PENELITIAN SISTEM RATING UNTUK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN HIJAU

Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -81

8. KEGIATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ANALISIS RISIKO GEMPA UNTUK BANGUNAN

GEDUNG Kegiatan ini terbagi menjadi 2 kegiatan yaitu : a. Kajian bahaya gempa Wilayah kepulauan Indonesia memiliki kondisi tektonik yang sangat kompleks karena secara geografis terletak di daerah pertemuan beberapa lempeng tektonik aktif sehingga menyebabkan wilayah ini mempunyai aktifitas kegempaan yang sangat tinggi. Belajar dari beberapa peristiwa gempa besar dalam beberapa tahun terakhir ini yang sering menimbulkan kerusakan pada bangunan, infrastruktur, dan korban jiwa, maka sudah saatnya kota-kota besar di Indonesia untuk dilakukan kajian resiko dalam upaya mengurangi kerugian material dan korban jiwa akibat gempa, maka perlu adanya strategi mitigasi berdasarkan hasil studi dan kajian tentang bahaya hazard, kerentanan vulnerability, dan risiko risk. Output kegiatan ini adalah tersedianya informasi dan gambaran kondisi bawah permukaan, dan data-data parameter dinamis tanah di kota Manado. Outcome kegiatan ini adalah sebagai bahan untuk input analisis hazard di kota Manado b. Kegiatan pengembangan teknologi analisis risiko gempa untuk bangunan gedung DKI Jakarta dan Kota Manado menjadi prioritas kajian risiko yang dilakukan pada tahun anggaran 2014. Kota tersebut memiliki perkembangan pembangunan infrastruktur dan jumlah penduduk yang cukup pesat dan dilihat dari aspek kegempaan,daerah ini memiliki tingkat hazard yang cukup tinggi sehingga sangat perlu untuk dilakukan kajian risiko terhadap gempa dalam skala yang sangat detil dalam upaya untuk mengurangi kerugian terhadap bahaya gempa. Kajian risiko yang akan dilakukan meliputi duaaspekyaituanalisis hazard dan vulnerability. Kajian kerentanan bangunan terhadap bahaya gempa dilaksanakan melalui penentuan metode yang paling tepat sesuai ketersediaan data dan ketepatan hasil yang diharapkan, dimana data yang diperlukan meliputi basis data tipe bangunan serta sebarannya di wilayah kajian, dan potensi bahaya gempa di wilayah tersebut. Untuk mencapai hasil yang optimal, kegiatan ini telah direncanakan dalam 4 empat tahun yang disusun dalam tahapan kerjadan target kegiatan untuk tiap tahunnya. Hasil kajian risiko gempa dapat digunakan untuk berbagai kepentingan antara lain: sebagai acuan dasar untuk perencanaan infrastruktur, untu kpembuatan master plan strategi pengurangan risiko gempa dan sebagainya. Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III -82

9. PENGKAJIAN PATOLOGI BANGUNAN

Bangunan, khususnya gedung, direncanakan dengan memperhatikan hal-hal tersebut dengan tujuan agar bangunan memiliki kekuatan dan keandalan dalam memikul beban selama masa layan service lifetime yang direncanakan. Akan tetapi, di dalam kenyataannya, faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut tidak sama dengan yang direncanakan. Kondisi material yang tidak memenuhi persyaratan atau teknik pelaksanaan konstruksi yang salah menyebabkan kondisi internal fisik bangunan tidak mampu menahan beban yang bekerja. Perubahan terhadap fungsi bangunan dan perubahan lingkungan sekitar kondisi eksternal juga menyebabkan perubahan terhadap beban yang bekerja pada bangunan. Hal-hal tersebut pada akhirnya menyebabkan bangunan mengalami kemunduran kinerja daripada yang telah direncanakan, yang dapat berupa kerusakan hingga keruntuhan bangunan.Patologi bangunan adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendefinisikan pendekatan holistik untuk memahami kondisi gedung selama masa layan. Output kegiatan ini adalah database kerusakan bangunan dan penyebabnya untuk berbagai jenis bahan bangunan; dan database penangananperbaikan kerusakan bangunan untuk berbagai jenis bahan bangunan. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya database kerusakan bangunan serta penangananperbaikannya yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu bangunan dan merekomendasikan jenis metode perbaikan bila terdapat kerusakan. Lingkup kajian kegiatani ni adalah penyusunan basis data kerusakan-kerusakan pada bangunan publik dari kegiatan tahun sebelumnya serta studi tindak lanjut perawatan dan perbaikan terhadap kerusakan bangunan gedung tersebut

10. PENGKAJIAN PRASARANA SANITASI PERMUKIMAN ITF DAN IPLT

A. PENGKAJIAN INTERMEDIATE TRANSFER FACILITY ITF

Permasalahan sampah merupakan hal yang mendesak untuk segera dipecahkan, khususnya diperkotaan. Bentuk kelembagaan yang belum tepat, pengangggaran yangterbatas, masih minimnya peran paritispasi masyarakat, swasta danperguruan tinggi, penegakan peraturan yang belum tegas dan keandalan teknologi yang belum efektif merupakan permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah yang komprehensif. Tujuan penelitin ini adalah mengetahui jenis-jenis teknologi ITF yang diterapkan di indonesia, mengetahui keandalan it yangtelah beroperasi di lapangan baik secara teknis maupun on teknis, mencari faktor-faktor apa yangberhubungan dengan audit teknologi terhadap implementasi ITF. Output kegiatan ini adalah naskah ilmiah implmentasi ITF dalam pengelolaan sampah perkotaan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia sesuai dengan kajian terhadap komponen technoware, humanware, infoware dan organoware. Outcome kegiatan ini adalah tersususnnya pedoman yang dapat digunakan oleh seluruh stakeholders yang berperan dalam pengelolaan sampah terutama dalam mengaplikasikan ITF dalam upaya mengoptimalkan upaya pengurangan sampah yang diangkut ke TPA melalui penerapan pengolahan sampah antara. Contoh kerusakan banguanan