SUMBER DAYA MANUSIA Loka Teknologi Permukiman Medan, meliputi
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 11
Gambar 1.3. Komposisi SDM berdasarkan Status Kepegawaian
Berdasarkan komposisi golongan pegawai seperti terlihat pada gambar 1.3. menunjukan bahwa pegawai dengan level menengah Golongan III memiliki jumlah yang lebih dominan.
Hal ini menunjukan bahwa ditinjau secara kualifikasi pegawai tersebut memiliki kompetensi dan pengalaman yang sudah memadai. Namun demikian, kebijakan rekrutmen pegawai
pada tahun-tahun sebelumnya yang pada umumnya mensyaratkan pendidikan minimal Sarjana telah menyebabkan adanya kekurangan tenaga di level menengah untuk teknisi,
tenaga pengawas lapangan maupun analis laboratorium. Di bawah ini kami sampaikan komposisi pegawai berdasarkan golongan.
Gambar 1.4. Komposisi SDM berdasarkan golongan
50 100
150 200
250 300
Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 211
256 238
232 251
250 242
4 13
12 11
4
Ju m
la g
O rn
g
Tahun
Status Kepegawaian
PNS CPNS
20 40
60 80
100 120
140 160
180
Thn 2009
Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
Thn 2013
Thn 2014
Golongan I 9
9 9
9 9
9 Golongan II
49 40
36 44
41 41
Golongan III 171
157 159
157 156
158 Golongan IV
27 32
28 41
44 44
O ra
n g
Komposisi Pegawai berdasarkan Golongan
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 12
Jumlah tenaga fungsional sebagai peneliti, perekayasa, teknisi litkayasa, pranata humas dan peneliti dampak lingkungan sebanyak 105 orang, dengan berbagai bidang keahlian, baik
bidang teknik, ilmu-ilmu murni maupun ilmu-ilmu sosial. Jika dilihat proporsi antara fungsional maupun non fungsioal maka tercatat 43 merupakan pegawai fungsional
peneliti, perekayasa, Humas, Litkayasa dan 57 adalah tenaga pendukung administrasi. Gambar di bawah ini memperlihatkan prosentase pegawasi yang memiliki status jabatan
fungsional dan non fungsional. Dengan melihat proporsi pada tabel 1.4 di bawah maka terlihat bahwa masih lebih banyak pegawai yang non fungsional atau tenaga pendukung
administrasi.
Ditinjau dari peningkatan jumlah pejabat fungsional sejak tahun 2009 hingga 2014 tercatat peningkatannya sebesar 7,37 atau sekitar 1,84 pertahun. Sebagai lembaga litbang yang
perlu didukung oleh tenaga fungsional sebagai pilar utamanya, pertumbuhan sebesar 1,84 pertahun dirasakan masih rendah. Untuk itu Pusat Litbang Permukiman berupaya untuk
merubah komposisi tersebut dengan mendorong para pegawainya menjadi pejabat fungsional. Untuk mendorong peningkatan tenaga fungsional tersebut Manajemen
Puslitbang Permukiman mendorong para staf untuk mengikuti diklat fungsional sebagai persyaratan menjadi pejabat fungsional. Selain itu, para pegawai yang berpotensi
menduduki jabatan fungsional diwajibkan membuat surat pernyataan yang menyatakan akan menjadi pejabat fungsional dengan konsekuensi jika hingga batas waktu yang telah
ditetapkan akan mendapatkan penurunan grade pada penilaian SKP .
Gambar 1.5. Komposisi SDM berdasarkan Pejabat Fungsional
Hingga saat ini tercatat dari 43,21 jabatan fungsional yang terbanyak adalah jabatan fungsional peneliti sebanyak 74 orang, perekayasa 23 orang dan sisanya tersebat dalam
jabatan fungsional Humas, Arsiparis. Untuk jabatan fungsional Litkayasa dan Pedal hingga akhir tahun 2014 sudah tidak ada karena pejabat yang bersangkutan telah memasuki usia
purnabakti.
43,21 56,79
SDM Fungsional
Fungsional Non Fungsional
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 13
Gambar 1.6. Komposisi SDM berdasarkan Jabatan Fungsional
Ditinjau dari peningkatan jumlah pejabat fungsional sejak tahun 2010 hingga 2014 tercatat peningkatannya sebesar 7,37 atau sekitar 1,84 pertahun. Sebagai lembaga litbang yang
perlu didukung oleh tenaga fungsional sebagai pilar utamanya, pertumbuhan sebesar 1,84 pertahun dirasakan masih rendah. Untuk mendorong peningkatan tenaga fungsional
tersebut Manajemen Puslitbang Permukiman mendorong para staf untuk mengikuti diklat fungsional sebagai persyaratan menjadi pejabat fungsional. Selain itu, para pegawai yang
berpotensi menduduki jabatan fungsional diwajibkan membuat surat pernyataan yang menyatakan akan menjadi pejabat fungsional dengan konsekuensi jika hingga batas waktu
yang telah ditetapkan akan mendapatkan penurunan grade pada penilaian SKP . Dibawah ini kami sampaikan jumlah pegawai berdasarkan kelas jebatan grade
10 20
30 40
50 60
70 80
Th 2010 Th 2011
Th 2012 Th 2013
Th 2014
60 65
67 67
74
20 20
20 20
23
4 4
4 4
4
1 1
1 1
1 1
1 1
2 2
2 2
O ra
n g
Tahun
SDM Berdasakan Jabatan Fungsional
Peneliti Perekayasa
Humas Litkayasa
Pedal Arsiparis
10 20
30 40
50 60
5 13
32 29
52 41
26 9
27 9
7 1
Ju m
la h
O ra
n g
Kelas Jabatan Grade
Kelas Jabatan Grade
Gambar 1.7. Komposisi SDM berdasarkan Kelas Jabatan Grade
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 14
Gambar 1.8. Komposisi SDM berdasarkan Pendidikan
Ditinjau dari tingkat pendidikan tercatat tingkat pendidikan yang terbanyak berada di level S1 dan S2. Pada tahun 2014 tercatat ada penambahan SDM yang telah lulus S1 sebanyak 2
dua orang dan S3 sebanyak 2 dua orang. Peningkatan kapasitas SDM dilakukan dengan diklat dan pelatihan. Berikut adalah data diklat dan pelatihan yang dilakukan pada tahun
2014 : a. Diklatpim II sebanyak 1 orang
b. Diklatpim IV sebanyak 1 orang c. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
sebanyak 2 gelombang d. Pelatihan Building A Great Team -
Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat es III, IV dan Pejabat Non Struktural
e. PelatihanBimbingan Teknis
Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain
Penelitian TA 2015 Beberapa staf tercatat sedang melaksanakan pendidikan di luar negeri, diantaranya:
a. Program Doktoral di Jurusan Urban Planing RMIT University, Australia b. Program Doktoral Building and Urban Environmental Science di Hiroshima University
melalui beasiwa dari LPDP. Puslitbang Permukiman telah menyelenggarakan beberapa upaya peningkatan kompetensi
SDM melalui beberapa kerjasama Diklat Pengadaan BarangJasa dan Metode Penelitian serta Orienteering Kinestetik dipandang cukup efektif dan harus dilanjutkan.
a. Pelatihan Building A Great Team - Orienteering Neurokinestetik untuk Pejabat es III,IV
dan Pejabat Non Struktural Untuk menghasilkan manajemnen yang efektif, institusi harus meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia agar mampu bekerja secara tim. Peningkatan SDM ini berkenaan dengan perilaku baik secara individu, maupun ketika berinteraksi dalam tim.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2009 2010
2011 2012
2013 2014
3 2
2 2
4 5
47 57
96 91
82 99
81 67
51 49
44 48
5 1
4 5
5 4
14 10
10 7
6 10
Ju m
la h
O ra
n g
Tingkat Pendidikan
SDM Berdasarkan Pendidikan
S3 S2
S1 D3
SLTA SLTP
SD
Building Agreat Team-Orieenteering Neurokinestetik
Laporan Kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN I - 15
Keberhasilan kinerja dalam suatu tim membutuhkan suatu pelatihan untuk dapat memiliki kemampuan, keterampilan dan kemauan bekerja sebagai satu tim.
Pelatihan diikuti oleh seluruh pejabat eselon II,III,IV dan 5 orang pejabat fungsional tertentu dengan jumlah peserta sebanyak 37 orang. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal
29 – 31 Oktober 2014 di Bogor.
b. PelatihanBimbingan Teknis Pemantapan Proposal Teknik dan Penyusunan Desain Penelitian TA 2015
Pelatihan dilakukan untuk memantapkan penyusunan proposal teknis kegiatan litbang yang merupakan tahapan awal dalam penelitian. Pelatihan diikuti sebanyak 40 orang
peneliti dan perekayasa yang merupakan calon ketua tim pelaksanaan kegiatan litbang TA 2015. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 3
– 7 November 2014 di Bogor.