LINGKUNGAN EKSTERNAL PERAN STRATEGIS

Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN I - 32 Lingkungan global juga berpengaruh pada program pembangunan Pusat Litbang Permukiman terutama adalah tuntutan sustainable development dengan pilar pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Tuntutan pelestarian lingkungan hidup membawa implikasi perlunya pengembangan teknologi ramah lingkungan, konservasi lahan, penerapan tata ruang secara konsisten, penerapan teknologi tepat guna, sederhana dan mutakhir. Hal ini merupakan peluang bagi Pusat Litbang Permukiman untuk melakukan inovasi dan menciptakan teknologi-teknologi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup yang bersinergi dengan pembangunan infrastruktur Ke-PU-an. Adanya kemitraan dengan berbagai pihak yang terjalin sangat baik merupakan peluang yang mampu memicu kinerja Pusat Litbang Permukiman lebih baik di masa yang akan datang. Pada hakikatnya, sebuah instansi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan lingkungannya sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi maupun kinerja. Lingkungan eksternal secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kinerja instansi baik berupa peluang maupun tantangan. Adapun konteks lingkungan yang berperan secara eksternal adalah sebagai berikut : Peluang a. Kewenangan Standarisasi berada di Pusat Undang undang 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah; b. Adanya kebutuhan Pemerintah Kota dan Kabupaten terhadap teknologi tepat guna dan ramah lingkungan; c. Adanya kebijakan pemberdayaan Usaha Kecil Menengah UKM; d. Perubahan peran pemerintah dan provider menjadi enabler dibidang Permukiman; e. Kewajiban menyelenggarakan litbang ramah lingkungan; f. Variasi Iptek Permukiman yang relatif tinggi. Tantangan a. Memberikan input kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU, Kementerian Perumahan Rakyat serta pengembang dan pemerintah daerah untuk memperluas pemanfaatan IPTEK bidang Permukiman, misalnya dalam rangka i mengatasi backlog rumah, dan penyediaan fasos fasum bagi MBR, serta mempercepat rekonstruksi pasca bencana, ii peningkatan cakupan prasarana dasar dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman, iii mengurangi risiko bencana, iv perkembangan permukiman akibat bangkitan lalu lintas, v keandalan bangunan gedung; b. Reorganiasi Kementerian Pekerjaan Umum pada Kabinet Kerja akan menjadi tantangan bagi Puslitbang Permukiman dan harus siap mendukung stakeholder utama yaitu Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Pengembangan Permukiman; c. Meningkatkan akses stakeholders terhadap informasi potensi dan ketersediaan bahan bangunan lokal termasuk teknik pemanfaatannya yang memenuhi syarat kekuatan konstruksi; Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN I - 33 d. Meningkatkan penerapan SPMK untuk menilai kawasan rawan bencana, penggunaan kembali bangunan pasca bencana, pelaksanaan konstruksi infrastruktur bidang permukiman secara mudah oleh para stakeholders. Permintaan kerjasama dari dalam negeri maupun luar negeri merupakan peluang untuk menunjang kegiatan litbang, pelatihan, advis teknik maupun penyebarluasan hasil litbang. Mitra kerjasama tersebut dari instansi Pemerintah dan swasta baik dalam negeri maupun luar negeri.

1.4.2.2. FASILITASI DAN KERJASAMA

Sebagai lembaga litbang, Puslitbang Permukiman diarahkan untuk mengembangkan kolaborasi dan kemitraan dengan lembaga-lembaga internasional dalam rangka menunjang pembangunan permukiman dan kelitbangan. Beberapa kerjasama tersebut pada tahun 2014 telah difasilitasi dan ditindaklanjuti guna peningkatan fungsi dan peran Puslitbang Permukiman sebagai institusi litbang yang bertaraf internasional. Fasilitasi dan penjajakan kerjasama telah dilakukan selama tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.6. Jumlah Mitra Kerjasama Tahun 2014 No Jenis Kerjasama Jumlah mitra Instansi pemerintah swasta 1 Litbang 9 5 2 Layanan konsultasi 1 1 3 Pendidikan 1 - Pelaksanaan inisiasi kerjasama dalam negeri maupun luar negeri pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.7. Jumlah Inisiasi Kerjasama Tahun 2014 No Jenis Kerjasama Jumlah mitra Dalam negeri Luar negeri 1 Litbang 4 7 2 Layanan konsultasi - - 3 Pendidikan - Secara lebih detail rincian perjanjian kerjasama akan diuraikan pada pembahasan di Bab III. Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN I - 34

a. Focal Point UNESCO-IPRED

Puslitbang Permukiman telah menjadi salah satu anggota aktif UNESCO-IPRED International Platform for Reducing Earthquake Disasters sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2007. Pada pelaksanaan pertemuan tahunan ke-3 tahun 2010 di Padang, Sumatera Barat, Puslitbang Permukiman bersama dengan UNESCO dan IISEE International Institute of Seismology and Earthquake Engineering – Jepang telah menandatangani perjanjian kerjasama berupa Letter of Intent mengenai kerjasama untuk mengurangi risiko bencana gempa dan investigasi lapangan pasca-gempa. Berdasarkan kerjasama tersebut, Puslitbang Permukiman telah menjadi focal point untuk kegiatan UNESCO-IPRED di Indonesia dan negara-negara di sekitarnya mengenai usaha-usaha mengurangi risiko bencana gempa dan investigasi lapangan pasca-gempa. Sebagai bentuk implementasi dari perjanjian kerjasama tersebut, maka Puslitbang Permukiman telah menyusun daftar tim yang terdiri dari para pakar dan peneliti Puslitbang Permukiman sebagai tim investigasi pasca-gempa. Tim tersebut akan melakukan pemeriksaan lapangan untuk mengurangi risiko akibat bencana gempa pada bangunan dan rumah sederhana jika suatu saat terjadi gempa di Indonesia. Daftar tim tersebut telah disampaikan ke UNESCO-IPRED melalui UNESCO Jakarta Office. Telah dilaksanakan beberapa kegiatan, yaitu: a Pelaksanaan Annual Session Meeting of UNESCO IPRED, tanggal 3 – 10 Juni 2013 di Peru b Pelaksanaan Seminar dan Workshop Dalam rangka Kunjungan Vice Minister MILT Jepang, Tanggal 9 September 2013 di jakarta c Pelaksanaan Annual Meeting RIHS and RISH Kyoto, Tanggal 11 Desember 2013 berlokasi di Medan d Pelaksanaan Annual Session Meeting of UNESCO IPRED, tanggal 27 – 30 Mei 2014 di Kazakhstan

b. Kesekretariatan RC-CEHUD

Puslitbang Permukiman telah ditunjuk sebagai Regional Center for Community Empowerment of Housing and Urban Development RC-CEHUD. Pembentukan RC-CEHUD dicantumkan pada kesepakatan Asia-Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development APMCHUD yang dituangkan dalam Solo Declaration. Selama tahun 2014, RC-CEHUD telah melakukan beberapa kegiatan terkait dengan pelaksanaan fungsi RC-CEHUD sebagai pusat pembelajaran untuk pemberdayaan masyarakat dan membentuk jejaring. ama Unesco Ipred Pelaksanaan Seminar Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN I - 35 Pada tahun 2014, kegiatan RC-CEHUD tersebut adalah sebagai berikut:  Membangun jejaring informasi dengan stakeholder yang berkecimpung di dalam pemberdayaan masyarakat  Menyediakan data informasi mengenai best practices dari pemberdayaan masyarakat terkait dengan perumahan dan pengembangan perkotaan Kompilasi dan updating database mengenai best practiced: - Penataan Dusun Serut-Kab. Bantul - Konsolidasi lahan di Desa Sinduadi-Kab. Sleman - Huntara pasca erupsi G. Merapi  Memfasilitasi akses pembelajaran praktis pada pemberdayaan masyarakat dalam perumahan pengembangan perkotaan di kawasan Asia Pasifik - Pelatihan BKM Kota Peklongan Bandung, 25-28 Maret 2014 - “e i ar da Workshop Pera “erta Masyarakat dala Pe yele ggaraa I frastruktur Per uki a 7 Dese ber 4  Memberi dukungan bekerjasama dengan APMCHUD serta UN-HABITAT dalam implementasi kegiatan terkait pemberdayaan masyarakat dalam perumahan dan pengembangan perkotaan di kawasan Asia Pasifik - Menghadiri rapat biro APMCHUD V Korsel, 3-5 November 2014 - Menghadiri Asia Pacific Expert Group Meeting for Habitat III Jkt, 2 November 2014 Seminar RC-CEHUD Seminar RC-CEHUD