaan Tata Air dan Persampahan
3 Naskah 51.50
67.1 130.29
85 - 100 3
Penyusunan Konsep Pedoman Pengolahan Limbah dan Sistem
Sambungan Rumah 2 Naskah
51.50 49.47
96.06 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk kegiatan pada output ini relatif tidak terlalu banyak bermasalah dari sisi progress penyerapan anggarannya. Pelaksanaan kegiatan lebih banyak desk work dengan mengundang
para narasumber melalui kegiatan diskusi teknis penyusunan konsep pedoman.
Tabel 3.49. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Prototipe Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal
5 Unit 51.50
54.95 106.70
85 - 100 2
Pengkajian Penerapan Teknologi Air dan Sanitasi Lingkungan di
kawasan DAS 6 Unit
51.50 58.71
114.00 85 - 100
3 Penerapan Teknologi Permukiman
pada Kawasan Permukiman Perkotaan
2 Unit 51.50
29.42 57.13
50 - 65 4
Replikasi Teknologi Hasil Litbang Bidang Permukiman
4 Unit 51.50
68.67 133.34
85 - 100 5
Penerapan Teknologi Permukiman untuk Kawasan Perbatasan
2 Unit 51.50
48.43 94.04
85 - 100 6
Penerapan Prototipe Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan
Bangunan Lokal di NTT 1 Unit
68.19 64.48
94.56 85 - 100
7 Penerapan Prototype Rumah
Murah Berbasis Bahan Baku Lokal di Sulawesi Barat
1 Unit 49.42
22.41 45.35
30 - 50 Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pada evaluasi Triwulan Kedua kegiatan pada output Prototipe ini relatif banyak mengalami kendala dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal ini khususnya di alami untuk kegiatan Penerapan
Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal dan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan. Kegiatan pada output ini pada umumnya dilaksanakan secara kontraktual.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -43
Permasalahan lebih disebabkan karena keterbatasan pihak ketiga yang melakukan penawaran pekerjaan. Hasil evaluasi menunjukan bahwa untuk Kegiatan Penerapan Teknologi Rumah
Murah, Replikasi Teknolog Hasil litbang, dan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan mengalami gagal lelang dikarenakan tidak ada penyedia jasa yang memenuhi
persyaratan atau peserta yang mengikuti pelelangan terbatas sehingga tidak memenuhi batas minimal yang dipersyaratkan.
Terjadinya gagal lelang pada beberapa paket pekerjaan khususnya pada kegiatan dengan output prototipe ini juga disebabkan adanya Surat Edaran dari Otoritas Jasa Keuangan OJK Nomor:
76NB.22014 Tanggal 17 Maret 2014 perihal Perusahaan Asuransi Tidak Menjamin Kerugian Yang disebabkan oleh Praktek korupsi dimana isinya bertentangan dengan Perpres No. 54 Tahun
2010 yang dirubah dengan Perpres No. 70 tahun 2012 dan Otoritas Jasa Keuangan OJK mencabutnya kembali dengan Surat Edaran No: S-127NB.22014. Dampak dari dikeluarkannya
Surat Edaran ini adalah banyak penyedia jasa yang ragu untuk mengikuti pelelangan karena dengan dikeluarkannya srat edaran tersebur maka seluruh jaminan yang dikeluarkan oleh pihak
asuransi tidak adakan dapat digunakan tidak berlaku, sehingga dampak lebih lanjutnya adalah banyaknya paket pelelangan yang terpaksa harus gagal lelang karena tidak ada penyedia jasa
yang melakukan penawaran.
Selain itu, kegagalan lelang juga disebabkan karena teknologi yang diterapkan merupakan teknologi hasil litbang yang belum banyak diketahui oleh penyedia jasa didaerah. Sebagai contoh
teknologi yang diterapkan menggunakan teknologi RISHA atau bahan Laminated Vinyl Lumber LVL dimana aplikator untuk teknologi ini masih dirasakan terbatas, belum lagi lokasi penerapan
model yang berlokasi di Papua maupun Kalimantan Barat sebagai penerapan model di lokasi perbatasan menyulitkan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan maupun dalam mobilisasi
pengadaan bahan karena pada umumnya aplikator yang sudah melakukan kerjasama dengan Puskim berada di Pulau Jawa. Hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya gagal lelang.
Dengan terjadinya gagal lelang maka harus dilakukan lelang ulang yang pada akhirnya menyebabkan terhambatnya progress pelaksanaan pekerjaan. Namun pelaksanaan lelang ulang
pun mengalami hambatan terkait ketidakpastian keputusan penghematan anggaran. Kegiatan yang akan dilelang ulang pun terpaksa ditunda pelelangan ulangnya karena harus menunggu
kepastian keputusan berapa jumlah penghematan yang harus disiapkan serta kegiatan mana yang harus dihentikan pelaksanaannya. Perlu diketahui bahwa target penghematan anggaran
yang merupakan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum diantaranya adalah berasal dari sisa lelang dan kegiatan yang belum dilelangkan. Dengan kategori kegiatan yang masuk penghematan
seperti tersebut di atas menyebabkan terjadi stagnasi pelaksanaan kegiatan. Berlarut-larutnya keputusan terkait penghematan anggaran ini menjadi kontribusi yang signifikan terhadap
keterlambatan progress pelaksanaan kegiatan.
Rencana Tindak Lanjut :
Dalam upaya percepatan pelaksanaan kegiatan khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam kategori penghematan, pimpinan beserta pejabat pembuat komitmen telah
menginstruksikan kepada seluruh pelaksana kegiatan agar tetap melaksanakan kegiatan sesuai tahapan yang sudah direncanakan.
Pelaksana kegiatan diminta untuk menyegerakan proses lelang walaupun kemungkinan terburuk kegiatan tersebut akan termasuk kedalam kegiatan yang dihentikan akibat penghematan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -44
Pimpinan beserta jajaran kesatkeran telah melakukan berbagai alternatif solusi pemecahan masalah terkait kegiatan yang gagal lelang sehingga telah dilakukan pengalihan kegiatan
kontraktual menjadi swakelola, hal ini menjadi bahan pertimbangan dikarenakan keterbatasan penyedia jasa yang mengikuti proses pelelangan. Pertimbangan lain adalah adanya kegiatan yang
termasuk kedalam kegiatan prioritas Bappenas yaitu Penerapan Teknologi Rumah Murah Berbasis Bahan Baku Lokal yang sudah disetujui proses penganggarannnya melalui pertemuan
tiga pihak Tri Lateral Meeting antara Kementerian Pekerjaan Umum, Bappenas dan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan termasuk ke dalam kategori penghematan padahal telah
diamanatkan. Demikian pula halnya dengan kegiatan Penerapan Teknologi Permukiman di Kawasan Perbatasan merupakan kegiatan yang dipandang memiliki kontribusi yang signifikan
bagi pengembangan penataan kawasan di perbatasan Indonesia.
Tabel 3.50. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Kriteria Desain Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu
1 Unit 70.88
45.97 64.86
65 - 75 Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan Kriteria Disain Teknologi Rumah Tradisional Ammu Hawu mengalami keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatannya. Kondisi ini terjadi sama halnya dengan yang terjadi pada
kegiatan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Rumah Tradisional di Danau Tempe Sulawesi Selatan. Kedua kegiatan ini berada di Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan
Tradisional Denpasar.
Penyebab keterlambatan adalah tertundanya pelaksanaan survey lapangan dikarenakan ketidakpastian keputusan penghematan anggaran kementerian. Hasil monitoring dan evaluasi
internal Puskim menunjukan adanya keraguan dari tim pelaksana untuk melaksanakan survey lapangan karena adanya kekhawatiran kegiatan ini masuk kedalam kategori penghematan. Pada
saat itu memang sempat ada instruksi dari Kepala Balai untuk menunda pelaksanaan survey sambil menunggu keputusan yang lebih jelas terkait keputusan penghematan anggaran.
Rencana Tindak Lanjut :
Kepala Puslitbang Permukiman dan Kepala Bidang Program dan Kerjasama menginstruksikan kepada seluruh pelaksana kegiatan di seluruh Satker yang berada di bawah Pusat Litbang
Permukiman untuk tidak menunda pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang masih mengalami progress yang rendah akan diberi perhatian khusus baik pada saat monev rutin maupun melalui
pemantauan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kepala Satkernya masing- masing.
Untuk mendorong upaya percepatan pelaksanaan kegiataan, maka kegiatan yang masih mengalami progres yang rendah telah diberikan surat teguran dari Pejabat Pembuat Komitmen
untuk segera mempercepat proses pelaksanaan kegiatannya.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -45
Tabel 3.51. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Penyusunan Naskah Kebijakan Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Penyusunan Naskah Kebijakan Bidang Permukiman
1 Naskah kebijakan
51.50 47.38
92.00 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Kegiatan penyusunan naskah kebijakan ini telah melakukan diskusi teknis, pengadaan bahan ATK dan Komputer. Terdapat keterlambatan dalam proses pembayaran dikarenakan ada masalah
dengan sistem SPAN di KPPN sehingga proses pembayaran yang seharusnya sudah cair pada triwulan ketiga menjadi tertunda. Keterlambatan pembayaran akibat penerapan SPAN oleh KPPN
ini memang dialami oleh hampir seluruh kegiatan, sehingga proses pembayaran yang biasanya cukup memerlukan waktu 3-4 hari bisa mundur hingga lebih dari 1 satu bulan lamanya.
Rencana Tindak Lanjut :
Untuk mempercepat proses pengurusan pencairan pembayaran, Kepala Satker akan mengirim surat untuk mengundang pihak KPPN untuk membantu mengkalirifikasi proses pencairan yang
terhambat. Diagendakan juga untuk membahas hal-hal teknis lainnya terkait proses pembayaran di KPPN yang dirasakan mengalami kendala.
Tabel 3.52. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Diseminasi, Sosialisasi dan TOT Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Diseminasi dan Sosialisasi SPM Bidang Permukiman
1 Prosiding DSP
51.50 91.05
176.80 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini
pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100 berarti ada pelaksanaan kegiatan diseminasi yang dapat dipercepat.
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan ulang kegiatan diseminasi sehubungan adanya beberapa kegiatan yang sudah dilakukan pada triwulan kedua, diharapkan pelaksaan kegiatan ini bisa berakhir sebelum triwulan
ke empat berakhir.
Tabel 3.53. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Advis Teknis Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Advis Teknis Bidang Permukiman
1 Prosiding ATSE
51.50 64.95
126.12 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -46
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan berdasarkan permintaan advis teknis dari Pemerintahan Daerah sehingga pelaksanaannya sangat tergantung dari adanya permintaan advis teknis
maupun kesiapan pemerintah daerah. Namun demikian sejauh ini pelaksanaannya masih sesuai dengan yang direncanakan dan bahkan melihat prosentasenya yang di atas 100 .
Rencana Tindak Lanjut :
Menjadualkan kegiatan advs teknis sehubungan adanya beberapa kegiatan advis teknis yang sudah dilakukan pada triwulan pertama.
Tabel 3.54. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Perkantoran Triwulan Ketiga
1 INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan
12 Bulan 350.29
382.34 109.15
85 - 100 2
Pengadaan TogaPakaian Kerja SupirPesuruhPerawatDokterS
atpam Tenaga Teknis lainnya 12 Bulan
351.50 299.19
85.12 85 - 100
3 Operasioanl Perkantoran dan
Pimpinan Rapat 12 Bulan
376.38 396.18
105.26 85 - 100
4 Perawatan Gedung Kantor
12 Bulan 373.99
445.36 119.08
85 - 100 5
Perawatan Rumah Negara 12 Bulan
51.50 64.72
125.67 85 - 100
6 Perawatan Sarana Gedung
12 Bulan 51.50
230.16 446.91
85 - 100 7
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4 Roda 6 Roda 8
12 Bulan 328.20
347.65 105.93
85 - 100 8
Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2
12 Bulan 330.25
248.55 75.26
75 - 85 9
Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan
319.70 305.51
95.56 85 - 100
10 Jasa Keamanan dan Kebersihan
12 Bulan 319.40
335.92 105.17
85 - 100 11
Jasa Pos Giro Sertifikat 12 Bulan
258.15 331.89
128.56 85 - 100
12 Pertemuan dan Penerimaan
DelegasiMisiTamu 12 Bulan
51.50 98.93
192.10 85 - 100
13 Keperluan Perkantoran
12 Bulan 51.50
97.22 188.78
85 - 100 14
Perbaikan Peralatan Kantor 12 Bulan
136.42 203.21
148.96 85 - 100
15 Kebutuhan Sehari Hari
Perkantoran 12 Bulan
75.00 80.74
107.65 85 - 100
16 Pengadaan Peralatan
Perlengkapan Kantor 12 Bulan
82.80 80.31
96.99 85 - 100
Permasalahan :
Pelaksanaan kegiatan ini relatif tidak ada masalah, karena baik dari pendanaan maupun alokasi pembayarannya sudah jelas.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -47
Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
PerencanaanImplementasiPengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintahan
5 Dokumen
346.15 369.15
106.64 85 - 100
2 Pembinaan Administrasi dan
Pengelolaan Keuangan 1
Dokumen 51.50
74.72 145.09
85 - 100 3
Pengelolaan Barang MilikKekayaan Negara
5 Dokumen
314.05 338.09
107.65 85 - 100
4 Penyelenggaran Humas dan Protokol
1 Dokumen
51.50 54.92
106.64 85 - 100
5 Operasional Jaringan
1 Dokumen
51.50 39.88
77.44 75 - 85
6 Penelitian Klarifikasi, Regristrasi,
Penerapan Sistem Kerasipan 1
Dokumen 51.50
43.07 83.63
85 - 100 7
Penerbitan Jurnal 1
Dokumen 51.50
64.25 124.76
85 - 100 8
Penataan Manajemen Kelembagaan 1
Dokumen 51.50
52.46 101.86
85 - 100 9
Pengembangan Mutu Kelembagaan 2
Dokumen 72.38
108.72 150.21
85 - 100 10
Administrasi Umum dan Peningkatan Sarana Kelitbangan
1 Dokumen
51.50 40.5
78.64 75 - 85
11 Penyelenggaraan Perpustakaan
2 Dokumen
151.50 121.83
80.42 85 - 100
12 Pembinaan Administrasi Pengelolaan
Kepegawaian 2
Dokumen 221.85
273.75 123.39
85 - 100 13
Pengembangan Jabatan Fungsional SDM Iptek
1 Dokumen
137.78 137.05
99.47 85 - 100
14 Pengembangan Kompetensi SDM
4 Dokumen
112.87 126.13
111.75 85 - 100
15 Pengurusan Visa Paspor
1 Dokumen
51.50 30.29
58.82 50 - 65
16 Penyelenggaraan dan Keikutsertaan
Dalam Seminar Nasional dan Internasional
3 Dokumen
159.23 69.51
43.65 30 - 50
17 Penyusunan Rencana Kerja Dan
Anggaran 5
Dokumen 286.29
355.15 124.05
85 - 100 18
Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 2
Dokumen 132.85
113.17 85.19
85 - 100 19
Evaluasi Kemanfaatan Hasil Kegiatan 3
Dokumen 202.36
154.86 76.53
75 - 85 20
Kesekretariatan Kerjasama Luar Negeri 1
Dokumen 51.50
30.88 59.96
50 - 65 22
Publikasi dan Dokumentasi Hasil Litbang 4
Dokumen 260.39
175.53 67.41
65 - 75
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -48
Tabel 3.55. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Dukungan Penyelenggaraan Litbang Lanjutan
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 23
Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran
4 Dokumen 297.17
277.08 93.24
85 - 100 24
Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan
Konstruksi Bangunan 1 Dokumen
51.50 40.03
77.73 75 - 85
25 Pengelola Satker PPK Adm
Kesatkeran 5 Dokumen
320.29 347.33
108.44 85 - 100
26 Pemeliharaan Prasarana Dan
Sarana Internal Kementerian PU 2 Dokumen
75.00 68.06
90.75 85 - 100
27 Laboratorium Struktur dan
Konstruksi Bangunan 1 Dokumen
51.50 69.07
134.12 85 - 100
28 Laboratorium Bahan Bangunan
1 Dokumen 51.50
38.54 74.83
65 - 75 29
Laboratorium Tata Bangunan 1 Dokumen
51.50 55.28
107.34 85 - 100
30 Laboratorium Lingkungan
Permukiman 1 Dokumen
51.50 72.45
140.68 85 - 100
21 Kerjasama Dalam Negeri
3 Dokumen 211.34
176.37 83.45
75 - 85 22
Publikasi dan Dokumentasi Hasil Litbang
4 Dokumen 260.39
175.53 67.41
65 - 75 23
Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Pameran
4 Dokumen 297.17
277.08 93.24
85 - 100 24
Penyusunan dan Penetapan SPM Lingkup Sains, Bahan, Struktur dan
Konstruksi Bangunan 1 Dokumen
51.50 40.03
77.73 75 - 85
25 Pengelola Satker PPK Adm
Kesatkeran 5 Dokumen
320.29 347.33
108.44 85 - 100
26 Pemeliharaan Prasarana Dan
Sarana Internal Kementerian PU 2 Dokumen
75.00 68.06
90.75 85 - 100
27 Laboratorium Struktur dan
Konstruksi Bangunan 1 Dokumen
51.50 69.07
134.12 85 - 100
28 Laboratorium Bahan Bangunan
1 Dokumen 51.50
38.54 74.83
65 - 75 29
Laboratorium Tata Bangunan 1 Dokumen
51.50 55.28
107.34 85 - 100
30 Laboratorium Lingkungan
Permukiman 1 Dokumen
51.50 72.45
140.68 75 - 85
31 Penyusunan dan Updating
Analisis Data dan Statistik 1 Dokumen
51.50 28.82
55.96 50 - 65
32 Penyelenggaraan Sistem Informasi
1 Dokumen 69.25
6.18 8.92
0 - 30 33
Penerapan Reformasi Birokrasi 1 Dokumen
50.50 64.66
128.04 85 - 100
34 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
: 2008 2 Dokumen
82.29 94.91
115.34 85 - 100
35 Operasional Laboratorium
1 Dokumen 98.91
23.04 23.29
0 - 30
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -49
Permasalahan :
Kegiatan Penyelenggaraan dan Keikutsertaan Dalam Seminar Nasional dan Internasional, Penyelenggaraan Sistem Informasi pembuatan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan tinggal
pembayaran saja dan Operasional Laboratorium progres pelaksanaannya masih sangat rendah
Rencana Tindak Lanjut :
Melakukan percepatan persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan dan Keikutsertaan Seminar dimana ada 2 seminar yaitu Seminar Ecosettlement dan Seminar nasional Rumah Tradisional
rencananya akan dilaksanakan Bulan November 2014. seluruh biaya penyelenggaraan International Seminar Eco Settlement agar segera diusulkan ke PPK termasuk juga kebutuhan
biaya keikutsertaan para pejabat fungsional dalam berbagai seminar. Untuk kegiatan operasional laboratorium agar segera mengusulkan kalibrasi yang jatuh tempo pada Bulan Nopember 2014
dan biaya pemeliharaan peralatan.
Tabel 3.56. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Publik Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Pengelola PNBP 12 Bulan
51.50 73.51
142.74 85 - 100
2 Penerimaan Negara Bukan
Pajak 12 Bulan
51.50 86.14
167.26 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanaaan kegiatan layanan publik ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi dengan yang direncanakan.
Tabel 3.57. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Layanan Pengadaan Sarana dan Prasarana Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 3
4 5
5 6
7 1
Pengadaan Peralatan Laboratorium
8 Unit 65.45
114.93 175.60
85 - 100 2
Pengadaan Peralatan Uji Thermal 1 Unit
100.00 90.21
90.21 85 - 100
3 Pengadaan Alat Laboratorium
Bahan dan Konstruksi Bangunan 1 Unit
100.00 100
100.00 85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan layanan pengadaan sarana dan prasarana ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi
dengan yang direncanakan.
Tabel 3.58. Capaian Indikator Kinerja Kendaraan Bermotor Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4610
2 Unit 151.50
199.543 131.71
85 - 100 Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -50
Untuk pelaksanana kegiatan layanan pengadaan sarana dan prasarana ini relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan melebihi
dengan yang direncanakan. Proses pembayaran terhadap pengadaan kendaraan bermotor telah diselesaikan.
Tabel 3.59. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7 1
Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi
5 Unit 251.50
188.42 74.92
75 - 85 2
Pengadaan Alat Pengolah Data 151.50
181.52 119.82
85 - 100 Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Untuk pelaksanana kegiatan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi relatif tidak mengalami kendala yang berarti dan progres pelaksanaan kegiatan masih sesuai dan bahkan
melebihi dengan yang direncanakan. Proses pembayaran pelunasan terhadap pengadaan alat pengolah telah diselesaikan.
Tabel 3.60. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7
1 Pengadaan Mebelair
2 Unit 51.50
46.99 91.24
85 - 100
2 Pengadaan Buku Perpustakaan
2 Unit 100.00
0.00 3
Pengadaan Fasilitas E-Office 100.00
98.07 98.07
85 - 100
4 Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran 1 Unit
300.00 286.35
95.45
85 - 100
5 Pembuatan Ruang Display
Pameran Produk Hasil Litbang Permukiman
1 Unit 100.00
99.68 99.68
85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Permasalahan :
Untuk pengadaan meubelair diperuntukan untuk memenuhi ruang layanan PNBP dan proses pengadaannya dilaksanakan dengan Penunjukan Langsung. Lingkup pekerjaan berupa design
Built melalui pihak ketiga. Jika pada triwulan kedua baru pada tahap penyusunan dokumen pengadaan langsung maka pada triwulan ketiga pekerjaan ini sudah dapat diselesaikan. Untuk
pengadaan buku perpustakaan telah dilaksanakan dan buku sudah dikirim ke perpustakaan Puslitbang Permukiman, saat ini sedang dalam proses pembayaran.
Rencana Tindak Lanjut :
Melakukan percepatan penyiapan dokumen pengadaan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat segera dilakukan.
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -51
Tabel 3.61. Capaian Indikator Kinerja kegiatan Gedung Bangunan Triwulan Ketiga
No. INDIKATOR KINERJA
KEGIATANOUTPUT TARGET
REALISASI PROPORSI
EVALUASI
2014 TRIWULAN 3
1 2
3 4
5 6
7
1 Perbaikan Gedung Kantor
880 m2 51.50
99.28 192.78
85 - 100
2 Belanja Penambahan Nilai
Gedung dan Bangunan Renovasi Gedung
100 m2 100.00
97.4 97.40
85 - 100
3 PeningkatanPembangunan
Prasarana dan Sarana Internal Kementerian PU
200 m2 100.00
90.64 90.64
85 - 100
Sumber : Puslitbang Permukiman, 2014
Kegiatan di atas merupakan kegiatan yang pelaksanaannya menggunakan mekanisme pelelangan, sehingga ketika pada saat triwulan kedua walaupun proses lelangnya sudah berjalan
namun secara anggaran belum ada pembayaran yang dilakukan sehingga baik target triwulan maupun realisasinya masih nol, namun pada tri wulan ketiga ini seluruh pekerjaan sudah dapat
diselesaikan.