Kebijakan Penghematan Kabinet Kerja

Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 ` BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 13 2. Penghematan terkait Pembayaran Remunerasi Tunjangan Kinerja Telah diuraikan di pembahasan terdahulu, bahwa belum selesai dengan permasalahan Kebijakan Penghematan dan Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian dan Lembaga, ternyata ada kebijakan baru terkait alokasi Tunjangan Kinerja yang pada saat itu diputuskan harus dialokasikan oleh masing-masing Unit Kerjanya, sehingga perlu ada realokasi terhadap alokasi pagu anggaran yang sudah ada. Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Berkala Tanggal 13 Agustus 2014 pimpinan unit Eselon I memutuskan agar masing-masing unit kerja membuat exercise penghematan untuk alokasi tunjangan kinerja, apabila dari penghematan kurang dapat diambil dari dana belanja modal yang sebesar 3,31 Milyar dan berkonsekuensi terhadap pengurangan output. Hal ini juga berdampak pada adanya kegiatan yang dilakukan secara kontraktual dengan terpaksa harus dihentikan pelaksanaan pengadaannya. Namun demikian setelah beberapa kegiatan dihentikan pelelangannya terjadi perubahan atas keputusan tersebut dan akhirnya membatalkan keputusan penghematan untuk tunjangan kinerja karena waktu yang terlalu sempit untuk proses revisinya karena kebijakan tersebut dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan belanja pegawai dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. Untuk mengakomodasi perubahan-perubahan atas pagu anggaran tersebut maka telah dilakukan revisi ke Ditjen Anggaran dan untuk Satuan Kerja Pusat Litbang Permukiman melakukan 7 tujuh kali revisi yang terdiri dari 3 tiga kali revisi yang mengakibatkan perubahan pagu anggaran yang disebabkan kerana adanya kebijakan penghematan maupun revisi karena penambahan pagu PNBP dan 4 empat kali revisi karena adanya penyesuaian data administrasi seperti perubahan pejabat SPM dan perubahan akun perjalanan dinas. Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar dan Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makasar masing-masing melakukan revisi sebanyak 1 satu kali karena adanya kebijakan penghematan anggaran. Loka Teknologi Permukiman Medan tercatat melakukan revisi sebanyak 4 empat kali disebabkan karena adanya kebijakan penghematan dan perpindahan pagu antar ouput, dan adanya perubahan akun perjalanan dinas. Sedangkan Loka Teknologi Permukiman Cilacap melakukan 1 satu kali revisi karena perubahan nama Satuan Kerja. Dengan adanya revisi tersebut maka Pagu Keseluruhan Pusat Litbang Permukiman yang semula Rp. 112.779.550.000 seratus dua belas milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu rupiah naik menjadi Rp. 113.573.746.000 seratus tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh enam ribu rupiah. Penambahan pagu ini tidak terlepas karena pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah menjadi Rp 5.138.500.000 Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah atau 138,44. Namun demikian, penambahan pagu penerimaan PNBP ini belum dapat dicairkan untuk pemanfaatannya pada TA.2014 dikarenakan batas akhir antara pencairan dengan penyelesaian revisi di Direktorat Jenderal Anggaran terkalu sempit. Tabel di bawah ini menyajikan rekapitulasi revisi anggaran dari seluruh satuan kerja, sebagai berikut: Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 ` BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 14 Tabel 2.5. Rekapitulasi Revisi DIPA Pusat Litbang Permukiman TA. 2014 No Tanggal Pagu Keterangan I Satuan Kerja Pusat Litbang Permukiman Bandung 1 14 Januari 2014 89.045.069.000 Perubahan pejabat SPM 2 29 April 2014 Perubahan akun perjalanan dinas 3 4 Juli 2014 87.131.399.000 Penghematan sebesar 1.913.670.000 4 24 September 2014 Perubahan akun perjalanan dinas 5 11 November 2014 89.288.899.000 Penambahan pagu PNBP sebesar Rp. 2.157.500.000 6 20 November 2014 Perubahan akun perjalanan dinas 7 16 Desember 2014 90.114.899.000 Penambahan pagu PNBP sebesar Rp. 826.000.000 II Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Denpasar 1 4 Juli 2014 10.326.597.000 Penghematan sebesar Rp. 8.594.000 III Satuan Kerja Balai Pengembangan Teknologi Perumahan Tradisional Makassar 1 4 Juli 2014 6.527.647.000 Penghematan sebesar 252.000.000 2 24 Desember 2014 Kekurangan gaji yang diambil dari uang makan sebesar Rp. 18.314.000 IV Satuan Kerja Loka Teknologi Permukiman Medan 1 4 Februari 2014 4.805.457.000 Perpindahan pagu antar output dalam 1 kegiatan 2 4 Juli 2014 4.790.457.000 Penghematan sebesar Rp. 15.000.000 3 12 Oktober 2014 Perubahan akun perjalanan dinas V Satuan Kerja Loka Teknologi Permukiman Cilacap 1 20 Mei 2014 1.814.146.000 Perbaikan nama satker Sumber: Puslitbang Permukiman, 2014

2.4. Perbedaan PK dengan RKT

2.4.1 Penjelasan Perbedaan PK dengan RKT Pada bab sebelumnya sudah dibahas tentang adanya beberapa perbedaan target yang tertera pada PK dengan yang tertera pada RKT. Bahkan telah disebutkan pula bahwa telah terjadi penyesuaian alokasi anggaran. Adanya perbedaan tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu yang harus dijalankan oleh Pusat Litbang Permukiman. Selain kebijakan terkait penghematan anggaran juga ada kebijakan terkait pelaksanaan reformasi birokrasi, Puslitbang Permukiman, berkomitmen untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu sesuai sertifikat ISOSNI 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu SMM. Sertifikat tersebut merupakan pengakuan lembaga independen tentang kesiapan Pusat Litbang Permukiman dalam menerapkan SMM. Sementara itu, kebijakan SMM merupakan kebijakan kementerian PU untuk meningkatkan kinerja pelayanan administrasi dan manajemen. SMM tersebut menganut prinsip perbaikan menerus continuous improvement. Penerapan SMM tersebut, merupakan realisasi dari kebijakan dan program ke-4 Reformasi Birokrasi Nasional yaitu ”Program Penataan Tata Laksana . Ko sekue si dari pelaksa aa kebijaka tersebut adalah bahwa se ua produk atau output yang dihasilkan wajib didokumenkan. Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 ` BAB II PERENCANAAN KINERJA II - 15 Kedalam output kegiatan tersebut termasuk pedoman, dan petunjuk pelaksanaan PP dan Instruksi Kerja IK untuk menjalankan tugas fungsi selurur unit kerja dilingkungan Pusat Litbang Permukiman. Penyesuaian alokasi anggaran juga berhubungan dengan kebijakan reformasi birokrasi, khususnya efisiensi anggaran. Kebijakan tersebut tersirat dari kebijakan dan program reformasi birokrasi RB ke-6 Penguatan Akuntabilitas Kinerja dan progran RB ke-7 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kedua program RB tersebut adalah tercapainya kinerja organisasi yang terukur, dan pelayanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau. Selain karena adanya kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi RB, terdapat pula kebijakan pemerintah lainnya yaitu tentang penghematan anggaran serta peningkatan efisiensi. Kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh para pengguna anggaran. Konsekuensi dari penyesuaian penambahanpengurangan jumlah target output dan penyesuaian penambahanpenurunan alokasi anggaran tersebut adalah perubahan angka target harga produk output kegiatan, dan target beban SSM untuk menghasilkan produk kegiatan output. 2.4.2 Perbedaan Target INPUT Sebagaimana tertera pada Tabel 2.6, secara umum terdapat peningkatan input sebanyak 0,70 dari anggaran semula yang disebabkan karena adanya perubahan revisi pagu anggaran. Perubahan Input PK terbesar terjadi pada kegiatan terkait dengan sasaran kegiatan ke 1 yaitu Meningkatnya Litbang yang masuk bursa pilihan teknologi siap pakai. Perubahan tersebut cukup besar dengan prosentase sebanyak 6,48. Hal ini disebabkan karena beberapa kegiatan pada sasaran kegiatan 1 ini masuk kedalam kebijakan penghematan anggaran. Selain itu juga terdapat perubahan pagu untuk Sasaran Kegiatan ke 5 yaitu Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang berkontribusi sebesar 3,98 terhadap total deviasi input. Deviasi positif yang terjadi pada Peningkatan Layanan Penyelenggaraan Litbang disebabkan karena adanya penambahan pagu PNBP pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target semula Rp. 2.155.000.000 Dua milyar seratus lima puluh lima juta rupiah menjadi Rp 5.138.500.000 Lima milyar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah atau naik sebesar Rp. 2.983.500.000 Dua milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah atau 138,44.